Moms sudah membaca mengenai pentingnya kesehatan keuangan keluarga. Sudah mengetahui dan membuat pencatatan yang penting untuk keuangan keluarga, seperti pencatatan harta, utang, penghasilan dan pengeluaran keluarga Moms.

Dari pencatatan tersebut di atas saja sebenarnya Moms sudah bisa melihat, apakah keuangan keluarga Moms itu sehat atau tidak. Namun, jika Moms ingin lebih detail dan sejauh mana kesehatan keuangan keluarga Moms, ada 3 kondisi umum yang perlu Moms cari tahu, yaitu: 

Berikut langkah-langkah yang perlu Moms lakukan untuk mengetahuinya, sekaligus membuka kondisi sesungguhnya kesehatan keuangan keluarga Moms: 

Kemampuan uang tunai mendukung keluarga

Yuk, cek seberapa banyak sih uang tunai di kas keluarga? Cukupkah jumlah uang ini hingga akhir bulan atau sampai gajian atau ada penghasilan usaha berikutnya? 

Mengapa Moms perlu tahu soal uang tunai ini bukan sekadar menghitung uang yang ada di di dompet atau ATM? Hal ini karena jumah uang tunai inilah yang menjadi ‘penyelamat’ keluarga jika sewaktu-waktu terjadi cobaan dalam keluarga. Ia menjadi dana talangan sewaktu terjadi kedukaan, kecelakaan, ada yang sakit, musibah banjir, kerusakan rumah tiba-tiba, atau usaha tiba-tiba merugi atau Dads mengalami pemutusan hubungan kerja. 

Adanya kemampuan uang tunai yang besar membuat pembiayaan keluarga Moms tetap aman, sekalipun sedang mengalami cobaan. 

Rumus Kemampuan uang tunai keluarga adalah: 

Uang tunai + tabungan

---------------------------------------------------------------------------------

Pengeluaran rutin  - pengeluaran tabungan/investasi per bulan

 

Anggaplah, jika yang didapatkan itu sebesar angka 2, maka berarti uang tunai yang dimiliki itu  hanya mampu untuk membiayai keluarga hingga 2 bulan saja. 

Untuk kesehatan keuangan keluarga, setidaknya angka hasil pembagian yang didapatkan adalah angka 4. Itu berarti, sedikitnya untuk uang tunai tersebut  harus punya sebanyak 4 kali jumlah pengeluaran rutin bulanan keluarga.

Semakin besar angka hasil pembagian tersebut di atas angka 4, tentu semakin bagus kesehatan keuangan keluarga Moms. Bagaimana kalau hasilnya di bawah angka 4 atau malah nol koma. Ehmmm… ini bahaya Moms. Dan, bukti kuat kesehatan keuangan keluarga terganggu. 

Besaran beban cicilan utang

Kok, baru tengah bulan, keuangan sudah mepet?” atau “Baru saja gajian, uang di tangan sudah banyak berkurang”. Jika ini terjadi, jangan-jangan uang keluarga itu banyak lari untuk membiayai cicilan. 

Coba cek besarnya beban cicilan keluarga ini dengan rumus berikut: 

Jumlah cicilan utang per bulan

---------------------------------------------

Jumlah penghasilan rutin per bulan

 

Anggaplah, hasilnya mendapatkan angka sebesar 50%. Ini berarti 50% atau separuh dari penghasilan keluarga digunakan untuk membayar cicilan. Jika ini hasilnya, pantas saja jika keuangan keluarga Moms selalu sesak napas. 

Jadi, apakah tidak boleh ada cicilan utang? Jawabannya: boleh saja. Apalagi, jika utang yang dicicil untuk barang yang produktif bagi keluarga. Misalnya membeli freezer untuk usaha frozen food atau mesin kopi untuk kafe yang memanfaatkan garasi rumah. Namun, beban cicilan itu maksimal sekali 30 persen. Artinya, hanya paling tinggi jumlahnya itu tidak lebih dari 1/3 dari penghasilan bulanan agar keuangan keluarga tidak kolaps. 

Besaran kemampuan tabungan keluarga

Mungkin uang di ATM keluarga itu puluhan bahkan ratusan juga. Tapi, apakah ada yang diperuntukkan khusus untuk keluarga? Belum tentu. Banyak keluarga sering mencampuradukkan antara uang usaha/gaji dan uang keluarga dalam satu akun bank. “Lihat saja sisa pada akhir bulan. Nah, itu tabungan,” mungkin Moms berkilah.

Tidak begitu, Moms. Perlu ada pengeluaran dan akun khusus untuk tabungan, entah celengan atau produk tabungan di bank. Menabung perlu dilakukan,  karena di masa depan itu mungkin banyak kebutuhan dan pengeluaran yang cukup besar. 

Rumus mengukur kemampuan tabungan keluarga adalah: 

 

Jumlah uang yang ditabung per bulan

--------------------------------------------------

Jumlah penghasilan per bulan

 

Jika angka yang didapat dari pembagian di atas adalah 8%, ini berarti uang yang disisihkan untuk menabung setiap bulannya adalah sebesar 8% dari penghasilan. 

Tapi, untuk keuangan keluarga yang sehat itu para ahli keuangan keluarga sepakat minimal di angka 10%. Ini berarti setidaknya Moms harus sebesar 10% dari penghasilan rutin per bulan untuk menabung, jika ingin masuk kategori keuangan keluarga Moms itu sehat. 

Moms, jika ternyata dari cek kondisi keuangan di atas itu keuangan keluarga Moms ternyata tidak sehat atau bahkan semaput, jangan sedih… Selalu ada langkah untuk menyehatkan keuangan keluarga. Terpenting komitmen dan kesungguhan untuk mengobati keuangan keluarga yang sakit itu.

^IK