Jus, smoothie, hummus, atau granola adalah beberapa makanan dan minuman yang dipercaya sangat baik bagi kesehatan. Tapi, ternyata makanan dan minuman ini bisa menjadi tidak baik juga bagi kesehatan Moms dan keluarga. 

Tak percaya? Coba simak penjelasannya.

Buah kalengan dalam sirup

Makan buah sangat bagus untuk kesehatan, tetapi ketika Moms berbelanja buah kalengan, sebaiknya berhati-hatilah. Pasalnya, buah yang dikalengkan dalam light syrup  atau heavy syrup, berarti gula telah ditambahkan ke buahnya. Padahal buah sendiri sudah cukup manis, sehingga tidak perlu ada tambahan gula lagi, Moms. 

Jadi sebelum membeli, pastikan Moms membaca label bahan buah kalengan ini. Pastikan tidak mengandung bahan apa pun, selain buah. Buah kalengan di dalam jus atau air 100% adalah pilihan terbaik, Moms. 

Selai kacang rendah lemak

Kacang mengandung lemak yang baik untuk kesehatan. Begitu pula selai  kacang. Tapi bila  ditambahkan gula atau bahan tambahan lainnya, Moms perlu meluangkan waktu untuk membaca label makanan di toples selai kacang sebelum memutuskan membelinya. 

Satu hal lagi, sebaiknya Moms tidak terbujuk membeli selai kacang yang mengklaim rendah lemak. Karena biasanya saat lemak dihilangkan, tambahan gula dan bahan lain akan ditambahkan.

Margarin

Moms mungkin mengira bahwa margarin adalah alternatif yang sehat untuk pengganti mentega. Kenyataannya, banyak versi di luar sana yang mengandung lemak trans dalam bentuk minyak terhidrogenasi parsial. Lemak trans dapat meningkatkan Low-density lipoprotein (LDL) yang dikenal sebagai kolesterol jahat, menurunkan High-density lipoprotein (HDL) yang merupakan kolesterol yang baik, dan meningkatkan risiko penyakit jantung. 

Daripada menggunakan margarin, coba menggunakan sedikit minyak yang menyehatkan jantung, seperti minyak zaitun extra-virgin atau minyak biji anggur, Moms. 

Jus koktail

Ini juga bisa menipu, Moms. Saat Moms ingin jus, pilih jus 100% mengandung buah. Mengapa? Kata 'koktail' menunjukkan bahwa jus dicampur dengan tambahan gula, yang sebenarnya tidak perlu dan menambah kalori ekstra. Jus semacam ini akan berisiko menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan jantung.

Produk bebas gula

Ini sesungguhnya penuh dengan pemanis buatan. Terkadang memang pemanis buatan dapat membantu mengurangi konsumsi gula dan mungkin lebih rendah kalori ya, Moms. Sayangnya, pada beberapa orang yang sedang berusaha menurunkan berat bedan, adanya embel-embel produk bebas gula justru membuatnya jadi pemicu untuk memakannya lebih banyak lagi.

Jadi, ketika mencoba menurunkan berat badan atau ingin mendapatkan tubuh yang sehat, cobalah tetap dengan konsumsi makanan biasa, tanpa embel embel bebas gula, tapi jumlahnya saja yang dikurangi. 

Paket salad yang dibeli di toko

Moms suka membeli paket salad yang tersedia di supermarket atau outlet di mal? Sebaiknya batasi juga konsumsinya ya, Moms. Jika dalam paket salat ditambahkan daging deli atau lembarang daging, coba periksa ulang tanggal kadaluwarsanya. Batasi pula pemberian saus salad karena kalori biasanya lebih tinggi. 

Masalah lainnya, membeli salad kemasan ini adalah soal sanitasi. Bakteri dan kontaminasi dari kuman bisa saja terjadi.  Moms tidak tahu pasti bagaimana sistem pembersihan sayuran, kebersihan dapur saat membuat memotong  sayuran atau membua saus salad. 

Saus salad

Terkadang, dalam hal asupan kalori, dengan makan salad dengan dressing tertentu itu setara dengan makan burger keju plus kentang goreng lho, Moms. Kok bisa?  Jill Maher, trainer nutrisi kesehatan di Scottsdale, Arizona  menjelaskan, ini karana banyak dressing komersial mengandung sirup jagung. Ini berkalori tingi. Banyak dari dressing ini juga dikemas dengan rasa dan warna buatan, serta bahan pengawet yang kaya natrium.

Keripik 

Bagi Moms yang sedang berdiet, sebaiknya hindari keripik, Moms. Rasa renyah akan memicu untuk memakannya dalam  jumlah banyak. Masalah lainnya, keripik yang diproduksi massal biasanya melalui proses pabrikasi (tidak segar) dan tinggi sodium. Apalagi, jika keripik itu digoreng. Keripik yang digoreng biasanya digoreng dengan minyak terhidrogenasi parsial (baca lemak trans), yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah jantung dan diabetes

Granola

Penyuka makanan sehat pasti mengenal camilan ini. Granola merupakan campuran dari oat, kacang-kacangan, buah-buahan kering, dan juga bisa ditambahkan dengan minyak, madu atau pemanis lain. Makanan ini telah dipasarkan sebagai makanan sarapan atau camilan yang sehat.

Memang benar granola itu sehat. Tapi Moms harus mencermati bahan pembuatnya jika Moms membelinya. Bukan membuat campuran sendiri. Menurut Sarah Treat, ahli gizi klinis San Antonio, banyak versi komersial (tergantung dari merek dan produsennya) itu tinggi kalori, dan dapat mengandung minyak yang salah (seperti minyak terhidrogenasi).

Granola batangan mengandung kacang-kacangan, yang memiliki lemak sehat, tetapi banyak juga yang menambahkan minyak, serta gula dalam bentuk madu, cokelat manis, dan berbagai jenis sirup.

Produk rendah lemak dan non-lemak

Klaim itu pasti menarik bagi Moms kan ya. Lemak biasanya merupakan kata yang buruk dan tak seorang pun ingin mengonsumsinya dalam jumlah banyak. Banyak perusahaan memproses produk mereka untuk menghilangkan lemaknya, tetapi masalahnya adalah banyak rasa yang hilang juga. 

Nah, untuk membuatnya terasa lebih enak, produk ini bisa jadi diisi dengan pemanis buatan atau gula, tepung dan pengental lainnya. Ini semua akan meninggikan kalori, Moms. 

Jadi pastikan baca label makanan jika membaca produk ini. Jika Moms melihat tertulis tambahan gula dan zat aditif di dalamnya, letakkan produk dan tinggalkan.

^IK