Bagi bangsa Indonesia, Agustus adalah bulan kemerdekaan. Karena itu, sepanjang bulan ini banyak acara digelar untuk memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 77 tahun. 

Sebagai bentuk partisipasi sekaligus belajar sejarah perjuangan RI, Moms bisa mengajak si Kecil ke tempat wisata sejarah Indonesia yang berada di Jakarta. Berikut beberapa tempat wisata itu: 

Monumen Kebulatan Tekad

Lokasi: Jalan Raya Tugu Proklamasi, Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat

Monumen ini dibangun pada tahun 1950 yang dimaksudkan untuk memperingati peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa Rengasdengklok ialah peristiwa saat golongan muda dan tua sepakat memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Lokasi tugu ini awalnya berdiri markas Peta. Di belakang tugu ada relief yang menceritakan peristiwa kemerdekaan.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Lokasi: Jalan Imam Bonjol No. 1, Menteng, Jakarta Pusat

Dulunya, bangunan ini merupakan kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Ia merupakan salah satu perwira Angkatan Laut Jepang yang berpihak pada Indonesia untuk memerdekakan diri.  Rumah bersejarah tersebut berubah menjadi museum sejak 1992. 

Jadi, setelah tokoh kemerdekaan golongan tua dan sepakat untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, maka Soekarno dan Hatta yang dijemput oleh Ahmad Subardjo dari Rengasdengklok dan dibawa ke rumah Maeda untuk melakukan perumusan teks proklamasi. Rumah ini dianggap aman karena Maeda merupakan sahabat Subardjo. Sebagai petinggi militer, rumah ini aman dari pengaruh dan pengawasan angkatan darat Jepang.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki empat ruangan. Masing-masing berisi benda-benda bersejarah yang dulunya digunakan untuk merumuskan naskah proklamasi.

Tugu Proklamasi

Lokasi: Jalan Proklamasi, Menteng, Cikini, Jakarta Pusat

Tugu Proklamasi merupakan salah satu destinasi wisata sejarah penting dalam  kemerdekaan RI. Lokasi ini merupakan tempat Soekarno didampingi oleh Moh. Hatta membaca Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.  

Pada masa kemerdekaan, lokasi Tugu Proklamasi merupakan rumah Soekarno. Jadi, presiden pertama RI itu membaca teks proklamasi kemerdekaan RI di teras rumahnya, tepatnya Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat.  Saat ini, jalan tersebut telah berganti nama menjadi Jalan Proklamasi. 

Rumah bersejarah itu sudah lama dirobohkan, namun didirikan Tugu Proklamasi pada lokasi tersebut, yang terdiri dari tiga monumen bersejarah, yakni Tugu Petir, Patung Soekarno-Hatta, dan Tugu Wanita. 

Radio Republik Indonesia

Lokasi: Jalan Medan Merdeka Barat 4-5, Gambir, Jakarta Pusat

RRI punya peranan penting menyebarkan kabar Proklamasi Kemerdekaan RI. Tepat pukul 19.00 WIB, teks proklamasi dari kantor berita Domei (yang sekarang Kantor Berita Antara) sampai di tangan Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto. Mereka merupakan penyiar radio Hoso Kanri Kyoku yang sekarang menjadi RRI. 

Berkat siaran RRI ini berita Proklamasi Kemerdekaan RI menyebar ke seluruh pelosok negeri. Saat ini, RRI masih mengudara dan tetap hadir untuk memberikan informasi berita kepada masyarakat.

Monumen Nasional

Lokasi: Di tengah Lapangan Merdeka, Jakarta Pusat

Monumen Nasional merupakan monumen peringatan yang dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan Belanda. Monumen setinggi 132 meter ini dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961 dan mulai dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. 

Di dalam museum terdapat 51 diorama yang menampilkan sejarah Indonesia sejak masa pra-sejarah hingga orde baru dan naskah asli teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di Ruang Kemerdekaan. Moms dan keluarga juga bisa mendengar rekaman suara pembacaan naskah proklamasi oleh Soekarno pada jam-jam tertentu.  

Gedung Joang 45

Lokasi: Jalan Menteng Raya 31, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat.

Gedung ini dulunya merupakan sebuah hotel mewah bernama Hotel Schomper yang dimiliki pasangan Belanda LC Schomper dan AM Bruyn. Namun, saat pasukan Jepang menyerbu Batavia (sekarang Jakarta) pada 1942, maka Hotel Schomper turut berpindah tangan ke Jepang.  

Kemudian, seorang pemuda Indonesia bernama Anak Marhaen (AM) Hanafi, memperoleh izin dari Jepang untuk menjadikan eks Hotel Schomper sebagai asrama para pemuda.  Rupanya, tanpa sepengetahuan Jepang, gedung ini  perlahan menjadi markas para pemuda dalam menargetkan kemerdekaan RI.  

Museum Kebangkitan Nasional

Lokasi: Jalan Abdurrahman Saleh No. 26, Jakarta Pusat

Lokasi ini dulu merupakan gedung sekolah STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Arsten) atau sekolah kedokteran untuk pelajar pribumi yang telah beroperasi sejak Maret 1902. Gedung ini juga merupakan saksi lahirnya organisasi-organisasi pergerakan kebangsaan, yaitu Boedi Oetomo, Trikoro Dharmo (Jong Java), Jong Minahasa, dan Jong Ambon. Namun sejak 1974, gedung ini dijadikan Museum Kebangkitan Nasional. 

Di museum ini terdapat lebih dari 2.000 koleksi bangunan, mebel, jam dinding, gantungan lonceng, perlengkapan kesehatan, pakaian, senjata, foto, lukisan, patung, diorama, peta, dan miniatur.

Dengan mendatangi destinasi sejarah kemerdekaan, Moms dapat mengajak si Kecil mengenang jasa dan perjuangan para pahlawan dalam menggapai kemerdekaan, sekaligus menumbuhkan rasa patriotisme.