Ini benar, lho, Moms…. Jangan membuang sampah sembarangan, menumpuk sampah karena pada akhirnya akan merugikan lingkungan dan diri kita sendiri. 

Tak percaya? Dalam rangka Hari Peringatan Sampah Nasional (HPSN) berikut beberapa peristiwa yang disebabkan oleh perilaku kita yang tidak mengelola sampah dengan baik. Semoga hal ini bisa mengingatkan kita ya, Moms, untuk diet sampah dan mengelola sampah dengan baik. 

Sampah tewaskan ratusan jiwa

Tahukah Moms, sejarah asal mula HPSN yang diperingati 21 Februari itu sesungguhnya bermula dari tragedi. Kementerian Negara Lingkungan Hidup mencanangkan untuk pertama kalinya itu dalam rangka mengenang peristiwa yang mengenaskan di Tempat Pembuangan akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005

Di siang pada hari itu gunungan sampah seluas 200 meter dan setinggi 60 meter, goyah dan rubuh.  Gunungan ini goyah diduga  karena diguyur hujan deras semalam suntuk dan konsentrasi gas metana di dalam gunungan sampah yang meledak. 

Ledakan dan longsoran dari gunung sampah itu melululantakkan dua kampung di dekatnya, yaitu Kampung Cilimus dan Kampung Pojok. Sebanyak 157 penduduk menjadi korban yang tewas akibat peristiwa naas ini, Moms.

Sampah mengancam keberadaan hewan langka

Sampah, apalagi sampah plastik yang bukan hanya perusak alam, juga pengancam kehidupan hewan, Moms. Beberapa hewan langka, seperti paus, penyu, dugong, dan hewan liar lainnya harus meregang nyawa akibat sampah. 

Menciptakan banjir bandang

“Jangan buang sampah sembarangan”, mungkin Moms sudah sering bahkan bisa jadi bosan mendengar larangan ini. Sejak kecil sudah mendengarnya. Kenyataannya, membuang sampah sembarangan dan menumpuk banyak sampah masih menjadi kebiasaan buruk. Ujungnya sungguh merugikan, secara materil, immaterial, bahkan jiwa. Seperti peristiwa banjir bandang di Jember dan Pasuruan yang terjadi pada 9 Januari 2022 dan 16 Januari 2022. 

Kurangi dan kelola sampah 

Produksi sampah di Indonesia masih sangat besar, Moms. Data riset Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa produksi sampah nasional mencapai 175 ribu ton perhari. Bila dirata-rata, satu orang penduduk Indonesia menyumbang sampah sebanyak 0,7 kg per hari, Moms. 

Sedihnya lagi, Moms, Menurut Survey Indeks Perilaku Ketidakpedulian Lingkungan Hidup dari Badan Pusat Statistis di tahun 2017, hanya ada sekitar 18,6% rumah tangga yang peduli dengan sampah ketika berbelanja. Misalnya dengan membawa wadah dan tas berbelanjanya sendiri. Sehingga bisa disimpulkan, 81,4% lainnya, menimbun dan menghasilkan sampah setiap harinya. 

Tidak heran Moms, jika  data KLHK menunjukkan bahwa sumber sampah yang paling dominan berasal dari rumah tangga, Moms, yaitu sebesar 48% dari produksi sampah nasional. 

Karena itu Moms, mulai sekarang, yuk, kelola sampah rumah tangga dengan baik. Moms bisa mulai dengan cara-cara berikut ini:

Yuk, Moms, kelola dan kurangi sampah untuk lingkungan yang lebih baik dan bersih dari sampah. 

^IK