Salah satu sumber protein lengkap yang harganya murah, mudah diolah, dan rasanya disukai mayoritas anak-anak adalah telur. Telur tidak hanya mengandung protein, tetapi juga nutrisi penting lain seperti kolin, lutein dan zeaxanthin. Telur juga mengandung kolesterol. Meski begitu, tetap aman untuk si Kecil selama tidak dikonsumsi secara berlebihan. 

Ada banyak sekali variasi olahan telur yang bisa Moms coba untuk MPASI si Kecil. Salah satunya adalah resep telur kukus dari Jepang berikut ini. 

Resep chawan mushi untuk MPASI 

Bahan :

100 gr udang jerbung kecil, kupas 

1 buah jamur shitake kering, rendam, iris halus 

2 butir telur 

300 ml kaldu yang dibuat dari rebusan 

10 gram bonito flake 

350 ml air 

Cara membuat: 

1.Rebus udang dalam 100 ml hingga berubah warna, sisihkan. Potong kecil-kecil. 

2.Kocok lepas telur. Masukkan kaldu lalu aduk rata. Saring. 

3.Tuang campuran telur tadi ke dalam cangkir keramik tahan panas sampai 3/4 tinggi cangkir. 4.Kukus selama kurang lebih 10 menit dengan api kecil hingga ¾ matang. 

5.Tata di atasnya jamur dan udang, kemudian tuang sisa campuran telur. 

6.Kukus lagi 10 menit dengan api kecil hingga semuanya matang.

Resep chawan mushi yang asli sebenarnya menggunakan tambahan garam, kecap asin, dan mirin. Namun, untuk resep chawan mushi untuk MPASI di atas, dihilangkan, karena sesuai dengan rekomendasi WHO. Sebaiknya bayi MPASI tidak dikenalkan tambahan gula dan garam dulu. Jika tidak ada kaldu bonito, Moms bisa membuat variasi telur kukus yang mirip dengan menggunakan kuah kaldu ayam atau kaldu sapi. 

Chawan mushi ini teksturnya lembut seperti puding, sehingga cocok untuk bayi MPASI yang baru belajar mengunyah. Untuk bayi yang lebih besar, udangnya tidak perlu dipotong kecil-kecil. 

Oh ya, Moms, salah satu poin penting saat membuat chawan mushi adalah memastikan tidak ada buih pada hasil matangnya. Caranya dengan mengocok telur tidak terlalu berlebihan. Saat mengukus pastikan Moms mengalasi tutup dengan kain dan tidak menutupnya terlalu rapat. Hal ini supaya hasil akhirnya telur tidak menjadi keras. Selamat mencoba, Moms!