Setelah pandemi COVID-19 dinilai cukup mereda di banyak negara, termasuk di Indonesia, kini sebuah penyakit hepatitis akut misterius mengintai. Dan, sejauh ini si Kecil pula yang diintai.

Bukan bermaksud menakui-nakuti Moms dan Dads sebagai orang tua. Tapi, setidaknya para orang tua mewaspadai gejalanya dan melakukan langkah pencegahan agar si Kecil terhindar dari kemungkinan terkena penyakit yang hingga kini belum diketahui penyebabnya. 

Terlambat berakibat fatal

Penyakit yang dikategorikan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebagai Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya ( Acute hepatitis of unknown aetiology) ini telah dimasukkan WHO sebagai kejadian luar biasa, karena sudah merebak di belasan negara di dunia, termasuk Indonesia. 

Dilaporkan pertama kali oleh negara Inggris Raya pada tanggal 5 April 2022 yang kemudian pada pertengahan April itu korbannya sudah menjadi 169 anak dari 17 negara. Dari sekitar 10 persen di antaranya memerlukan transplantasi hati dan 1 anak meninggal dunia.

Sementara di Indonesia kejadiannya diperkirakan baru pada pertengahan hingga akhir April 2022. Namun, hingga Selasa (10/5/22), menurut juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi, sudah ada 5 pasien anak yang meninggal dunia dari DKI Jakarta, Jawa Timur dan Sumatera Barat. 

Selain itu, sebanyak 15 pasien anak kasus hepatitis akut lainnya terdeteksi di 5 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Barat dan Belitung

Tiga pasien awal yang diketahui itu semuanya berasal dari DKI Jakarta. Dirujuk dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM). Sayangnya, Nadia mengungkapkan,  berdasarkan hasil investigasi, ketiga pasien anak tersebut datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi stadium lanjut. Sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan. Hingga akhirnya ketiga anak itu dinyatakan meninggal dunia.

Pada ketiga kasus tersebut, Nadia merinci hasil investigasi beberapa hal ini: 

Gejala hepatitis akut

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tanggal 5 Mei 2022 lalu telah mengeluarkan Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Hepatitis Akut Pada Anak Yang Belum Diketahui Sebabnya. Rekomendasi itu memberikan protokol untuk penanganan penyakit ini. Dalam rekomendasi itu juga menyebutkan gejala yang diperkirakan merupakan suspect terkena hepatitis akut misterius, yakni:  jika anak usia 16 tahun ke bawah mengalami gejala: 

Dan setelah diperiksa enzim transamine itu hasil dari ALT (SGPT) dan (SGOT) lebih besar dari 500 U/L (unit per liter) dan hasil pemeriksaan minimal negatif untuk Hepatitis A, B, dan C

Cegah dan jangan tunggu hingga timbul gejala

Bukan hanya di Jakarta, dari luar Jakarta pun Nadia menyebutkan memang telah  menyusul  ada 4 laporan terkait Hepatitis Akut misterius ini. Meski masih diverifikasi. 

Mengingat, hingga kini belum diketahui pasti penyebab penyakit hepatitis akut pada anak ini, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp. A, yang merupakan dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI menganjurkan sebaiknya Moms sebagai orang tua mewaspadai dengan melakukan tindakan pencegahan anak terpapar virus, terutama virus yang menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan.

Untuk mencegah virus Hepatitis Akut dari saluran pencernaan, ia menyarankan agar Moms melakukan ini: 

Sedangkan untuk mencegah virus hepatitis akut dari saluran pernapasan, ia menyarankan agar Moms tetap melakukan melanjutkan penerapan protokol kesehatan COVID-19 seperti memakai masker, menjaga jarak dan mengurangi mobilitas bagi seluruh keluarga. Untuk sementara ini sebaiknya si Kecil jangan diajak berenang dulu di kolam renang umum atau bermain di playground

Selain upaya pencegahan, Moms juga harus memahami gejala awal penyakit hepatitis akut. Prof Hanifah menyebutkan secara umum gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.

Nah, jika si Kecil mengalami beberapa gejala awal di atas, segera bawa pelayanan fasilitas kesehatan terdekat Moms. Jangan tunggu hingga muncul jaundice atau sindrom kuning yang tampak pada kulit tubuh atau mata. 

^IK