Mencuci tangan dengan sabun sangat efektif membunuh kuman. Namun, nyatanya  banyak yang lebih memilih membersihkan tangan dengan hand sanitizer.  Bahkan, saat di rumah atau di kantor yang sebenarnya bisa dengan mudah melakukan cuci tangan pakai sabun, ternyata Moms lebih memilih memakai hand sanitizer. “Praktis, tidak perlu repot harus ke wastafel, dapur atau kamar mandi. Cukup di tempat saja, tangan segera bersih dari kuman dan virus,” mungkin ini alasan Moms. 

Ya, praktis dalam penggunaannya adalah salah satu alasan hand sanitizer  banyak dipakai untuk membersihkan tangan. Alasan lain, Moms mungkin juga tergoda ragam bentuknya yang unik, wangi yang menyegarkan dan tentunya mudah untuk dibawa ke mana-mana.

Tapi apakah hand sanitizer itu memang sama ampuhnya menghilangkan kuman seperti cuci tangan pakai sabun? Dan, bagaimana cara pakai dan memilih  hand sanitizer bisa menghilangkan kuman dan virus? Coba simak di bawah ini.

Hand sanitizer vs cuci tangan pakai sabun

Ternyata ya Moms,  mencuci tangan pakai sabun dan air bersih  tetap menjadi juara sebagai cara terbaik membersihkan tangan dari. Mencuci tangan pakai sabun dan air bersih dapat menghilangkan semua jenis kuman dari tangan, sedangkan cairan pembersih tangan berbasis alkohol  alias hand sanitizer hanya bisa mengurangi jumlah kuman tertentu di kulit.  Hand sanitizer misalnya tidak bisa menghilangkan jenis kuman norovirus, Cryptosporidium, dan Clostridioides difficile. 

Di samping itu, hand sanitizer ini juga tidak dapat membersihkan bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan logam berat. Dan, bila tangan Moms kotor dan berminyak, misalnya karena aktivitas masak di dapur, hand sanitizer ini tidak ampuh untuk membersihkan tangan Moms. 

Waktu tepat memakai hand sanitizer

Penggunaan hand sanitizer akan sangat baik jika dikombinasikan dengan cuci tangan pakai sabun. Jadi, Moms cuci tangan pakai sabun dulu. Setelah dikering, baru memakai hand sanitizer. Cara ini akan benar-benar membersihkan tangan Moms dari kuman dan virus secara maksimal. 

Namun, bila air yang bersih dan sabun tidak tersedia, boleh saja Moms memakai hand sanitizer. Cairan pembersih berbasis alhokol ini bisa menjadi emergency exit untuk membantu menghilangkan kuman. 

Berikut beberapa kondisi/waktu yang bisa memakai hand sanitizer untuk membersihkan tangan: 

JANGAN gunakan pembersih tangan jika tangan terlihat kotor atau berminyak, misalnya setelah berkebun, berolahraga di luar, atau aktvitas di dapur yang membuat tangan Moms berminyak, seperti sewaktu menggoreng makanan.

Pilah pilih Hand sanitizer

Gunakan hand sanitizer berbahan dasar alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol. Banyak penelitian telah menemukan bahwa cairan pembersih dengan konsentrasi alkohol antara 60-95% lebih efektif dalam membunuh kuman dibandingkan yang memiliki konsentrasi alkohol lebih rendah atau hand sanitizer berbasis non-alkohol. 

Hand sanitizer tanpa alkohol 60-95% kurang efektif untuk menghilangkan banyak jenis kuman. Jenis cairan pembersih ini hanya mengurangi pertumbuhan kuman, namun tidak membunuh kuman secara langsung.

Dalam membeli hand sanitizer, Moms juga jangan tergoda klaim salah dan  menyesatkan, seperti “mencegah penyebaran COVID-19” atau “Melindungi Anda dari virus atau bakteri untuk jangka waktu tertentu, seperti 24 jam”. 

Kenyataannya, tidak ada badan pemeriksaaan obat dan makanan mana pun di dunia yang merujuk merek tertentu sebagai hand sanitizer yang terbukti ampuh mendukung klaim di atas. Ini hanya permainan iklan, dan pastinya memainkan dompet Moms untuk membayar lebih. 

Sebelum membeli, Moms cek juga bahan pembuat hand sanitizer. Pastikan bahannya tidak mengandung  methanol. Zat ini bersifat toksik jika terserap melalui kulit atau tertelan dan dapat berakibat fatal. Beberapa waktu lalu FDA ( Food and Drug Adminstration)  atau BPOM Amerika Serikat menemukan banyak produk hand sanitizer yang mengandung bahan ini. Bila terserap kulit atau tertelan  bisa membahayakan anak-anak maupun dewasa, seperti mengakibatkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma, kerusakan permanen pada sistem saraf hingga kematian. 

Bagaimana dengan hand sanitizer yang mengandung antibiotik ringan seperti triclosan? Apakah memang lebih baik daripada hand-sanitizer biasa? Ternyata, banyak peneliti tidak menyetujui penggunaan triclosan dalam hand sanitizer. Triclosan tidak efektif membunuh kuman, virus, dan bakteri pada tangan. Malah virus dan bakteri hidup yang tersisa dapat menjadi resisten terhadap antibiotik, termasuk amoxicillin.

Pakai hand sanitizer yang benar 

Sebagus apa pun kandungan hand sanitizer, jika tidak memakainya dengan  benar  dan dalam jumlah yang cukup, maka efektivitasnya untuk menghilangkan kuman tidak akan tercapai. Jadi ikuti cara berikut ini: 

  1. Lepaskan semua cincin atau perhiasan apapun yang menghiasi jari tangan.
  2. Tuangkan cairan hand sanitizer dalam jumlah yang cukup ke salah satu telapak tangan.
  3. Gosokkan telapak tangan dengan gerakan memutar.
  4. Kemudian, gosokkan punggung tangan kiri hingga ke sela-sela jari dengan telapak tangan kanan. Lakukan juga hal yang sama untuk punggung tangan kanan. 
  5. Setelahnya, tangkupkan ruas jari tangan kanan dan kiri secara berlawanan seperti posisi mengunci, lalu buat gerakan menggosok dari sisi ke sisi.
  6. Genggam ibu jari tangan kanan dan gosokkan secara rotasi, lakukan untuk sebaliknya.
  7. Kemudian, kuncupkan ujung jari tangan kanan di telapak tangan kiri. Lalu gosokkan dengan gerak rotasi. Lalukan untuk sebaliknya.
  8. Gosok terus telapak tangan hingga hand sanitizer benar-benar kering. Jangan coba-coba mengeringkannya dengan menggosokan ke baju atau celana.