KB Spiral atau IUD (Intrauterine Device) bukan hal asing dalam program perencanaan keluarga di Indonesia. Namun, masih banyak perempuan enggan memakainya. Mungkin Moms salah seorang di antaranya.  Sejumlah rumor, mitos dan isu seputar IUD membuat gentar memakainya.  Seperti pemasangan IUD menyakitkan, dapat menyebabkan kanker, mengganggung hubungan intim bersama suami, dan sebagainya.

Sebelum Moms termakan isu semacam itu sehingga  akhirnya terlambat melakukan program perencanaan keluarga, coba cek fakta tentang IUD di bawah ini: 

ISU: Pemasangan IUD itu menyakitkan 

FAKTA

Tidak sepenuhnya benar. Kata menyakitkan itu bagi beberapa Moms, sering diartikan berbeda-beda. Bagi sebagian Moms, pemasangan IUD di rahim yang mungkin terasa tidak nyaman (pada awalnya) atau memberikan sensasi aneh yang berbeda, tak jarang dianggap juga sebagai rasa yang menyakitkan. 

Pemasangan IUD hanya memerlukan waktu sebentar. Umumnya dilakukan dengan dokter dan bidan terlatih. Dan, IUD ini sendiri berukuran kecil. Hanya sepanjang 3 cm. Sama seperti pemeriksaan papsmear, Moms jangan tegang. Relaks saja Moms untuk membantu rongga vagian pun terbuka lebar. Cara lain, Pasanglah IUD ini dengan dokter obgin atau bidan yang dirasakan nyaman bagi Moms.  Jika memang merasakan sakit, mintalah cukup minum  pereda nyeri, seperti parasetamol atau ibuprofen. Harusnya rasa tidak nyaman ini tidak berlangsung lama. 

Namun, segeralah ke dokter jika  rasa sakit ini menjadi berkepanjangan, nyeri perut bagian bawah, demam, keputihan yang tidak normal atau bau. 

ISU: IUD bisa berpindah dari rahim ke bagian tubuh lain, seperti jantung atau otak

FAKTA

Salah. Normalnya IUD itu  tetap berada di rahim. Walaupun ukurannya kecil, IUD tidak mungkin bisa berpindah ke jantung, otak, atau bagian tubuh lain, di luar perut. Rongga rahim itu hanya memiliki satu saluran saja: satu tempat masuk dan satu tempat keluar,  yaitu melalui lubang vagina. 

Ada memang pemasangan IUD menembus dinding atas rahim. Tapi ini  kasus yang sangat jarang. Dalam kasus ini IUD menjadi berada di luar rahim.  Tetapi bukannya berpindah ke organ lain. IUD ini masih di dalam rongga belakang rahim, dan akan tetap disitu,  tidak akan kemana-mana.

ISU: IUD bisa keluar dengan sendirinya

FAKTA

Iya. Ini bisa saja terjadi karena beberapa penyebab: 

Jadi untuk menghindarkan kasus IUD keluar dari pemasangannya, Moms perlu melakukan sebulan setelah pemasangan. Cek apakah IUD sudah pas posisinya. Seterusnya lakukan kontrol rutin untuk memastikan IUD masih ada di posisinya.

ISU : IUD membuat wanita tidak subur

FAKTA

Salah. Tidak benar sama sekali IUD membuat Moms tidak subur. Malah, faktanya IUD adalah metode kontrasepsi yang tidak membutuhkan waktu untuk mengembalikan kesuburan pada wanita. Moms dapat segera hamil setelah KB spiral ini dilepas. 

ISU : Suami merasa tak nyaman ketika berhubungan intim, karena merasakan benang IUD

FAKTA

Moms bisa konsultasi ke dokter atau bidan untuk memotong sedikit benang IUD ini. Maksimal panjang benang IUD yang dianjurkan adalah 1-2 cm dari mulut rahim. Pemotongan tidak boleh Moms lakukan sendiri. 

Benang IUD ini penting dan tidak boleh dipotong terlalu pendek, karena dapat menyulitkan saat memastikan ketepatan posisi IUD. Selain itu, IUD  dengan benang terlalu pendek berisiko membuat posisi IUD bergeser atau berpindah.

