Infeksi pneumokokus disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Di dunia terdapat lebih dari 90 tipe bakteri Streptococcus pneumoniae. Namun, tidak semua bakteri pneumokokus menyebabkan penyakit berbahaya. Hanya tipe tertentu yang berbahaya dan dapat menyebabkan infeksi pneumokokus. Untuk wilayah Indonesia tipe bakteri pneumokokus yang berhasil ditemukan dan membahayakan adalah 14, 5, dan 21 F. Ketiga tipe bakteri ini, dapat menjadi pemicu terjadinya infeksi, apalagi bila menyerang anak-anak yang kekebalan tubuhnya belum berfungsi optimal. 

Pada laman UNICEF dinyatakan bahwa pada tahun 2018, pneumonia merenggut nyawa lebih dari 800.000 anak balita di seluruh dunia atau 39 anak per detik. Sebagian besar kematian terjadi pada anak berusia di bawah 2 tahun dan kurang lebih 153.000 adalah kematian yang terjadi pada bulan pertama kehidupan. Sedangkan menurut data dari riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menunjukan prevalensi pneumonia naik dari 1,6% pada 2013 menjadi 2% dari populasi balita yang ada di Indonesia. Penyakit pneumonia menempati peringkat ke-5 penyebab kematian pada anak berusia kurang dari 5 tahun.

Tingginya angka balita yang terinfeksi pneumokokus, karena sistem imun atau daya tahan tubuh anak belum berkembang sempurna, sehingga rentan terinfeksi. Bakteri dengan mudah ditemukan di mana saja, beterbangan dan melayang-layang di udara. Hidupnya dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Patut diketahui juga, bakteri streptococcus pneumoniae dapat ditemukan pula pada tenggorokan dan rongga hidung dewasa, anak, dan bayi sehat. Tanpa keluhan dan tanpa gejala. 

Celakanya, ketika orang dewasa atau si anak yang sakit batuk atau bersin, maka bakteri tersebut keluar dan menular ke orang lain. Penyebaran juga dapat terjadi ketika bayi memasukkan tangan ke dalam mulut setelah kontak langsung dengan benda di sekitarnya yang telah terkontaminasi.  

Bakteri streptococcus pneumoniae dapat menyebabkan infeksi dalam darah (bakteremia)  dan menyebar ke berbagai organ tubuh. Ketika menyerang otak, bisa menyebabkan terjadinya radang otak. Bila penyebaran bakteri dari saluran napas menuju sistem pernapasan atas dan bawah dapat mengakibatkan penyakit pneumonia (radang paru-paru) dan radang telinga tengah.  

Ada baiknya Moms menjaga kebersihan diri anak, salah satunya dengan mengajari anak rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan. Tindakan ini dapat menghindari anak terkena penyakit pneumokokus. Selain itu, perhatikan asupan gizi dan nutrisi anak, berikan asupan cairan harian yang cukup dan berikan anak cukup istirahat sehingga daya tahan tubuh anak tetap optimal.