Kanker payudara menempati urutan No.1 untuk jumlah penderita kanker terbanyak di Indonesia, serta menjadi salah satu penyumbang kematian terbanyak akibat kanker.

Data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.

Sedihnya lagi Moms, diperkirakan 70% wanita di Indonesia itu baru  berobat ke medis setelah kankernya berada  di tahap stadium lanjut. Ini yang menyebabkan terapi kanker ini akhirnya lebih kompleks, banyak menguras waktu, energi dan biaya. Risiko kematian pun jadi lebih membayangi.

Dalam rangka Bulan Kesadaran Kanker Payudara yang diadakan pada setiap bulan Oktober, coba Moms simak mitos dan fakta seputar kanker payudara. 

MITOS: Tidak mungkin kena kanker payudara jika berat badan idel, rajin berolahraga, dan terapkan gaya hidup sehat.  

FAKTA: Moms bisa saja tetap terkena kanker payudara, meski pun punya gaya hidup yang sehat. Ini bukan berarti Moms boleh bersikap sembrono dengan kesehatan.  Perilaku seperti di atas tetap dapat membantu menurunkan risiko terkena kanker payudara. Walaupun,  tidak dapat menjamin menghilangkan risiko sepenuhnya.

Karena itu, penting bagi Moms untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin. Moms melakukan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), dan memperhatikan setiap perubahan yang tidak biasa pada payudara Moms. 

MITOS: Mengenakan bra dapat menyebabkan kanker payudara.

FAKTA: Tidak ada bukti bahwa bra menyebabkan kanker payudara. Mungkin Moms pernah membaca bahwa mengenakan bra dapat menyebabkan kanker. Salah satu alasannya karena mengenakan bra, terutama gaya underwire (berkawat), dapat membatasi aliran cairan getah bening keluar dari payudara. Ini menyebabkan zat beracun menumpuk di jaringan payudara, sehingga menjadi kanker. 

Namun, tidak ada bukti untuk mendukung klaim tersebut. Sebuah studi tahun 2014 terhadap sekitar 1.500 wanita dengan kanker payudara tidak menemukan hubungan antara pemakaian bra dan kanker payudara.

MITOS: Memakai antiperspiran dapat menyebabkan kanker payudara.

FAKTA: Tidak ada bukti hubungan antara antiperspiran ketiak dan kanker payudara, tetapi keamanan antiperspiran masih terus diteliti. Antiperspiran itu untuk mengontrol dan mencegah produksi keringat berlebih dalam tubuh.

Mitos tersebut timbul karena diduga antiperspiran mengandung aluminium dan bahan kimia lainnya. Saat dioleskan ke ketiak itu akan diserap ke dalam kelenjar getah bening dan masuk ke sel payudara, sehingga meningkatkan risiko kanker. Mencukur ketiak dianggap memperburuk keadaan dengan menciptakan irisatasi yang memungkinkan lebih banyak bahan kimia masuk ke dalam tubuh. 

Selain itu, antiperspirant yang bekerja untuk menghentikan keringat ketiak, pun diduga dapat mencegah pelepasan zat beracun dari kelenjar getah bening ketiak. Inilah yang kemudian dikatakan meningkatkan risiko kanker.

Namun, tidak ada bukti hubungan antara penggunaan antiperspiran dan kanker payudara. Namun, beberapa penelitian telah menemukan bahwa wanita yang menggunakan produk aluminium di bawah lengan mereka lebih cenderung memiliki konsentrasi aluminium yang lebih tinggi di jaringan payudara. Untuk amannya, lebih baik Moms rajin membersihkan tubuh, khususnya bagian ketiak.

MITOS: Ponsel yang dekat dengan bra dapat menyebabkan kanker payudara.

FAKTA: Tidak ada bukti hubungan antara ponsel dan kanker payudara. Isu yang berkembang menyebutkan ada beberapa kasus wanita muda terkena kanker payudara setelah terbiasa membawa ponsel mereka di area dekat payudara, misalnya di saku dada atau digantung dekat payudara.  Pada tahun 2013, Dr. Oz Show lebih lanjut memicu kekhawatiran ini dengan memperingatkan pra wanita untuk tidak pernah membawa ponsel dengan area bra mereka.

Namun, penelitian tidak ada untuk mendukung klaim ini. Studi yang terus dilakukan itu adalah untuk hubungan radiasi ponsel terhadap tumor otak. Meski demikian, taka da salahnya Moms menjauhkan ponsel dari area tubuh, seperti payudara. Bukankah produsen ponsel sering merekomendasikan untuk menjauhkan perangkat ini  dari tubuh? Jadi ikuti saja.  

MITOS: Kena kanker karena mengonsumsi terlalu banyak gula.

FAKTA: Salah. Meskipun benar bahwa sel kanker mengonsumsi gula lebih cepat daripada sel normal, tidak ada bukti bahwa konsumsi gula yang berlebihan menyebabkan kanker. 

Namun, Moms perlu tahu bahwa makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan kelebihan berat badan merupakan faktor risiko tinggi untuk terkena kanker payudara. Selain itu, beberapa penelitian telah mengaitkan diabetes dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi, terutama kanker stadium lanjut yang lebih agresif. 

Jadi, untuk alasan kesehatan, tak ada salahnya mengurangi makanan yang manis, seperti permen, kue, minuman manis, dan makanan olahan yang mengandung gula. Bacalah label makanan agar tidak mendapatkan tambahan dari  gula ‘tersembunyi, seperti sirup jagung fruktosa tinggi.

MITOS: Kanker payudara selalu menyebabkan ada benjolan.

FAKTA: Tidak semua kanker payudara menyebabkan Moms merasakan benjolan, terutama saat  kanker berkembang di stadium awal. Mitos ini yang menyebabkan banyak para wanita enggan memeriksakan payudaranya ke dokter atau pusat layanan kesehatan jika tidak ada benjolan. 

Padahal pemeriksaan payudara berkala di pusat layanan kesehatan tetap harus Moms jalankan, dengan ada atau tidak adannya benjolan. Moms belum tentu bisa merasakan benjolan atau perubahan yang mengindikasikan adanya masalah di payudara. 

Moms, kanker payudara itu termasuk kanker yang bisa dicegah  untuk terkena. Tapi, memang ada faktor-faktor di luar kendali kita. Nah, bila sampai terkena, Moms jangan terkungkung dalam menyalahkan diri sendiri. Segera ikut terapi pengobatannya hingga tuntas. 

^IK