Seiring berakhirnya cuti melahirkan, Moms kembali bekerja di kantor dan mau tak mau mengurangi waktu berada di rumah. Si kecil sudah cukup stabil untuk dititipkan pada pengasuh di rumah, namun kebutuhan ASI-nya belum dapat tergantikan. Begitu pula Moms,  yang masih memproduksi ASI. 

Pumping dapat menjadi jawaban dari para Moms yang bekerja atau ingin menyediakan stok ASI untuk si kecil. Pumping ASI memungkinkan Moms untuk menyediakan stok ASI, bahkan sebelum bayi membutuhkan lebih banyak susu, sehingga memungkinkan Moms untuk menyimpan cadangan untuk nanti.

ASI hasil pumping disimpan di lemari pendingin dengan suhu minimal 4 derajat Celsius dapat bertahan selama lima hari. Sementara ASI yang dibekukan memang kehilangan beberapa enzim pelindung dan antibodi dibanding ASI segar yang langsung diminum bayi, namun kandungan antibodi dan nutrisinya tetap lebih banyak daripada susu formula.  Membekukan ASI dilakukan dengan menyimpannya di dalam freezer dengan suhu -18 derajat Celsius atau lebih rendah, dan dapat bertahan hingga enam bulan.  

Waktu yang tepat untuk melakukan pumping ASI berbeda-beda tiap Moms, maka penting untuk membuat jadwal pumping yang rutin dilakukan. Hal ini untuk menghindari produksi ASI terhambat dan kebengkakan pada payudara karena terlalu penuh. Umumnya, pumping dilakukan tiap tiga jam sekali, namun ini bukanlah patokan standar karena tergantung pada produksi ASI tiap Moms. Lakukan pumping setidaknya 15 – 20 menit, atau hingga ASI yang keluar semakin sedikit .

Prinsip menyusui dengan ASI adalah suplai dan permintaan, semakin banyak permintaan (pumping) semakin banyak suplai ASI. Artinya, untuk menjaga ketersediaan ASI, sebaiknya Moms melakukan pumping dengan kecepatan dan frekuensi yang sama seperti si Kecil menyusu langsung dari Moms. Menjaga agar produksi ASI tetap banyak walau Moms bekerja dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

Pumping di sela bayi menyusu

Lakukan pumping satu jam setelah bayi menyusu ASI secara langsung, atau satu jam sebelum waktu menyusui berikutnya. Lebih banyak permintaan berarti lebih banyak persediaan. Namun, jangan terlalu memaksakan diri untuk menyediakan stok ASI ya, Moms. Pumping di antara tiap sesi menyusui dapat membuat Moms lelah dan justru mengurangi ketersediaan ASI.

Power pump

Metode power pumping dapat meningkatkan suplai ASI karena meniru frekuensi menyusu saat bayi sedang berada dalam fase growth spurt, yaitu fase di mana bayi berada dalam masa pertumbuhan pesat, sehingga membutuhkan ASI lebih banyak dari biasanya. Power pumping dapat mengirim sinyal pada tubuh Moms untuk memproduksi lebih banyak ASI. Untuk mencoba power pump, Moms dapat menyisihkan waktu satu jam tiap harinya, di pagi hari sebelum berangkat kerja, atau malam sebelum tidur. Dalam satu jam tersebut, pumping dilakukan dengan on-off, memompa ASI selama 20 menit, lalu istrihat 10 menit, lanjutkan memompa ASI selama 10 menit, istirahat kembali selama 10 menit, terakhir pompa kembali ASI selama 10 menit.