Sewaktu lahir, si Kecil sungguh menggemaskan. Pipinya bulat dengan warna apel yang ranum. Tak seperti bayi lainnya yang minim rambut, si Kecil Moms ini lahir dengan rambut tebal memenuhi kepalanya. 

Namun, setelah beberapa bulan kemudian, entah mengapa rambut si Kecil yang tebal ini rontok. 

Mengapa ini terjadi?

Normal terjadi

Moms, ternyata kerontokan rambut bisa menyerang pada usia berapa pun, termasuk masa bayi. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), sebagian besar bayi kehilangan sebagian — atau bahkan semua — rambut mereka dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Dan itu sangat normal.

Kabar baiknya lagi adalah bahwa sangat jarang kerontokan rambut bayi dikaitkan dengan masalah medis apa pun. Jadi, santai saja ya Moms menghadapinya.

Bayi saya jadi gundul, tapi bayi lainnya tidak?

Jangan resah dulu Moms. Kerontokan rambut ini hampir dialami semua bayi. Sebagian besar kerontokan rambut terjadi dalam 6 bulan pertama kehidupan. Tapi paling sering terjadi dan terlihat perbedaannya sewaktu si Kecil  pada usia sekitar 3 bulan. 

Lantas kenapa ada bayi yang tidak rontok rambutnya? Moms, pada beberapa bayi itu bisa saja pertumbuhan kembali rambutnya terjadi pada saat yang sama dengan rambut rontok. Jadi, seolah-olah tidak terlihat perbedaannya. Sedangkan bayi lain, malah ada yang kerontokan rambutnya begitu cepat, sehingga kepala bayi nyaris botak. 

Penyebab rambut rontok pada bayi

Apa yang menyebabkan rambut rontok pada bayi baru lahir?

Ternyata ya Moms … tingkat hormon bayi baru lahir berfluktuasi tepat setelah lahir, ini seperti seorang ibu yang melahirkan. New Moms sering kehilangan banyak rambut karena alasan fluktuasi hormon tersebut, begitu pula si Kecil yang baru lahir ini. 

Rambut si Kecil yang bergesekan dengan permukaan juga dapat menyebabkan kerontokan rambut. Jika Moms perhatikan, bagian yang paling sering mengalami kebotakan itu biasanya di bagian posisi favorit si Kecil untuk tidur atau menyandarkan kepala. 

Jika si Kecil selalu tidur dalam posisi yang sama atau cenderung menyandarkan dengan bagian belakang kepala pada kursi bayi, maka ia mungkin kehilangan rambut di area tersebut. Apalagi si Kecil suka lasak bergerak dengan posisi favoritnya ini. 

Selain itu ada kondisi lain yang menyebabkan kerontokan rambut bayi, meski  jarang terjadi pada bayi di bawah 12 bulan. Kondisi ini adalah: 

Juga disebut tinea capitis ini disebabkan oleh berbagai jamur. Kurap dapat menyebabkan kerontokan rambut. Kurap ini  seringkali berupa ruam merah, bersisik, seperti cincin terlihat di kulit kepala. Kurap biasanya tidak menginfeksi anak-anak di bawah usia 2 tahun. Tapi, jika ada satu orang di rumah menderitanya,  penyakit ini bisa sangat menular, termasuk kepada si bayi Kecil.  

Saat bayi mulai bisa meraih rambutnya, ia bisa saja menyukai menarik rambutnya secara paksa. Jika sering terjadi ini dapat menyebabkan rambut bayi rontok. 

Mahkota indah bayi Moms dipenuhi dengan bercak-bercak berkerak, bersisik, terkadang berminyak seperti ketombe yang mengeras. Inillah cradle crap.  Belum diketahui pasti penyebabnya. Diduga ini terjadi karena jamur  atau perubahan hormonal yang membuat kulit kepala menghasilkan lebih banyak minyak. Kondisi ini bagi si Kecil tidak menyakitkan, gatal, atau menular. Dan, sebetulnya  juga  tidak menyebabkan kerontokan rambut. Tapi, biasanya para Moms berupaya enghilangkan sisik yang membandel ini. Nah, di sinilah mungkin Moms secara tidak sengaja juga mencabut helaian rambut si Kecil.

Ini adalah  suatu kondisi yang menunjukkan sistem kekebalan menyerang folikel rambut, yang secara drastis memperlambat pertumbuhan rambut. Jika bayi Moms menderitanya, ia akan memiliki area yang halus, bulat, dan benar-benar botak. Tapi, kasus ini jarang terjadi pada anak di bawah 6 bulan. 

Jadi, sesungguhnya kerontokan rambut pada bayi Moms itu lumrah terjadi. Saat ulang tahunnya yang pertama nanti Moms bisa akan melihat rambut si Kecil akan kembali. 

^IK