Memiliki bayi baru, apalagi untuk pertama kalinya,  tak jarang membuat orang tua merasa cemas. Ada beberapa hal yang dialami bayi baru lahir yang terasa asing, aneh, bahkan mungkin mengkhawatirkan bagi Moms.  Apa saja? 

Kotoran pertamanya tidak bau

Dalam 24 jam pertama kehidupannya, si Kecil akan mengeluarkan BAB atau feses berwarna hijau tua atau hitam kehijauan, serta memiliki tekstur yang berlendir dan lengket menyerupai tar. Jangan khawatir si Kecil mengalami sakit ya Moms. Ini adalah mekonium atau feses pertama bayi.    

Ajaibnya, feses pertama ini tidak memiliki bau. Kok bisa? Hal ini karena feses ini belum terjamah bakteri usus yang membuat kotoran bau. Namun, segera setelah Moms mulai memberi makan bayi, bakteri akan mulai menjajah usus mereka. Setelah sekitar satu hari, buang air besar si Kecil menjadi hijau, kuning, atau coklat plus bau yang akrab.

Baca Juga : Harus Tahu! Ini Buah untuk Bayi Sembelit

Terkadang bayi berhenti bernapas

Bila memerhatikan dengan seksama saat si Kecil tertidur, mungkin, Moms akan mendapati napas si Kecil tampak terhenti atau terjeda selama 5 sampai 10 detik. Jangan panik atau khawatir si Kecil mengalami kelainan jantung atau gangguan napas ya, Moms. 

Pernapasan tidak teratur adalah normal terjadi pada bayi baru lahir. Tetapi jika si Kecil berhenti bernapas untuk waktu yang lebih lama atau tampak membiru, ini adalah keadaan darurat medis. Segera meminta pertolongan medis terdekat. 

Bayi memiliki selera

Bayi memiliki jumlah sensor rasa yang hampir sama dengan anak-anak dan remaja. Bayi baru lahir dapat merasakan manis, pahit, dan asam, tetapi tidak asin (sampai sekitar 5 bulan). Mengapa? Ini masalah bertahan hidup: ASI itu manis, sementara pahit dan asam bisa berbahaya. 

Namun, sewaktu si Kecil mulai dengan makanan padat, ia akan cenderung menyukai hal yang sama yang Moms makan saat hamil dan menyusui.

Bayi menangis tanpa air mata

Bayi mulai menangis sejak pertama kali menatap dunia.  Tetapi, air mata tidak muncul sampai si Kecil berusia sekitar satu bulan. Waktu sore hari atau menjelang malam adalah waktu yang paling sering si Kecil menangis.  Seringkali tangisannya tanpa alasan, dan susah dibujuk untuk berhenti. Tak mengherankan, kadang-kadang beberapa orangtua akhirnya mengaitkan dengan gangguan makhluk gaib yang dipercaya banyak berkeliaran menjelang magrib. 

Puncak masa menangis bayi terjadi pada sekitar 46 minggu setelah kehamilan, atau pada usia 6-8 minggu untuk bayi cukup bulan. Setelah 3 bulan, badai tangisan ini biasanya berlalu. 

Bayi baru lahir memiliki payudara

Ketika bayi pertama kali lahir, baik bayi laki-laki maupun perempuan,  dapat terlihat seperti memiliki payudara mungil. Bahkan beberapa tampak terlihat mengeluarkan susu!

Biarkan saja Moms. Jangan coba memerasnya. ‘Payudara’ ini  terbentuk karena bayi menyerap estrogen dari Moms.  Biasanya akan hilang dalam beberapa minggu. 

Lonjakan hormon estrogen Moms yang diserap bayi perempuan juga bisa membuat  ia mengeluarkan bercak darah atau keputihan dari vaginanya. Ini bisa berlangsung beberapa hari. Dan, kejadian ini jarang terjadi.

Bayi suka menghadap ke kanan

Hanya 15% bayi yang baru lahir lebih suka menoleh ke kiri saat tidur berbaring telentang. Selebihnya, menyukai menghadap ke kanan. Kondisi ini bisa berlangsung hingga selama beberapa bulan si Kecil. Kondis ini mungkin membantu menjelaskan mengapa lebih banyak orang yang bukan kidal.

Bayi memiliki lebih banyak sel otak tertentu

Otak bayi akan menjadi lebih besar dari sewaktu ia dilahirkan.  Ukuran otak si Kecil akan bertambah lebih dari dua kali lipat pada tahun pertama. Pada usia dua atau tiga  tahun, berat otak si Kecil sudah mencapai 70% dari berat otak orang dewasa. 

Saat baru lahir, otak bayi terlihat masih polos atau masih sedikit sel-sel saraf otaknya. Makin lama makin banyak terlihat seperti serabut di otak sampai usia dua tahun. Dalam perkembangannya, sel neuron atau saraf otak akan saling tersambung. Sel neuron dengan sel otak lainnya itu akan tersambung yang disebut sinapstogenesis. 

Semakin banyak yang tersambung, koneksi di otak semakin baik. Akan tetapi, butuh dukungan nutrisi dan stimulasi agar sinaps semakin banyak terbentuk. Jika sel-sel yang sudah tersambung jarang digunakan oleh anak, maka akan hilang dengan sendirinya atau mati. Kondisi itu disebut pruning. Sehingga bisa jadi saat menjadi dewasa, ia memiliki lebih sedikit dari sel otak yang terkoneksi. 

Itu sebabnya masa usia 3 tahun  itu perkembangan otak perlu diberikan stimulasi optimal. Stimulasi ini yang menjadikan anak kreatif sebagai pengaruh sinaptogenesis  yang sering digunakan. 

Bayi laki-laki mengalami ereksi

Ini sering terjadi tepat sebelum putra kecil Moms buang air kecil. Peewee-nya terlihat tegak. Jangan menganggap hal ini  aneh atau memalukan. Ini adalah alamiah.  Anggap saja sebagai peringatan bagi Moms untuk ‘berlindung’ dari semburan saat pipisnya sewaktu mengganti popoknya.

Bayi mudah terkejut dan mengejutkan diri sendiri

Suara keras, aroma kuat, cahaya terang, gerakan tiba-tiba, bahkan tangisannya sendiri, bisa mengejutkan si Kecil yang baru lahir. Tak jarang, tak ada sebab apa pun,  ia melakukan refleks moro yakni  refleks kejut berupa respons tidak sadar dan tiba-tiba yang muncul pada bayi mulai dari lahir.

Refleks ini akan membuat si Kecil membentangkan lengan, kaki, dan jari serta melengkungkan punggungnya seperti orang yang sedang kaget atau terkejut. Jika terjadi saat ia tidur, bisa jadi membuat si kecil terbangun dan menangis. 

Beberapa tanda lahir akan hilang

Bercak berwarna merah muda atau merah sering tampak di dahi, kelopak mata, pangkal hidung, atau belakang leher si Kecil yang baru lahir. Ada pula yang bercak  kebiruan yang terlihat seperti noda tinta di punggung atau pantatnya (Mongolian spot). 

Moms jangan bersedih bahwa bercak semacam itu akan menghiasi badan atau wajah si Kecil selamanya. Kebanyakan tanda atau bercak itu akan  memudar, meskipun mungkin ada yang membutuhkan waktu  beberapa tahun.