Tagar "Almond Mom" ​​viral di TikTok gara-gara kompilasi tayangan lama (2014) "The Real Housewives of Beverly Hills" (RHOBH) yang memperlihatkan Yolanda Hadid berbicara dengan putrinya, super model Gigi Hadid. Gigi ketika itu masih remaja. 

“Saya merasa sangat lemah. Saya hanya punya setengah almond,” kata Gigi dengan nada terdengar gemetar kepada ibunya.

Tanggapan Yolanda? “Ambil beberapa almond, dan kunyah dengan sangat baik.”

Tanggapan Yolanda inilah yang melahirkan istilah Almond Mom untuk diet. Apakah diet ini patut dicontoh? Coba baca penjelasannya dulu.

Diet ala Almond Mom 

Yolanda menjawab dengan saran yang terinspirasi dari budaya diet yang mengonsumsi kacang ini. Intinya demi jaga berat badan itu jangan tergoda makanan lain, sekalipun lapar hingga gemetar. Cukup atasi dengan mengunyah beberapa almond. 

Almond memang kaya gizi. Kacang ini memiliki kandungan gizi yang kaya lemak sehat, antioksidan, vitamin, dan mineral. Dari sebuah penelitian di India misalnya, menunjukkan mengonsumsi kacang almond membantu memperbaiki metabolisme glukosa pada remaja dan dewasa muda dengan pradiabetes. Selain itu, konsumsi almond mengurangi kolesterol total dan kolesterol jahat. Sejak abad pertengahan pun konsumsi almond menjadi susu almond sudah menjadi tren.

Diet sehatkah?

Lantas, jika almond menjadi sumber nutrisi yang sehat, apakah diet menggunakan kacang ini sebagai pengganti asupan bisa dibenarkan? Ternyata, Dr. Karla Lester, dokter anak dan ahli obesitas anak menilai Almond Mom sebagai tren diet memprihatinkan dan berbahaya. Dalam postingnya sebagai @imecommunity, ia mengatakan: "Ini adalah tren yang sangat memprihatinkan. Ini benar-benar berbahaya ... itu berakar pada budaya diet, bias yang terinternalisasi, fatphobia, proyeksi, pengejaran thin privilegge, dan bukan kesehatan."

Thin privillege adalah hak istimewa yang seolah-olah hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mempunyai badan kurus atau langsing. Contohnya: jika bertubuh kurus tidak perlu terbebani dengan tatapan aneh dan komentar yang tertuju ke makanan dan berat badan. Ada aturan tak tertulis yang mengatur jika orang kurus boleh makan sebanyak yang dia mau, sementara orang bertubuh ekstra harus makan sedikit. Contoh lainnya: ukuran baju kebanyakan produsen fesyen dibatasi hingga XL. 

Lester pun berpendapat dari klip RHBOH lama itu  terlihat Yolanda memproyeksikan gangguan makannya sendiri ke Gigi. Ia jadi  memasukkan anaknya itu ke dalam ‘penyakitnya’.

Untuk itu, Lester mendesak orang tua untuk menjauhkan diri dari pola pikir "mengendalikan" terhadap berat badan anak-anak mereka. Moms sebagai orang tua jangan menurunkan kekhawatiran dan ketakutan bahwa si Kecil tidak akan sukses, tidak akan memiliki hidup yang indah gara-gara berat badan yang berlebih alias gemuk.

Lantas, bagaimana bila Moms terlanjur termasuk dari orang yang dibesarkan oleh gaya diet ketat seperti halnya konsumsi almond yang diterapkan Yolanda Hadid kepada Gigi Hadid? Jawabannya: Boleh saja Moms memerhatikan berat badan si Kecil agar tidak berlebihan. Namun, Lester menyarankan tetap berusaha untuk menciptakan batasan fisik, emosional atau verbal. Jangan sampai si  Kecil mulai menginternalisasi semua aturan diet dari yang ditekankan kepada Moms sewaktu kecil hingga dewasa oleh neneknya. Sadari itu terjadi, dan sadari bahwa hanya Moms yang terjebak dalam ‘drama’ diet ini. Moms jangan menurunkan dan memaksakannya kepada si Kecil. 

Moms jangan sampai menjadikan si Kecil akan mengalami episode kehidupan seperti seorang diungkapkan penonton tayangan tersebut. Dalam komentar, ia mengungkapkan: "Saya berhenti makan saat remaja untuk sementara waktu dan sangat kurus. Ibu saya mendorong dan memuji saya untuk itu."

Dengarkan sinyal tubuh

Bagaimana pola konsumsi yang benar? Dr.Trupti Prasad, dokter anak di Melbourne menganjurkan untuk mendengarkan sinyal tubuh untuk makan, dan makan camilan atau makanan bergizi saat lapar. Almond  bisa menjadi bagian mengisi rasa lapar ini, karena memang camilan yang enak dan bergizi super. Tapi, bukan satu-satunya makanan. 

Selain itu, sangat penting Moms  sebagai orang tua untuk menjadi panutan hubungan yang sehat dengan makanan dan citra tubuh kepada si Kecil. Hal ini akan membantu anak menghadapi beberapa pesan diet dan kurus yang lebih berbahaya. Tawarkan pula berbagai makanan, semuanya dengan nilai moral netral, tidak ada label baik atau buruk.  Cara ini akan membuat si Kecil belajar menikmati berbagai makanan dengan sehat.

^IK