Seusai proses persalinan, salah satu keinginan terbesar Moms baru adalah segera menurunkan berat badan. Meski, rasanya tak ada orang yang memprotes jika Moms masih gemuk seusai beberapa bulan melahirkan. Tetap saja bobot tubuh yang masih besar itu membuat banyak Moms merasa tak nyaman.

Namun, mengingat pasca melahirkan itu Moms masih dalam masa penyembuhan luka persalinan dan masih menyusui ASI, Moms perlu mempertimbangkan hal-hal ini dalam menurunkan berat badan (BB) pasca melahirkan: 

Hindari makanan olahan yang banyak diproses

Hindari konsumsi makanan olahan karena kandungan nutrisinya jauh berkurang. Dan, seringkali juga tinggi gula, lemak tidak sehat, garam, dan kalori. 

Jenis makanan olahan antara lain makanan cepat saji, makanan kemasan, keripik, kue dan makanan yang dipanggang, permen, makanan siap saji, keju olahan dan sereal manis

Cobalah Moms kurangi konsumsi jumlah makanan olahan ini  dengan menggantinya dengan makanan segar, utuh, dan padat nutrisi.

Hindari alkohol

Penelitian telah menunjukkan bahwa sejumlah kecil alkohol, seperti segelas red wine, memang memiliki beberapa manfaat kesehatan. Namun, dalam hal penurunan berat badan, alkohol memberikan kalori ekstra tanpa banyak nutrisi.

Selain itu, alkohol mungkin terkait dengan penambahan berat badan dan dapat menyebabkan lebih banyak lemak disimpan di sekitar organ, yang dikenal sebagai lemak perut.  Lagipula, menurut penelitian, tidak ada tingkat alkohol yang aman untuk bayi. 

Ayo, bergerak!

Latihan kardio, seperti jalan kaki, jogging, lari, bersepeda, dan latihan interval, membantu Moms membakar kalori dan memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan kesehatan jantung, mengurangi risiko terkena diabetes, dan dapat mengurangi risiko terkena beberapa jenis kanker.

Nah, olahraga memberikan upaya menurunkan bobot tubuh setelah melahirkan memang harus dikombinasi dengan diet nutrisi yang baik. Sebuah studi menunjukkan penggabungan upaya diet dan olahraga akan menghilangkan rata-rata 1,72 kg lebih banyak daripada hanya berdiet.

Selain kardio, Moms juga perlu latihan aerobik untuk menghilangkan lemak dan kesehatan jantung. Jalan kaki adalah latihan aerobik yang paling mudah bagi Moms dalam upaya menurunkan BB.

Namun, untuk memulai olahraga ini Moms sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter. Dokter akan memberikan lampu hijau setelah mempertimbangkan cara persalinan, ada tidaknya komplikasi, kebugaran Moms sebelum dan selama kehamilan, dan kesiapan metal Moms sendiri (terutama terkait luka pasca melahirkan). 

Begitu lampu hijau diberikan, segeralah mulai berolahraga. Bagi wanita yang baru melahirkan itu setidaknya 150 menit aktivitas fisik aerobik intensitas sedang untuk seminggu. Lakukan aktivitas olahraga yang Moms sukai agar tidak merasa bosan melakukannya hingga BB ideal Moms tercapai. 

Beranikan diri ikuti resistance training

Latihan ketahanan ini seperti angkat beban. Latihan ini akan membantu Moms menurunkan berat badan dan mempertahankan massa otot.

Menemukan waktu untuk berolahraga dengan bayi bisa jadi sulit. Tapi era serba online Moms dapat membuat kelas kebugaran secara online maupun mengikuti YouTube. Sehingga Moms bisa mengatur waktu berolahraga tanpa harus keluar rumah.  

Minum air putih yang cukup

Tetap terhidrasi, ya Moms. Adalah mitos minum air putih yang banyak malah menaikkan BB.  Minum cukup air justru sangat penting bagi siapa pun yang mencoba menurunkan BB. Kecukupan air dapat menghemat 240 kalori.

Menurut sebuah studi tahun 2016, air minum dapat meningkatkan rasa kenyang dan merangsang metabolisme, yang menyebabkan penurunan berat badan. Dan, bagi Moms yang menyusui ASI, tidak diragukan lagi bahwa tetap terhidrasi penting untuk menggantikan cairan yang hilang melalui produksi ASI.

Minumlah setidaknya sekitar 2 liter. Dan, bila Moms sedang menyusui atau berolahraga berat, kebutuhan air ini harus lebih banyak. Air biasa alias air putih adalah yang terbaik.

Tidur yang cukup

Ehhmmm ini rasanya saran yang cukup sulit dijalankan. Karena bisa jadi Moms memiliki bayi kecil yang suka merengek sepanjang malam atau maunya dibuai dalam gendongan Moms terus. Meski sulit, usahakan tetap memiliki waktu tidur yang cukup. 

Kurang tidur berdampak negatif pada BB. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur terkait dengan mempertahankan lebih banyak berat badan setelah kehamilan. Sebuah tinjauan dari 11 studi juga menemukan korelasi yang signifikan antara kurang tidur dan obesitas.

Untuk kecukupan waktu tidur, tak ada salahnya Moms meminta bantuan dari pasangan, keluarga, dan teman untuk membantu mengawasi si Kecil saat Moms beristirahat. Dan, meski kurang tidur, tetap batasi asupan kafein.

Minta bantuan

Menjadi orang tua baru bisa menjadi peran yang menakutkan dan banyak pekerjaan. Kurang tidur dikombinasikan stres sebagai ibu baru bisa membuat Moms kewalahan. Itulah sebabnya 1 dari 9 ibu baru mengalami depresi pascapersalinan. Padahal stres ini berpengaruh juga bagi metabolisme tubuh, termasuk untuk pembakaran kalori. 

Nasihatnya, lagi-lagi Moms jangan berjuang sendirian. Jangan takut atau merasa malu meminta bantuan. Mintalah bantuan keluarga atau tetangga di sekitar rumah untuk menyiapkan makanan atau merawat bayi selama atau sekadar mengawasi baby sitter atau asisten rumah tangga dalam menjaga si Kecil. Tak perlu selama sepanjang hari Cukup untuk beberapa jam yang memungkinkan Moms beristirahat atau berolahraga.

Moms, cukup sulit memang menurunkan BB setelah kehamilan. Tapi, santai saja menghadapinya. Target penurunan BB jangan menambah stres dan kecemasan yang tidak semestinya bagi Moms. Buat saja langkah dan perubahan yang membantu Moms terus berupaya menurunkan BB, meski tidak bisa secara drastis. Nikmati saja prosesnya, dan berbahagia dengan si Kecil.  

^IK