Pada beberapa bulan lalu, anak-anak termasuk kategori rendah terkena COVID-19. Namun dengan hadirnya varian Omicron, ternyata Moms dan Dads sebagai orang tua harus ekstra melindungi anak. 

Ini beberapa hal penting terkait varian Omicron pada anak yang perlu orangtua ketahui untuk melindungi si Kecil: 

Angka penularan melonjak 

Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), terjadi lonjakan pesat untuk kasus anak dengan COVID di Indonesia. Bila dibandingkan bulan Januari, saat itu jumlah kasus COVID pada anak telah terjadi 676 kasus. 

Namun masuk minggu kedua Februari saja, sudah tercatat 7.990 kasus. Ini berarti sudah terjadi kenaikan 1.000 persen lebih. Lonjakan kasus ini diperkirakan akibat pengaruh dari penularan varian Omicron. Varian ini memang memiliki daya tular yang tinggi.

Waspadai batuk dan pilek 

Piprim mengungkapkan gejala Omicron yang dialami anak umumnya menyerang saluran pernapasan atas. Gejala yang dialami anak-anak seperti pada flu biasa. Gejala rata-rata yang paling sering terjadi berupa batuk dan pilek. Namun, ada pula yang disertai nyeri tenggorokan dan mengalami demam, meski tidak terlalu tinggi. 

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Fify Mulyani, MARS.,  lebih spesifik mengatakan, gejala yang umum dialami oleh bayi saat terjangkit COVID-19 varian Omicron adalah: 

Sementara pada anak yang usianya lebih besar atau pada balita, gejala infeksi varian Omicron yang paling sering dilaporkan adalah pilek, sakit kepala, demam, dan yang paling umum adalah sakit tenggorokan.

Bila si Kecil mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, maka Moms perlu mewaspadai anak mengalami gejala terkena virus Omicron. 

Bila si Kecil tertular

Pertama, Moms jangan langsung panik. Untuk menangani Omicron pada anak, Piprim menganjurkan Moms untuk  menghubungi telekonsultasi dengan dokter anak langganan atau dapat pula menghubungi telemedicine yang disediakan pemerintah,  dengan terus memantau tanda bahaya yang dialami anak. 

Moms jangan sembarangan memberikan obat saat anak positif COVID-19. Menurut Pipirim, obat terapi COVID-19 (anti virus) harus melalui resep dokter. Obat  ini hanya diberikan pada yang bergejala sedang dan berat atau kalau pun gejala ringan disertai dengan komorbid.

Anggota Satgas Covid 19 dan Unit Kelompok Kerja (UKK) Respirologi IDAI, Dr.dr Nastiti Kaswandai SpA(K), bila si Kecil mengalami demam, boleh diberikan obat penurun demam seperti golongan parasetamol. Jika pilek, bisa diberikan larutan yang mengandung garam fisiologis. Yang aman untuk diberikan bagi si Kecil vitamin, seperti vitamin C, vitamin D3 dan zinc. 

Bagaimana dengan antibiotik? Jangan, ya, Moms… Antibiotik bukan obat untuk penyakit yang disebabkan oleh virus, melainkan bagi penyakit yang disebabkan oleh bakteri. COVID-19, termasuk varian Omicron,  jelas tidak diberikan antibiotik, karena penyebabnya virus.

Waspadai anak komorbid

Moms perlu waspada bila si Kecil memiliki komorbid. Apalagi belum divaksin. Anak yang memiliki komorbid, kemudian terinfeksi COVID-19 membuat kondisinya tambah berat, bakan bisa berisiko meninggal dunia. 

Beberapa penyakit komorbid pada anak yang perlu diwaspadai seperti: anak dengan penyakit jantung bawaan, leukimia, diabetes mellitus (DM) tipe 1 dan tipe 2, obesitas, dan kelainan tulang bawaan.

Vaksinasi? Penting!

Percepatan vaksinasi COVID-19 pada anak-anak sangat diperlukan. Ini untuk melindungi si Kecil juga Moms. Tidak semua anak yang terkena Omicron. Banyak anak  pula yang terkonfirmasi Omicron masuk kategori tanpa gejala (Orang Tanpa Gejala/OTG). Nah, anak dengan OTG ini  yang justru bisa menularkan ke mana-mana. Keluarganya atau teman-temannya bisa tertular. 

Bila si Kecil belum divaksin dan ikut tertular, maka dia tidak memiliki atau memiliki daya tahan tubuh yang rendah untuk menghadapai penularan COVID-19, termasuk juga varian Omicron. Vaksin juga penting bagi anak untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit akibat virus corona. 

Saat ini pun sudah ada layanan vaksin COVID-19 gratis untuk anak usia 6 tahun ke atas. Jadi, segera lakukan vaksinasi untuk si Kecil ya Moms…

Di samping itu, hingga Omicron benar-benar mereda, sebaiknya Moms tidak membawa anak ke keramaian, seperti ke mal, pusat perbelanjaan dan keramaian lain, terutama di ruang tertutup. Bila si Kecil terpaksa diajak ke luar rumah pastikan ia memakai masker. Ini wajib dilakukan bagi anak yang sudah berusia dua tahun ke atas. Dan, tentunya ajarkan rajin mencuci tangan atau disinfeksi tangan si Kecil dengan handsanitizer

^IK