Semenjak pandemi COVID19 melanda dunia, pola hidup sehat menjadi sesuatu yang mulai disadari dan diterapkan dengan sungguh-sungguh oleh sebagian masyarakat dunia. Hal ini sebab vaksin dan protokol kesehatan saja tidak cukup untuk memberikan proteksi pada kesehatan kita dan keluarga. Pola hidup sehat menjadi pondasi utamanya. 

Nah, tahukah Moms, untuk kesehatan yang paripurna, tubuh perlu melakukan proses detoksifikasi untuk membuang racun dari tubuh setiap harinya. Proses pembuangan ini dilakukan tubuh melalui urin, feses, dan keringat. 

Beberapa tahun belakangan, diet detoks menjadi populer di kalangan influencer kesehatan. Diet detoks ini biasanya melibatkan periode puasa, dan diet yang terbatas pada beberapa sayur dan buah, jus, dan air saja. Diet ini diyakini membantu tubuh membuang racun yang selama ini menumpuk di badan. Mungkin Moms penasaran, apa saja sih buah yang dianggap bisa mendetoks tubuh? Berikut beberapa di antaranya. 

Apel

Apakah Moms pernah mendengar pepatah yang bilang, “Satu apel sehari membuat dokter pergi”? Ada alasannya lho, Moms. Apel kaya akan pektin yang memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus dan menurunkan gula darah juga kolesterol. 

Lemon 

Meskipun diet air lemon tidak memiliki bukti ilmiah yang cukup, menambahkan potongan lemon ke dalam air minum untuk membuat air infus bukan hal yang buruk kok, Moms. Air yang direndam lemon akan memberikan Moms tambahan vitamin C, potassium, dan tentu saja antioksidan. 

Grapefruit 

Buah yang satu ini sering dikira jeruk bali karena bentuknya yang mirip. Grapefruit kaya antioksidan dan juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Bahkan kandungan asam sitrat yang dimiliki grapefruit bisa membuang kelebihan kalsium dari ginjal melalui urin sehingga mencegah pembentukan batu ginjal. 

Sebenarnya tanpa proses detoks ini ‘sengaja’ dilakukan pun, organ-organ tubuh akan secara alami melakukan detoksifikasi, Moms. Tapi memang kandungan antioksidan yang dimiliki oleh kebanyakan buah dan sayur bisa membantu tubuh melawan paparan radikal bebas dan toksin-toksin dari lingkungan yang punya banyak dampak buruk. 

Jadi mungkin ini sebabnya diet detoks ini dianggap ‘mendetoks’ tubuh, walaupun sebenarnya, tubuh punya mekanisme detoksifikasinya sendiri. Oleh sebab itu, para ahli gizi tidak menyarankan untuk melakukan diet detoks ini, dan fokus pada diet gizi seimbang dan pola hidup sehat saja.