Mengisap merupakan refleks gerak bayi baru lahir untuk makan dan minum. Pada beberapa bayi, mengisap juga dapat memberikan efek nyaman dan menenangkan. Hobi mengisap ini bahkan sudah dilakukan bayi dalam proses perkembangan janin di dalam kandungan. 

Secara alami, untuk hobinya ini bayi melakukan gerakan mengisap jempol dan jari. Tapi tak jarang ia menangis bila tak menemukan ‘posisi’ pas untuk mengisap, apalagi jika tangannya tertutup oleh sarung tangan. Untuk mengatasi hobi mengisap ini, empeng bisa membantu Moms sebagai salah satu perlengkapan bayi baru lahir untuk lebih tenang.  

Jangan dipakai sepanjang waktu

Memberikan empeng pada bayi baru lahir saja Moms, namun ada beberapa hal yang perlu Moms pertimbangkan. Menurut American Academy of Pediatrics, gunakan dot atau empeng hanya jika bayi Moms tetap tampak ingin menyusu, padahal sudah melebihi dari ketersediaan ASI atau susu botol. 

Untuk penggunaan empeng yang tepat, perhatikan tip berikut ini:

  1. Jika Moms sedang menyusui, tunggu sampai proses menyusui selesai dengan baik sebelum menawarkan empeng. Ini biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 minggu sejak kelahiran bayi.
  2. Batasi penggunaan empeng pada waktu tidur siang dan waktu tidur malam si Kecil. Ini membantu mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). 
  3. Jangan gunakan empeng untuk mengganti atau menunda makan. Berikan hanya jika Moms yakin bayi  tidak lapar.
  4. Jangan berikan empeng jika dia tidak menginginkannya.
  5. Jangan pernah mengikat empeng ke tempat tidur anak atau di sekitar leher atau tangan bayi. Ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan cidera serius atau bahkan kematian.

Bersiaplah untuk bangun malam

Jika si Kecil bergantung pada empeng untuk tertidur di malam hari, dia mungkin terbangun saat empeng jatuh. Jika anak Moms terlalu kecil untuk memasukkannya kembali ke dalam mulutnya atau tidak dapat menemukan atau meraihnya jika telah jatuh dari boksnya, Moms mungkin perlu bangun dan mengambilkannya untuknya.

Pilah-pilih empeng