Moms, kesulitan BAB pasca melahirkan kerap terjadi bahkan menimbulkan trauma. Ini juga yang dialami Moms Amira yang  membutuhkan waktu nyaris hampir 24 jam untuk persalinan anaknya yang beratnya mencapai 4 kg. Bahkan untuk membantu kelahiran, dokter terpaksa melakukan episiotemi atau yang disebut gunting vagina. 

Proses persalinan yang cukup berat ditambah luka yang masih terasa nyut-nyutan di area vagina, membuat Moms Amira merasa trauma, terutama saat BAB, Moms. Alih-alih mengeluarkan BAB, Moms Amira memilih menahan BAB sampai luka jahitan membaik. Cara ini juga yang dipilih banyak Moms dengan trauma yang sama. Pertanyaannya, benarkah langkah ini? 

Sebenarnya Moms, sangat wajar jika Moms yang melahirkan normal dengan episiotemi yang cukup panjang merasa takut untuk BAB pertama kali. Tapi, menahan BAB bukan langkah yang tepat, Moms. Mengabaikan keinginan untuk BAB padahal tubuh sudah memberi tanda, bisa membuat Moms kesulitan untuk BAB nantinya. Mengapa? Karena tubuh menyerap air dari feses sewaktu Moms menunda untuk mengeluarkannya. Nah, akibatnya poop menjadi keras, dan tentunya sulit untuk dikeluarkan.

Beberapa Moms pun juga ada yang merasakan kesulitan BAB alias sembelit setelah melahirkan.  (Lihat Artikel Ini Penyebab Sembelit Setelah Melahirkan). Jadi, bila Moms diberikan tubuh ‘anugerah’ untuk melakukan BAB, harusnya jangan tunda ke belakang.

Trauma seperti Moms Amira? Jangan khawatir Moms. Seperti saat melahirkan di mana tubuh memberikan cara untuk mengeluarkan bayi, tubuh pun akan memberikan cara bagi Moms untuk mengeluarkan BAB. 

Bagaimana BAB bila terasa keras dan sulit dikeluarkan? Berikut beberapa cara dari Birth & Beyond Doula Services yang dapat Moms coba:

  1. Jadikan makanan berserat sebagai sahabat baru Moms. Makanan yang tinggi serat termasuk keluarga berry,  plum, alpukat, oatmeal dan  sereal gandum bisa menjadi teman makan Moms untuk memudahkan buang air besar.
  2. Santai saja. Jika Moms merasa takut dengan buang air besar pertama kali setelah melahirkan, cobalah jangan panik. Ingat poop tetap usahakan keluar. Tapi, lakukan dengan santai.   Jadi ambil napas dalam-dalam dan coba teknik relaksasi,  seperti memusatkan pikiran untuk mengeluarkannya.  Lakukan teknik pernapasan seperti meditasi, atau mendengarkan musik yang menenangkan. Lakukan apa pun untuk membuat tubuh Moms tidak menjadi tegang.
  3. Bantu dengan bangku dingklik.  Sebaiknya gunakan kloset duduk. Lalu, letakkan kaki Moms di atas bangku dingklik atau kecil. Cara ini akan sangat membantu memosisikan BAB lebih mudah bergerak untuk keluar. 
  4. Gunakan pelunak feses. BAB terasa keras? Jangan dipkasa dengan dengan mengejan keras ya, Moms. Apalagi jika Moms trauma dan khawatir luka jahitan persalinan robek. Coba gunakan pelunak poop. Obat pelunak feses ini berbeda dari obat pencahar, Moms. Obat ini hanya melunakkan BAB, sehingga Moms tidak perlu mendorongnya terlalu keras. 

Nah, di tambah dengan  bersantai, bernapas tenang, dan posisi duduk yang sudah tepat, maka poop ini akan meluncur keluar, tanpa membuat Moms trauma. 

^IK