Ternyata 176 juta wanita di dunia diperkirakan menderita penyakit endometriosis, Moms. Penyakit ini juga mengganggu kualitas kehidupan wanita, baik yang sudah menikah atau lajang, tua maupun muda. 

Adanya jaringan yang mirip dengan lapisan di dalam rahim (disebut "endometrium"), yang ditemukan di luar rahim, telah membuat Moms yang menderitanya mengalami rasa nyeri kronis dan hebat, terutama di saat menjelang atau di masa menstruasi. 

Bila telah menikah, tak jarang pula membuat hubungan intim terganggu. Karena, Moms yang menderitanya akan merasakan sakit saat berhubungan intim atau setelahnya. Ini kondisi yang dapat menyebabkan hubungan suami istri menjadi jauh. Karena, kesakitan tentu membuat Moms yang menderitanya menghindar untuk bercinta. 

Sayangnya, penyakit ini masih sering salah dipahami. Misalnya saja kesakitan sewaktu haid akibat penyakit ini sering dianggap bukan hal serius. “Nanti juga setelah menikah tidak akan sakit lagi,” ada yang mengatakan demikian. 

Nah, untuk pengetahuan Moms, berikut fakta dan mitos tentang endometriosis.

Endometriosis penyakit wanita usia 30-an dan 40-an

Salah. Sejak masa remaja bisa saja Moms sudah menderita penyakit ini. Seringkah Moms menderita nyeri hebat sewaktu haid, bahkan setelah minum obat pereda nyeri? Nah, ini bisa jadi salah satu pertanda sebenarnya. Tapi, nyeri menstruasi atau dismenorea ini sering dikatakan akibat darah menstruasi mungkin terhalang oleh selaput dara yang masih perawan. Sehingga dipercaya bila menikah kelak, maka kesakitan menstruasi ini akan berhenti. Ini pandangan yang salah. Itu juga yang menyebabkan endometriosis baru ketahuan ketika Moms memeriksakan diri karena nyeri haid itu semakin hebat dan sering, Moms mengalami kesakitan saat bersanggama, atau Moms kesulitan kehamilan.

Endometriosis akan hilang sewaktu menopause

Salah. Hormon estrogen memang pencetus endometriosis. Tapi terhentinya hormon estrogen ini akibat menopause bisa jadi tidak menyelesaikan gejala endometriosis. Kesakitan akibat endometriosis tetap terjadi, terutama jika akibat endometriosisi itu telah menimbulkan jaringan parut atau perlengketan dari penyakit dan/atau pembedahan.

Histerektomi tidak sembuhkan endometriosis

Benar. Endometriosis didefinisikan sebagai “jaringan mirip endometrium di luar rahim”. Dengan demikian, mengangkat rahim dan/atau ovarium atau disebut Histerektomi yang tanpa membuang jaringan endometriosis di luar rahim, itu tidak akan menghilangkan gejala endometriosis.

Terapi endometriosis dengan pengangkatan jaringan endometriosis

Benar. Sejauh ini operasi pengangkatan jaringan endometriosis dan jaringan parut (biasanya dengan laparoskopi) dianggap langkah yang terbaik untuk terapi endometriosis. Namun, tingkat keberhasilan tergantung pada penyebaran penyakit dan keterampilan ahli bedah. 

Endometriosis bisa diterapi dengan obat-obatan

Tidak sepenuhnya benar. Endometriosis dapat diobati dengan obat-obatan, seperti obat pereda nyeri non steroid, kontrasepsi oral, danazol, agonis GnRH dan obat penghambat aromatase. Tapi, sifatnya hanya  menekan gejala untuk sementara.  Setelah penggunaan obat berhenti, gejala lebih sering terjadi. Sebagian besar juga  tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang karena efek sampingnya. Dan, bila Moms ingin hamil, penggunaan obat, khususnya obat hormonal,  ini juga akan menunda proses kehamilan.

Stres bisa menyebabkan endometriosis

Salah. Endometriosis bersifat fisiologis, bukan emosional. Namun, bila Moms menderita endometriosis mungkin berjuang dengan tekanan emosional yang disebabkan oleh gejala nyeri dan ketidaksuburan yang tak henti-hentinya.  Ini bisa membuat Moms merasakan sedih dan stres. Tetapi emosi seperti itu adalah akibat dari dampak penyakit, bukan penyebab penyakit endometriosis.

Aborsi tidak menyebabkan endometriosis

Benar. Tidak ada bukti ilmiah yang menghubungkan aborsi dan akibatnya membuat timbul endometriosis. 

Douching tidak menyebabkan endometriosis

Benar. Tidak ada bukti ilmiah yang menghubungkan douching  atau mencuci vagina dengan menyemprotkan larutan khusus ke dalam saluran vagina akan menyebabkan terjadinya endometriosis. Namun, douching memang sebaiknya Moms hindarkan, karena berisiko meningkatkan risiko kesehatan pada sistem reproduksi. Dengan cara ini Moms justru rentan infeksi bakteri vagina atau  infeksi saluran kencing atas. 

^IK