Moms tentu sudah familiar dengan istilah baby blues, yaitu suasana hati yang mellow dan sedih selama minggu-minggu setelah melahirkan. Nah, kebalikannya dari baby blues, ada fenomena “baby pink” atau postpartum euphoria, di mana Moms merasa bahagia yang ekstrem dan energi yang sangat besar setelah melahirkan, bahkan merasa tidak butuh tidur atau makan.

Baca Juga: Apa Itu Baby Blues Syndrome?

Menurut Benson Munyan, Ph.D., psikolog klinis, postpartum euphoria atau baby pink menggambarkan gejala hypomania yang dialami setelah melahirkan. Hypomania adalah gangguan suasana hati di mana seseorang menjadi lebih aktif dan bersemangat lebih dari biasanya. Penelitian menemukan sekitar 10 persen Moms menunjukkan hypomania dalam lima hari pertama setelah melahirkan.

Sebagian besar kasus postpartum euphoria bersifat sementara, berlangsung selama tiga hari hingga beberapa minggu.

Moms yang pernah mengalami gangguan mood sebelum hamil berisiko lebih tinggi mengalami baby pink. Menurut sebuah penelitian di The British Journal of Psychiatry, baby pink yang setelahnya diikuti depresi, berkemungkinan berkembang menjadi gangguan bipolar ringan di kemudian hari.

Baca Juga : Cegah Depresi Saat Hamil

Gejala Baby Pink

Baby pink ditandai dengan perasaan bahagia yang ekstrem dan energi yang meledak-ledak. Selain itu, menurut Dr. Munyan, Moms yang mengalami baby pink juga merasa terdistraksi dengan tugas tertentu, lebih banyak bicara daripada biasanya, cenderung bergumul dengan pikirannya, merasa tidak perlu tidur, hingga mengalami perubahan nafsu makan.

Salah satu Moms yang mengalami baby pink mengaku sangat gembira, suasana hati meningkat, dibanjiri energi, merasa kuat, hingga tidak butuh makan atau tidur, serta tidak merasa cemas sama sekali setelah melahirkan.

Beberapa jam setelah melahirkan, Moms tersebut bisa bangun dan berjalan kaki hingga 7.000 langkah, 24 jam setelah melahirkan, ia bersih-bersih rumah, menyusun lemari dengan semangat. Namun, lama-kelamaan, ia merasa mudah tersinggung dan sangat fokus terhadap satu hal, kemudian tidak mampu bangun dari tempat tidur. 

Pada kondisi yang lebih serius, Moms bisa melakukan hal yang berisiko, tidak mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan, hingga percaya bahwa Moms memiliki kekuatan atau kemampuan khusus. Jika hal ini terjadi, bukan hanya keselamatan Moms yang terancam, melainkan juga bayi.

Tanda Depresi dan Bipolar

Walau baby pink biasanya berlangsung sementara dan terkadang dipengaruhi hormon, penting untuk mengidentifikasinya sebelum terlambat karena bisa jadi merupakan indikasi kondisi kesehatan mental Moms dan membutuhkan perawatan. 

Postpartum euphoria ini bisa jadi merupakan tanda depresi postpartum atau gangguan bipolar. Penelitian menunjukkan Moms yang mengalami baby pink berisiko tinggi mengalami depresi sekitar enam minggu setelahnya.

Sementara gangguan bipolar memiliki 2 fase, yaitu fase depresi (rendah) dan fase manik (tinggi). Gangguan bipolar bisa muncul selama kehamilan atau masa setelah melahirkan. Faktor risikonya termasuk gangguan mood yang sebelumnya pernah dialami dan riwayat gangguan mood di keluarga.

Menurut March of Dimes, baby pink terjadi pada sekitar 9 – 20 persen orang dengan gangguan bipolar, dan dimulai dalam 24 jam setelah melahirkan.

Segera cari bantuan dokter ahli atau psikolog jika Moms mengalami gejala baby pink untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.