Baru-baru ini timeline berita dihebohkan dengan berita seorang ibu yang menuntut perusahan ritel waralaba A terkait perbuatannya di salah satu gerai waralabanya di Tangerang menjadi viral. Ibu tersebut terpergok mengambil barang di gerai dan tidak membayar. Aksinya ini direkam oleh kamera seorang karyawan, dan tahu-tahu menjadi viral.

Kasus ini membuat aksi saling tuntut dari kedua belah pihak. Namun akhirnya berujung damai. Ibu tersebut diduga memiliki kelainan kleptomania.

Kleptomania adalah mencuri, mengambil barang atau mengutil barang tanpa sadar. Pertanyaanya: Kok bisa sih ibu yang membawa mobil mewah itu mencuri? Memangnya nggak dikasih uang oleh suami?

Moms, kleptomania itu tidak ada hubungannya dengan kaya atau miskin. Siapapun bisa menjadi klepto. Dan, ternyata  dari penelitian, kebanyakan pelakunya wanita, lho! Yuk kita simak mengapa kleptomania terjadi.

Wanita penderita terbanyak

Pada tahun 2011, aktris Lindsay Lohan menghadapi tuduhan kejahatan berupa pencurian atas kalung.  Megan Fox, artis dan model terkenal yang tampil Transformers dan Teenage Mutant Ninja Turtles sendiri pernah mengakui telah mencuri sebuah produk riasan dari Walmart saat masih remaja. Sedangkan penyanyi tenar Britney Spears malah kedapatan mencoba baju dan wig di sebuah toko, lalu ngeloyor pergi alias tidak membayar.\

Jadi Moms memang soal kleptomania memang tidak terkait cantik atau tidak cantik, nge-top atau tidak, atau kaya atau miskin. Kleptomania  sering dimulai sewaktu masa remaja atau dewasa muda. Tetapi dapat juga dimulai pada masa dewasa atau umur yang lebih senior. Jadi, siapa pun bisa terkena. 

Nah, berita buruknya, nih, ternyata Moms dan para wanita lebih rentan terkena penyakit ini. Diperkirakan sekitar dua pertiga pelaku kleptomania adalah wanita.

Apa itu Kleptomania?

Kleptomania mengacu pada gangguan kontrol diri yang membuat seseorang itu tidak mampu menahan dorongan untuk mencuri. Biasanya, seorang klepto akan memilih barang-barang yang umumnya tidak dia butuhkan, dan barang-barang tersebut biasanya bukan barang mahal. Masalahnya, dorongan mencuri ini bisa menjadi kecanduan. Nah inilah yang akhirnya dijuluki kleptomania.

Ini adalah kondisi yang langka dan merupakan kelainan. Sayangnya, perilaku itu dapat menyebabkan tekanan emosional pada pelakunya dan orang yang dia cintai. 

Apalagi, gangguan ini seringkali disertai dengan masalah pengendalian diri dalam perilaku dan emosi. Sehingga bila Moms menderita kleptomania, akan pula membuat Moms tidak dapat menahan godaan untuk melakukan hal-hal yang berbahaya atau berlebihan kepada diri sendiri atau orang lain. Selain itu, kondisi tersebut memaksa Moms untuk menjalani kehidupan rahasia yang memalukan,  karena merasa takut untuk mencari bantuan medis.

Faktor yang memengaruhi perbuatan klepto

Penyebab kleptomania belum diketahui dengan pasti. Namun, teori menunjukkan bahwa ketidakseimbangan impuls di otak bertanggung jawab atas kondisi tersebut. Terjadi masalah dalam ‘pasokan’ serotonin, yakni senyawa kimia di otak yang membantu mengatur suasana hati dan emosi. Tingkat serotonin yang rendah umumnya terjadi pada orang yang rentan terhadap perilaku impulsif, termasuk pelaku kleptomania.

Selain itu ada penyebab lainnya, yakni:

Faktor risiko kleptomania

Selain penyebab, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang itu bisa saja rentan atau berisiko mengalami kleptomania, antara lain: 

Moms, kleptomania memang kelainan. Tapi, jika Moms atau di dalam keluarga ada yang mengalaminya, cobalah didiagnosis dan mencari pengobatannya. Agar pencurian berulang yang sesungguhnya bisa jadi tanpa disadari tidak berakhir ke ranah hukum,  memalukan keluarga atau membuat problem psikologi yang dialami semakin parah.

^IK