Cara KB (Keluarga Berencana) Kalender ini termasuk metode untuk mengatur kelahiran anak yang klasik. Dalam sejarah kedokteran, metode KB ini ditemukan oleh dr. Knaus, seorang hli kebidanan dari Vienna dan dr. Ogino, seorang ahli ginekologi dari Jepang. Mereka  Metode kalender ini berdasarkan pada siklus haid/menstruasi wanita.

Namun, metode KB Kalender ada beberapa syarat yang harus dipenuhi pasangan suami istri jika ingin menggunakan kontrasepsi ini. Simak penjelasannya. 

Cara melakukannya

Secara sederhana, KB kalender atau disebut juga pantang berkala menjadikan  pasangan suami istri tidak boleh melakukan  hubungan seksual pada masa subur/ovulasi. 

Sebelum melakukan KB Kalender, Moms perlu memahami dulu: 

Tentang siklus menstruasi Moms

Siklus ini adalah siklus hormonal bulanan yang dilalui tubuh untuk mempersiapkan kehamilan. Siklus ini dihitung dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Ada tiga tahapan siklus menstruasi, yaitu:

Perhitungan masa subur ini akan efektif bila siklus menstruasinya normal yaitu 21-35 hari. Tapi, jumlah hari untuk siklus menstruasi pada wanita itu berbeda-beda. Moms lakukan pemantauan jumlah hari pada setiap siklus menstruasi setidaknya untuk 6 (enam) kali siklus berturut-turut. Sebagai patokan, Hari ke-1 pada siklus haid adalah hari pertama terjadinya menstruasi. Kemudian, baru  hitung periode masa subur dengan melihat data yang telah dicatat.

Tentang masa ovulasi

Ovulasi adalah saat keluarnya sel telur ke rahim agar siap dibuahi sperma. Biasanya, ovulasi terjadi antara 12 – 14 hari sebelum haid berikutnya.

Masa hidup sperma dan sel telur

Sel telur wanita hanya mampu bertahan selama 12 – 24 jam setelah ovulasi. Tapi, sperma seorang pria dapat bertahan hidup selama 3-5 hari di organ reproduksi wanita.  Jadi, jika sperma tetap tinggal dalam saluran reproduksi Moms sambil menunggu sel telur yang baru turun, peluang Moms untuk hamil akan tetap ada. 

Jadi, Moms harus memperhitungkan kemungkinan sperma sudah ada di rahim sewaktu ovulasi trejadi. Untuk itu, Moms harus berhati-hati bila melakukan hubungan suami istri pada 5 (lima) hari sebelum ovulasi. Lebih amannya tetap memakai tambahan KB lain. 

Cara menghitung KB Kalender

Berdasarkan penjelasan, mari mencoba menghitung masa subur dan tidak subur dengan KB Kalender ini, untuk mengetahui masa Moms dan Dads bebas melakukan aktivitas intim tanpa bantuan kontrasepsi.

Anggaplah Moms memiliki siklus menstruasi teratur sepanjang 30 hari. Biasanya, ovulasi terjadi 12 – 14 hari sebelum haid berikutnya. Maka, ovulasi terjadi pada 16-18 Januari. Nah, masa subur dapat dimulai sejak 5 hari sebelum ovulasi atau sekitar tanggal 11. Pada wanita dengan siklus menstruasi normal, biasanya masa subur terjadi 10-17 hari sebelum menstruasi berikutnya. Jadi, pada ini masa pantang untuk melakukan senggama. Apabila ingin melakukan hubungan seksual harus menggunakan kontrasepsi.

Untuk menghitungnya, Moms benar-benar harus mencatat siklus menstruasi setidaknya untuk 6 bulan dulu. Setelah coba, jumlah hari siklus terpendek menstruasi dalam 6 kali siklus  haid itu dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.

Rumus :

Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18

Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11

Contoh: Moms mendapat haid dengan siklus terpendek 25 hari dan siklus terpanjang 30 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya).

Langkah 1