Banyak sekali millenial moms yang masih tetap bekerja walaupun masih dalam fase menyusui bayinya. Biasanya setelah cuti hamil/melahirkan selesai, maka moms sudah mulai kembali bekerja di kantor. Dalam kondisi seperti itu, tentunya tidak bisa menyusui bayi secara langsung, tetapi ASI harus diperah dan disimpan terlebih dahulu, sebelum nantinya diberikan kepada si bayi. 

ASI yang diperah atau dipompa sebaiknya diberikan dalam kondisi segar. Tetapi dalam beberapa situasi, tentu tidak mungkin hal ideal tersebut selalu terjadi. Umumnya moms setelah memerah ASI di tempat kerja, maka ASI ditampung dalam botol dan disimpan terlebih dahulu di kulkas, hingga tiba waktu pulang kantor.

Botol dari bahan kaca lebih disarankan dibanding botol dari bahan plastik. Sebelum menyimpannya di kulkas, pastikan botol dalam kondisi tertutup rapat untuk menghindari kontaminasi. Selain botol kaca, ada pula tersedia bahan plastik khusus yang sifatnya disposable (jadi hanya sekali pakai, lalu dibuang). Biasanya sudah disediakan label untuk menulis tanggal dan jam kapan ASI tersebut diperah.

ASI perah yang akan digunakan segera, bisa disimpan di suhu ruangan selama 4-6 jam. Namun jika masih bepergian keluar atau masih bekerja di kantor, disarankan untuk menyimpannya di tas pendingin (cooler bag) atau di kulkas terlebih dahulu. Di cooler bag, ASI perah bisa bertahan hingga 12 jam dan di kulkas bisa tahan beberapa hari.

Untuk penyimpanan di freezer, ASI perah bisa tahan hingga beberapa bulan. Tapi sejatinya hal ini tidak disarankan karena, komposisi ASI biasanya berubah sejalan dengan berjalannya waktu. Jadi ASI yang diperah pada saat bayi berusia 1 bulan, mungkin kurang begitu pas komposisi nutrisinya untuk diberikan saat bayi sudah berusia 3-4 bulan. Jadi memang sebaiknya ASI perah sesegera mungkin diberikan kepada si bayi.