Di usianya yang sudah menginjak kepala 4, Kate Middleton tetap tampil memukau. Malah kecantikan dan kelangsingan tubuhnya nyaris tak berubah bila menilik saat ia menikah dalam perhelatan akbar pada 11 tahun yang silam. 

Padahal  Duchess of Cambridge ini telah melahirkan tiga anak yang menggemaskan, Pangeran George, Putri Charlotte dan Pangeran Louis. Ia pun memiliki banyak acara sosial dan tur keliling negara yang perlu dihadiri sebagai  tanggung jawabnya menjadi anggota Keluarga Kerajaan Inggris. 

Bagaimana Kate Middleton tetap bugar, langsing dan memesona di tengah kesibukannya? Ssttt…. Ini rahasianya, Moms. Katanya sang Duchess melakukan Diet Dukan. Diet ini sudah dilakukannya sebelum pernikahannya dengan Pangeran William dan setelah melahirkan untuk menurunkan berat badan berlebih. Moms kepo? Ini penjelasannya

Apa itu Diet Dukan?

Diet Dukan sebenarnya sudah lama ada.  Diet ini dipopulerkan oleh seorang dokter umum asal Prancis, Dr. Pierre Dukan, pada tahun 1970-an. Dokter Pierre meramu  diet ini karena terinspirasi oleh pasien obesitasnya yang sudah menyerah pada makanan apa pun untuk menurunkan berat badan, kecuali daging. Untuk membantu pasien seperti inilah tercipta Diet Dukan yang merupakan diet tinggi protein dan rendah karbohidrat.

Melalui 4 fase diet

Bila ingin mencoba diet ini, Moms butuh tekad, persiapan dan konsistensi. Karena untuk Diet Dukan ini harus melewati 4 fase, yaitu: 

Fase 1: Attack

Di fase ini Moms disebut fase protein murni. Moms hanya dapat menikmati makanan rendah lemak dan tinggi protein tanpa batas, seperti daging sapi tanpa lemak, ayam, kalkun, produk susu tanpa lemak, telur, ikan, dan tahu. 

Moms masih diperbolehkan makan 1,5 sendok makan oatmeal per hari. Gunanya untuk mengurangi kolesterol, membantu mencegah diabetes, dan kandungan seratnya membuat Moms lebih merasa kenyang. 

Lamanya fase ini berkisar antara dua hingga tujuh hari, tergantung pada seberapa banyak berat badan yang perlu Moms turunkan.

Fase 2: Cruise

Di fase ini Moms boleh makan sayuran tapi yang non-tepung, seperti mentimun, jamur, bayam, asparagus, dan brokoli. Moms makan sayuran non-tepung ini bergantian dengan makanan  protein murni. Jadi hari makan sayuran, besok protein murni, dan seterusnya. Selama masa ini Moms bisa menambahkan 2 sendok makan oatmeal per hari. Lakukan fase ini hingga berat badan yang diinginkan tercapai. 

Fase 3: Konsolidasi

Fase ini untuk mencegah efek rebound dari kehilangan berat badan di dua fase sebelumnya. Selama fase ini, makanan yang sebelumnya dibatasi secara bertahap ditambahkan dalam jumlah terbatas. Moms tetap akan terus mengikuti diet protein-sayuran  bergantian dan mengonsumsi dua sendok makan oatmeal setiap hari. 

Tapi seminggu sekali, Moms wajib mengikuti diet protein murni dari fase 1 (Attack). Fase 3 ini berlangsung lima hari untuk setiap pon (sekitar 0,45 kg) yang hilang.

Selama fase konsolidasi Moms dapat makan berikut ini:

Fase 4:  Stabilisasi

Pada fase terakhir ini Moms dapat makan apa pun yang diinginkan bersama dengan 3 sdm oat meal per hari. Di fase ini Moms tetap harus ada hari makan protein murni (fase 1) untuk seminggu sekali.

Nah, sepanjang fase melakukan diet ini jangan lupa minum air putih. Moms diharapkan  6- 8 gelas air setiap hari. 

^IK