ISU: IUD menyebabkan pendarahan menstruasi terus menerus.

FAKTA

Tidak tepat. Sebenarnya bukan  terus menerus. Hanya memang dengan pemakaian IUD masa perdarahan menstruasi  akan lebih panjang. Mengapa? Jadi bila secara normal (rahim tanpa IUD), pada saat  menstruasi uterus rahim akan berkontraksi. Dia akan mengkerutkan diri agar pembuluh darah di rahim yang robek akibat menstruasi dapat tertutup. 

Nah, karena ada benda asing (IUD), proses kontraksi ini akan terganggu. Moms coba bayangkan bila mengepalkan tangan, tapi ada benda di dalam tangan. Di sini kepalan akan sulit tertutup sepenuhnya bukan? 

Kira-kira demikian yang terjadi pada rahim dengan IUD. Itu sebabnya pembuluh darah jadi tidak mudah tertutup seperti sewaktu tidak memakai IUD. Hal ini mengakibatkan masa perdarahan menstruaso akan lebih panjang, dan perdarahan akan lebih banyak. 

Tapi jangan takut Moms. Rata-rata perdarahan menstruasi  yang lebih panjang lebih banyak itu masih dalam batas normal.  Ini adalah  efek normal dari penggunaan IUD yang akan hilang dengan sendirinya saat rahim telah melakukan penyesuaian. Bila Moms merasakan nyeri, coba atasi dengan penggunaan penghilang nyeri.

ISU: Sudah pasang IUD, tapi, kok, tetap hamil

FAKTA

Iya bisa saja terjadi. Seperti halnya alat kontrasepsi lain, IUD juga memiliki tingkat kegagalan, meskipun sangat kecil. Kegagalan di sini maksudnya seorang perempaun itu tetap hamil, meski sedang memakai IUD. Namun jumlah ini sangat kecil, yaitu  6 – 8 kehamilan per 1000 perempuan. Ini  berarti tingkat keberhasilan IUD dalam mencegah kehamilan  umumnya itu mencapai pada 99,2-99,4%.

ISU: IUD dapat menimbulkan kanker

FAKTA

Salah. Tidak ditemukan data bahwa penggunaan IUD dapat menimbulkan risiko terjadinya kanker. Justru pada penggunaan IUD, baik pada saat pemasangan maupun kontrol pemasangannya, dapat dilakukan secara bersamaan tes deteksi dini kanker leher rahim. Hal ini berarti penggunaan IUD justru membantu Moms mengantisipasi diri terhadap kemungkinan terkena kanker. 

ISU: IUD menyebabkan hamil di luar kandungan atau hamil anggur

FAKTA

Salah. Justru dengan memakai IUD akan sangat menurunkan risiko kehamilan di luar kandungan atau kehamilan ektopik. Sebuah studi di Amerika Serikat memperlihatkan tingkat kejadian kehamilan ektopik pada perempuan yang menggunakan IUD adalah 12 per 10.000 perempuan per tahun. Angka ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kehamilan ektopik pada perempuan yang tidak menggunakan kontrasepsi, yaitu 65 per 10.000 perempuan per tahun.

ISU: IUD bisa menempel di bagian tubuh bayi

Fakta:

Iya bisa saja terjadi. Pada kasus kegagalan pemakaian IUD, sehingga Moms menjadi hamil, bisa saja terjadi IUD ini  dapat menempel pada tubuh bayi, dan akan keluar bersama pada saat persalinan. Tapi sekali lagi ingat, IUD ini kecil ukurannya dan dari bahan plastik yang fleksibel. Sehingga IUD tidak akan mengganggu tumbuh kembang si Kecil selama di dalam rahim.

ISU: IUD harus dicabut ketika meninggal

FAKTA

Tidak. IUD sama seperti halnya pada orang yang menggunakan ring atau cincin pada jantung atau tambalan gigi, atau pen pada tulang yang patah. Dengan demikian, IUD tidak perlu dicabut ketika meninggal.