Moms, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, beberapa waktu lalu meluncurkan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka ini juga dengan sebutan Kurikulum Prototipe. 

Kurikulum Merdeka ini  merupakan  salah satu program Merdeka Belajar yang dicanangkan Mendikbud Ristek untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila. 

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, mengungkapkan lebih dari 140 ribu satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023 ini untuk jenjang PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA. 

Apa itu Kurikulum Merdeka dan bagaimana dampaknya bagi pendidikan si Kecil? Coba ikuti penjelasannya.

Apa itu Kurikulum Merdeka? 

Nadiem mengatakan, inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar. Konsep ini, dibuat agar si Kecil bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing di sekolah. Bahkan adik kakak kandung dalam satu keluarga, Nadiem menjelaskan, bisa saja memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda. Tidak bisa disamakan.

Dengan kurikulum ini si Kecil tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai. Kurikulum Prototipe akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi si Kecil dan sekolahnya. 

Nadiem mencontohkan, nantinya di sekolah SMA yang menjalankan Kurikulum Merdeka tidak akan ada lagi jurusan atau peminatan seperti IPA, IPS, atau Bahasa. Ia mengatakan, siswa bisa bebas memilih mata pelajaran yang diminatinya pada dua tahun terakhir saat SMA. 

Kurikulum Merdeka dikembangkan sebagai kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi anak Moms sebagai siswa atau peserta didik. Karakteristik utama dari kurikulum ini adalah: 

  1. Pembelajaran berbasis proyek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil Pelajar Pancasila. 
  2. Fokus pada materi esensial, sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar, seperti literasi dan numerasi. 
  3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal. 

Keuntungan kurikulum merdeka

Kurikulum Merdeka diyakini memiliki keunggulan yang menguntungkan peserta didik (siswa) maupun tenaga pendidik (guru) , yakni: 

Moms jangan panik dengan perubahan kurikulum ini. Menurut Nadiem, sekolah bisa melaksanakan kurikulum baru ini secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing. Ia juga memberikan kelonggaran, jika masih ada sekolah yang belum bisa menerapkan Kurikulum Merdeka. Sekolah tersebut bisa menggunakan Kurikulum 2013, misalnya.  

Sekolah si Kecil bisa jadi yang termasuk belum menerapkan Kurikulum Merdeka,. Meski demikian, sebagai orang tua, Moms rasanya sudah perlu menyiapkan si Kecil untuk belajar “merdeka’ dalam memilih dan berkomitmen dengan bidang dan bakat ia minati. Sumber

^IK