Si Kecil yang berusia 8 bulan sudah bisa mengangkat badannya? Itu tanda si Kecil siap merangkak Moms. Pada usia delapan atau 9 bulan memang si Kecil diharapkan sudah merangkak sebagai salah satu tahapam penting dalam perkembangannya. 

Pertanyaanya: Apakah Moms sudah menyiapkan lingkungan aman bagi si Kecil untuk menjelajah rumah dengan merangkak? Jika belum, coba cek di bawah ini

Tutupi sudut tajam dengan bantalan atau pelindung

Begitu si Kecil menguasai kemampuaanya merangkak, ia bergerak ke berbagai arah yang  menarik perhatiannya. Tak jarang gerakannya ini luput dari perhatian Moms. Terantuk sudut meja atau beberapa juga kursi adalah salah satu bahaya yang sering menimpa si Kecil yang lincah bergerak. Dan ini bisa membuat si Kecil mendapatkan benjol atau memar. 

Untuk mengurangi bahaya ini, pasanglah siku atau bantalan pelindung pada sudut-sudut meja. Moms juga bisa membuat sendiri dengan memakaikan busa yang ditutup rapat dengan selotip. 

Jauhkan benda-benda kecil dari jangkauan bayi 

Rumah rapi ala Marie Kondo menjadi rumah idel bagi Moms yang punya anak yang belajar merangkak dan kelak belajar berjalan. Tapi, jika sulit dilakukan, setidaknya Moms memberikan ruangan terbuka bagi si Kecil untuk bergerak secara sehat dan aman, seperti: 

Tempatkan bahan berbahaya dalam lemari terkunci

Cairan pembersih lantai, deterjen atau pemutih adalah sebagian produk keperluan rumah tangga yang bisa berbahaya bagi si Kecil yang senang merangkak. Wangi atau bentuknya dapat menarik perhatian si Kecil untuk meraihnya. Karena itu, jauhkan dari jangkauan si Kecil, misalnya dengan menempatkan produk ini dalam lemari terkunci.

Jauhkan semua colokan, stop kontak dan kabel listrik 

Bahaya setrum listrik bisa mengintai si Kecil, Moms. Karena itu, di saat si Kecil memulai menjelajah rumah dengan merangkak, pastikan  stop kontak hingga kabel listrik maupun lampu dijauhkan dari jangkauannya. Misalnya: 

Singkirkan beberapa furnitur

Lemari buku atau lemari pajangan yang tidak memiliki penutup atau kaca sebaiknya disingkirkan, Moms. Buku-buku terutama yang berat bisa saja terlepas saat si Kecil meraihnya, dan membuatnya terluka saat tertimpa. Begitu pula pada pajangan rumah. Simpan dulu di area lain yang tidak bisa dijangkau anak. 

Lupakan dulu taplak meja dan alas meja

Meja yang dihiasi taplak renda memang cantik. Tapi begitu si Kecil mulai merangkak, Moms lepaskan saja dulu. Dengan kekuatannya yang tak terduga, ia bisa saja menarik dan membuat semua barang di atasnya ikut meluncur. Bukan saja barang bisa hancur, pecahan-pecahannya juga dapat saja melukai si Kecil, Moms. 

Tempatkan barang elektronik dengan aman

Televisi dan barang eletronik lainnya letakkan pada furnitor kokoh, dan pindahkan sedekat mungkin ke dinding atau sudut. Untuk DVD player atau playstation tempatkan dalam rak yang terkunci. Televisi jika memungkinkan pasang di dinding dengan bracket yang terpasang kuat. 

Pasang pagar pengaman

Terutama bila rumah Moms bertingkat.  Pasang pagar pengaman di bagian atas dan bawah tangga, sehingga  si Kecil tidak akan bisa merangkak naik. Sesekali biarkan terbuka untuk ia merangkak. Tentunya  dalam pengawasan Moms atau Dad. Merangkak ke atas dan belajar menuruni tangga juga penting bagi si Kecil sebenarnya. Pagar pengaman ini juga penting agar tidak mendekati area dapur. 

Kamar mandi selalu terkunci

Jika perlu berikan pengaman tambahan agar si Kecil tidak sampai masuk ke dalam karena bisa terpeleset. 

Jauhkan area hewan peliharaan

Hewan berbulu kesayangan Moms kali ini terpaksa mengalah bila si Kecil mulai merangkak. Moms harus memastikan area makan dan BAB kucing atau Anjing peliharaan ini jauh dari jangkauan anak. 

Amankan area belakang dan depan 

Mengeksplorasi area baru adalah hobi baru si Kecil yang baru memiliki keterampilan baru dalam bergerak. Namun, Moms perlu memastikan agar geraknya melewati batas aman dari pandangan, seperti: 

Potensi bahaya yang dihadapi si Kecil tentu saja berbeda-beda. Tergantung area rumah dan lingkungan anak berdiam.  Karena itu, coba Moms lakukan ujicoba dengan mengandaikan diri sebagai si Kecil. Coba berlutut, rendahkan hingga sebatas tinggi anak saat merangkak. Lalu, coba perhatikan potensi bahaya yang mungkin terjadi. Lebih seru lagi jika Moms mengikutinya merangkak. Sehingga Moms bisa melihat apa saja yang menarik perhatiannya, dan kemungkinan bahaya yang akan ia hadapi, seperti, ujung meja yang tajam. 

Namun, jangan jadikan perkembangan baru si Kecil ini sebagai hal yang mengkhawatirkan atau menakutkan, sehingga membatasi area si Kecil merangkak dan bergerak. Biarkan si Kecil menikmati tantangan barunya dan Moms hanya perlu mengawasinya.