Obesitas atau kegemukan menjadi salah satu masalah gizi pada si Kecil. Bayi montok memang lucu dan menggemaskan ya, Moms. Seperti punya boneka, Moms maunya memeluk dan mencium pipinya yang chubby

Tapi, bayi kegemukan ternyata dapat menimbulkan masalah di kemudian hari, Moms. Kegemukan membuat si Kecil berisiko terkena berbagai penyakit degeneratif, seperti diabetes, jantung koroner, hipertensi, osteoporosis dan kanker. Tidak perlu menunggu dia berusia dewasa. Sekarang ini sudah banyak remaja terindikasi terkena penyakit tersebut. 

Dan,  penyebab si Kecil menghadapi masalah ini bisa jadi lantaran pola makan yang orang tua berikan yang bahkan dimulai sejak si Kecil masih bayi. Kok, bisa?

Cara pemberian susu dan makanan padat

Sebuah penelitian menemukan bahwa banyak orang tua mengadopsi praktik pemberian makan bayi dan aktivitas bagi anak yang justru dapat meningkatkan risiko obesitas anak di kemudian hari.

Penelitian yang  diterbitkan di jurnal Pediatrics mengungkapkan  ada beberapa hal penting perilaku orang tua yang akhirnya membuat anaknya berhadapan dengan masalah obesitas di kemudian hari, yaitu: 

Banyak orang tua lebih memilih memberikan susu formula dibandingkan ASI kepada bayinya. 

Padahal ASI merupakan makanan terbaik bagi si Kecil. ASI itu kaya akan gizi dan nutrisi untuk tumbuh kembang si Kecil. Sebaiknya, Moms memberikan ASI, setidaknya hingga si Kecil berusia 6 bulan, ya.

Hindari memberikan makanan padat terlalu dini ya, Moms. Beberapa penelitian membuktikan bahwa bahwa makanan padat yang terlalu cepat erat kaitannya dengan kejadian obesitas pada anak. Terkait makanan padat untuk bayi UNICEF telah menetapkan si Kecil sebaiknya dikenalkan makanan padat ini pada usia 6 bulan. 

Bayi ditidurkan dengan botol susu mereka juga menjadi kebiasaan orang tua. Tak hanya itu, orang tua juga menopang botol, bukannya mengajarkan si Kecil untuk memegang dengan tangannya. Cara memberikan  susu seperti ini, dapat menyebabkan si Kecil mendapatkan asupan yang berlebihan. 

 Ketika bayi menangis, alih-alih membujuk dan menenangkan si Kecil dengan tangisnya,  para orang tua justru berusaha menghentikan tangis si Kecil itu dengan memberikan makanan atau susu. Ini jelas-jelas menambahkan dan membuat kalori menumpuk pada tubuh si Kecil.

Masih terkait pemberian susu, ternyata banyak orang tua selalu berusaha membuat bayi kecilnya menghabiskan susu di botolnya. Padahal si Kecil sudah merasa kenyang. Sebaiknya akhiri minum susu ketika bayi terlihat melepaskan botol susunya. 

Hadapkan anak dengan layar

Layar memang sumber masalah untuk obesitas anak. Para peneliti menemukan bayi yang cenderung obesitas sebagian besar terpapar televisi. Tidak mungkin kan bayi yang menyalakan TV? Nah, di sini berarti  orang tua yang dengan sengaja menempatkan si Kecil di depan televisi, sehingga mereka bisa menontonnya.

Dan, Moms, sebaiknya hindari  menempatkan televisi di kamar si Kecil karena berisiko tinggi menaikkan berat badan si Kecil. 

Saat ini bahaya layar bagi anak bukan hanya televisi, Moms. Layar dari gadget juga sudah mengintai si Kecil, bahkan sejak ia masih bayi. Bukan pemandangan langka melihat orangtua memberikan layar ponsel agar si Kecil menghabiskan susu atau makanannya. 

Apakah Moms memiliki perilaku yang disebutkan di atas? Mulai sekarang, coba diperbaiki ya, Moms.  

^IK