Berbagai penelitian telah membuktikan menyusui ASI memberikan manfaat kesehatan bagi Moms dan si Kecil. Dengan menyusui ASI, anak lebih memiliki kekebalan tubuh yang baik, sehingga tidak mudah sakit. Bagi Moms, ASI  bisa melindungi  Moms  dari beberapa penyakit, seperti depresi pascapersalinan, diabetes, hingga risiko kanker payudara dan ovarium. 

Bukan hanya kesehatan, dengan memberikan ASI ternyata memberikan manfaat penting bagi psikologis Moms dan si Kecil. Menyusui ASI adalah proses alami dan indah yang membantu menciptakan keintiman dan ikatan antara Moms dan si Kecil yang baru lahir. Apalagi manfaatnya menyusui ASI secara psikologis, simak berikut ini: 

Manfaat menyusui ASI bagi psikologis Moms

Ikatan fisik dan emosional antara Moms dan si Kecil akan  terjalin di saat  proses menyusui. Hal ini karena di saat menyusui terjadi sentuhan kontak kulit-ke-kulit  yang membuat ikatan fisik, sekaligus mengalirkan kasih sayang  antara Moms dan si Kecil. Kelak  ikatan kasih sayang selama tahun-tahun pertama kehidupan si Kecil akan membantu mengurangi masalah sosial dan perilaku pada anak-anak dan orang dewasa.

Jalinan fisik dan emosional ini menyusui juga dapat membantu Moms belajar membaca isyarat si Kecil Moms dan  membantunya membentuk perilaku awal bayi.

Selain menjalin ikatan fisik dan  emosional dengan si Kecil, menyusui ASI juga membantu Moms secara psikogis untuk: 

Peradangan adalah bagian dari respons stres tubuh. Ketika tingkat peradangan tinggi, orang lebih cenderung mengalami depresi. Menyusui dapat membantu menurunkan tingkat peradangan para Moms. Menurunkan peradangan pada akhirnya dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Salah satu manfaat psikologis terbesar dan mungkin paling mengejutkan dari menyusui adalah tidur yang lebih nyenyak. Faktanya, Moms yang menyusui ternyata merasa lebih mudah tertidur, tertidur lebih lama, dan tidur lebih nyenyak.

Saat menyusui, tubuh Moms memproduksi hormon prolaktin dan oksitosin. Oksitosin menghasilkan perasaan damai yang memungkinkan Moms merasa lebih relaks dan fokus memperhatikan kepada anak. Hormon-hormon tersebut juga meningkatkan rasa cinta dan keterikatan yang kuat antara Moms dan si Kecil.

Menyusui dan mendekap si Kecil membuat Moms merasa lebih tenang. Ketenangan ini juga akan memengaruhi si Kecil  yang disusui, sehingga ia lebih jarang menangis. 

Manfaat menyusui bagi psikologis bayi

Dari berbagai penelitian, menyusui ASI juga  memiliki efek mendalam dan bertahan lama pada pemikiran dan pemahaman, perilaku, dan kesehatan mental pada bayi Moms. Dengan menyusui ASI dari ibunya, si Kecil ini mendapatkan manfaat penting bagi psikologis dan kognitifnya, seperti: 

Peningkatan kinerja kognitif  ini kemungkinan terkait dengan asam lemak (yaitu, LC-PUFAs) yang terkandung dalam ASI.  Asam lemak ini memberi manfaat besar pada  perkembangan otak selama masa bayi, terutama untuk proses mielinasi, yaitu proses dimana sel-sel otak ditutupi oleh selubung lemak. Selubung lemak memisahkan sel-sel dalam sistem saraf, membiarkan sel-sel otak berfungsi lebih baik dan memungkinkan kontrol lengan, kaki dan batang tubuh dari anak semakin baik.

Peningkatan respons sosio-afektif ini karena si Kecil yang menyusui  dimungkinkan untuk mendapatkan  stimulasi hormon oksitosin.  Hormon yang dikenal sebagai hormon cinta membuat bayi Moms kelak lebih mudah bersosialisasi, berkomunikasi dan menjalin ikatan dengan orang dan lingkungan sosialnya. 

Dari kegelapan rahim yang nyaman, saat dilahirkan si Kecil masuk ke dalam pengalaman luar biasa dengan berbagai cahaya terang, suara, dan bau. Untuk mengatasi perubahan ini, ia membutuhkan pelukan nyaman dan nutrisi yang baik agar merasa lebih nyaman. Ini didapatkannya saat menyusui. Terlebih bila ia melihat Moms menatapnya penuh cinta. Ia akan merasa dicintai dan dilindungi.