Dana persalinan sangat penting dipersiapkan, bahkan sejak program kehamilan dimulai. Setelah melihat hasil testpack positif, maka Moms dan Dads akan berpikir untuk dana yang harus dikeluarkan mulai dari biaya pemeriksaan rutin, persalinan, biaya perlengkapan anak , syukuran dan segala macamnya. Untuk itu alangkah lebih baiknya jika disiapkan sedini mungkin. 

Hal yang saya lakukan pertama kali saat mengetahui hamil tentu memeriksakan diri ke dokter kandungan lalu kita diberi tahu kapan Hari Perkiraan Lahir / HPL dari situ mulai lah saya perhitungkan dana yang bakal saya keluarkan nantinya. 

Cara menyiapkan dana persalinan yang saya lakukan adalah sebagai berikut: 

Ikut arisan 

Sebetulnya ikut arisan ini sudah saya lakukan dari zaman gadis, jadi pikiran saya gaji saya harus ada sisa enggak boleh habis semua. Nah, kalau nabung, kan seperti bukan kewajiban tuh, jadi saya gagal terus, akhirnya ikut arisan karena ada kewajiban mesti bayar jadi lebih tertata aja keuangannya. Pas tahu hamil, saya minta dapat arisannya 1 bulan sebelum HPL untuk pegangan takut lahir lebih cepat. 

Buat anggaran

Buat anggaran ini penting sekali, biar tidak  over budget apalagi anak pertama yang belum tahu apa aja sih yang harus dibeli. Anggaran yang saya persiapkan antara lain: 

- Anggaran rutin periksa kehamilan (biaya USG , Vitamin) 

- Biaya persalinan normal / Sc di rumah sakit tempat saya periksa. Jadi setelah periksa hamil, saya langsung tanya ke bagian administrasi berapa biaya yang saya keluarkan jika lahiran di sana. Saya juga membuat anggaran untuk melahirkan sesar.

- Syukuran / aqiqah. Kewajiban sebagai orangtua setelah anak lahir adalah aqiqah. Jadi sebelum mengetahui jenis kelaminnya, saya sudah menganggarkan biaya aqiqah untuk 2 kambing (bayi laki-laki) dengan 100 porsi nasi box nya. 

- Biaya perlengkapan anak. Saya  mulai membuat daftar apa saja sih yang harus dibeli, dengan begitu memudahkan kita untuk membeli apa saja perlengkapan yang benar-benar dibutuhkan. Saya membuat daftar setelah bertanya pada Moms sudah berpengalaman agar tidak mubazir. 

Tabungan rutin 

Jika Moms/Dads berpenghasilan harian bisa menabung rutin setiap hari lho, misalnya sehari menyisihkan dana 10.000 x 30 hari= Rp 300.000. Nah,  lumayan bukan untuk persiapan melahirkan? Kalau dilihat sih memang enggak banyak, tapi cukup lah buat melahirkan di puskesmas/bidan. Jangan pernah mikir, ah saya kerja harian, mana bisa nabung. Inget ya Moms,  menabung itu harus dari sedikit ke banyak. 

Hemat biaya dengan BPJS 

Jika Moms ingin menghemat biaya persalinan, Moms bisa menggunakan BPJS. Biasanya ada ketentuan Faskes mana yang ditanggung BPJS. Ingat, jangan gengsi ya untuk memanfaatkan BPJS. Toh, kita juga yang merasakan sakitnya melahirkan. Moms bisa daftarkan diri ke BPJS untuk menikmati layanannya. 

Oh ya, periksa hamil menggunakan BPJS juga gratis lho, bahkan biaya persalinan ada yang sepenuhnya ditanggung BPJS. Hemat bukan? Anggarannya bisa dialihkan ke yang lain. 

Tip terakhir adalah melebihkan anggaran. Saya membuat anggaran lebih besar karena tidak tahu apakah ada biaya tambahan atau bagaiama ke depannya, terlebih lagi tidak mudah meminjam pada orang lain apalagi saat kondisi darurat. Lebih baik kelebihan daripada kekurangan. Sebisa mungkin saya tidak menyusahkan keluarga. Kelebihan tabungannya bisa saya investasikan untuk dana pendidikan anak.

Semoga tipnya bisa membantu Moms/Dads yang sedang menanti kelahiran buah hati.