Moms pasti sudah sering mendengar bahwa ASI sangat bagus tumbuh kembang si Kecil. Namun, menyusui ASI bukan hal yang mudah. Rasa pegal saat menyusui, payudara lecet bahkan terluka akibat perlekatan menyusui yang salah hingga kerepotan mencari area untuk menyusui saat berada di luar rumah. 

Itu memang ada benarnya. Tapi, nutrisi di dalam ASI itu benar-benar sangat berharga. ASI kaya kandungan makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak) dan mikronutrien (vitamin dan mineral) yang penting untuk tumbuh kembang si Kecil. Bila mengetahuinya Moms pasti akan menyesal jika si Kecil tidak diberikan ASI. Tak percaya? Coba simak keunggulan nutrisi ASI di bawah ini. 

Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat utama dalam ASI. Laktosa ini  berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI hampir 2 kali lipat dibandingkan laktosa yang ditemukan pada susu sapi atau susu formula. Ajaibnya Moms, angka kejadian diare yang disebabkan karena si Kecil tidak dapat mencerna laktosa (intoleransi laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. 

Mengapa? Ini karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau susu formula. Kadar karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya akan meningkat, terutama laktosa pada ASI transisi ( periode 7-14 hari setelah melahirkan). Sesudah melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil.

Protein

Kandungan protein ASI cukup tinggi. Komposisi protein ASI ini berbeda dengan protein yang terdapat dalam susu sapi. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung protein Casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah protein Casein yang terdapat dalam ASI hanya 30% dibandingkan dengan susu sapi yang mengandung protein ini dalam jumlah tinggi (80%). 

Di samping itu, beta laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang banyak terdapat di protein susu sapi tidak terdapat dalam ASI. Beta laktoglobulin ini jenis protein yang berpotensial menyebabkan alergi pada si Kecil. 

Kualitas protein ASI lebih baik dibandingkan susu sapi itu juga terlihat dari profil asam amino (unit yang membentuk protein). ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dibandingkan susu sapi. Contohnya adalah asam amino taurin. Taurin ini dinilai berperan pada perkembangan otak anak. Bagi si Kecil yang lahir prematur, taurin ini sangat  ia butuhkan. Karena kemampuan bayi prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah.

ASI juga kaya akan nukleotida yang berkualitas. Nukleotida adalah kelompok berbagai jenis senyawa organik yang tersusun dari 3 jenis yaitu basa nitrogen, karbohidrat, dan fosfat. Nukleotida ini mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik dalam usus serta meningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh si Kecil.

Lemak

Kadar lemak dalam ASI lebih tinggi dibanding dengan susu sapi dan susu formula. Kadar lemak yang tinggi ini dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan otak yang cepat selama sewaktu si Kecil masih bayi. 

Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan dalam ASI. Di samping itu ASI mengandung banyak asam lemak rantai panjang, di antaranya asam dokosaheksanoik (DHA) dan asam arakidonat (ARA) yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata. 

ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh yang seimbang. Sementara pada susu  lebih banyak mengandung asam lemak jenuh. Bila dikonsumsi dengan jumlah banyak dan lama, asam lemah jenuh akan berisiko pada  kesehatan jantung dan pembuluh darah si Kecil kelak. 

Karnitin

Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam kolostrum kadar karnitin ini lebih tinggi lagi. 

Vitamin

Ada beberapa jenis vitamin yang terkandung di dalam ASI yang membuat ASI jauh lebih unggul dari jenis susu lainnya bagi si Kecil, yakni: 

Salah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah (anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E nya tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi awal.

Selain berfungsi bagi kesehatan mata, vitamin A berfungsi untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Bukan hanya vitamin A, bahan baku vitamin A (beta karoten) juga terdapat dalam jumlah tinggi di dalam ASI. Itulah sebabnya bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang baik. 

Hampir semua vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin tersebut dalam ASI. 

Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI, tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang. Karenanya, pada Moms menyusui tetap perlu menambahkan vitamin B6. Karena vitamin ini dibutuhkan pada tahap awal perkembangan sistim syaraf si Kecil. Sedangkan untuk vitamin B12 cukup didapatkan dari makanan sehari-hari, kecuali Moms seorang vegetarian.

Mineral

Tidak seperti vitamin, kadar mineral dalam ASI tidak begitu dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi Moms dan tidak pula dipengaruhi oleh status gizi Moms. Mineral di dalam ASI pun mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan mineral yang terdapat di dalam susu sapi. Berikut mineral yang banyak terdapat dalam ASI: 

Ini adalah mineral utama di dalam ASI. Kalsium berfungsi untuk pertumbuhan jaringan otot dan rangka, transmisi jaringan saraf dan pembekuan darah si Kecil. Kadar kalsium ASI lebih rendah dari susu sapi, tapi tingkat penyerapannya lebih besar. Penyerapan kalsium ini dipengaruhi oleh kadar fosfor, magnesium, vitamin D dan lemak. Itulah sebabnya pada bayi dengan ASI lebih jarang mengalami kekurangan kadar kalsium darah dan kejang otot.

Baik si Kecil  menyusui ASI maupun susu formula sama-sama memiliki kandungan zat besi rendah.  Namun bayi dengan ASI berrisiko lebih kecil mengalami kekurangan zat besi dibandingkan dengan bayi yang mendapat susu formula. Hal ini disebabkan karena zat besi yang berasal dari ASI lebih mudah diserap. Penyerapan dengan ASi itu antara 20-50%, sedangkan susu formula hanya 4 -7%. Dan, bila si Kecil mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI, kekurangan zat besi ini sudah bisa diatasi

Mineral ini banyak membantu berbagai proses metabolisme di dalam tubuh si Kecil. Salah satu penyakit bila si Kecil kekurangan mineral ini adalah acrodermatitis enterophatica dengan gejala kemerahan di kulit, diare kronis, gelisah dan gagal tumbuh. Kadar zinc dalam ASI menurun cepat dalam waktu 3 bulan menyusui. Zinc pada  ASI juga lebih rendah dari susu formula, tetapi tingkat penyerapan lebih baik. 

Mineral yang juga tinggi kadarnya dalam ASI dibandingkan susu formula adalah selenium. Minerel ini sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan cepat si Kecil yang cepat. 

Nah, dengan begitu banyak nutrisi yang bagus di dalam ASI, sungguh sayang bukan jika Moms tidak menyusui si Kecil dengan ASI? ASI pun mengandung air sebanyak 87,5%. Dengan demikian, jika bayi Moms mendapat kecukupan ASI, Moms tidak perlu khawatir ia mengalami dehidrasi, sekalipun berada di tempat bersuhu panas. 

Uniknya lagi, kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi. Inilah yang menyebabkan bayi ASI minim mengalami  diare. Jadi, berikan ASI kepada bayi Moms ya….

^IK