Belakangan kasus Covid-19 tak hanya ditemukan di pasar-pasar tradisional, tapi juga perkantoran. Persebaran virusnya melalui benda-benda umum yang disentuh para pekerja, mulai dari gagang pintu, tombol lift, mesin presensi, hingga benda-benda kecil. Sejauh ini, berdasarkan data, setidaknya ada 1.200 kasus di kantor kementerian, BUMN, dan swasta. Kasus terbaru pada 11 Juli lalu, 300 pekerja di Kawasan Industri Semarang terinfeksi Covid-19. Penyebarannya bersumber dari tombol mesin presensi. 

Kurang pertukaran udara

Selain faktor sentuhan, kondisi ruangan kantor yang tertutup sehingga kurangnya pertukaran udarah menjadi penyebab banyaknya kasus positif.  Risiko penularan virus menjadi sangat tinggi akibat tidak adanya ventilasi atau sistem ventilasi yang buruk. 

Perlu Moms ketahui, SARS-CoV-2, penyebab virus Covid-19 tidak hanya menempel di benda-benda, tapi juga berada di dalam aerosol, yaitu partikel zat yang ada di udara atau gas, dapat bertahan mengapung di udara selama beberapa saat dan bisa terbang lebih dari dua meter.

Bahkan, organisasi kesehatan dunia, WHO merilis informas bahwa berdasarkan penelitian virus corona dapat bertahan dalam tetesan pernapasan mikroskopis berdiameter sekitar 2,5 mikron, dan bisa bertahan hingga 3 jam. 

Jadi Moms, sembari tetap konsisten menjaga kebersihan, seperti rutin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer dan selalu menggunakan masker dengan filter, memastikan lingkungan terbebas dari tingginya risiko penularan juga sama pentingnya, Moms. Selain itu, meminimalisasi interaksi dan jarak dengan orang lain juga bisa mengurangi risiko penularan Covid-19.

Protokol kesehatan di kantor

Bagi Moms yang bekerja ke kantor, risiko tinggi ini dapat ditekan melalui protokol VDJ atau Ventilasi Durasi Jarak. Disadur dari @pandemictalks, protokol ini merekomendasikan Moms untuk menghindari berada di ruangan tertutup, durasi yang lama dan interaksi jarak dekat saat di luar rumah, termasuk di kantor.

- Ventilasi

Transmisi virus Covid-19 umumnya terjadi pada ruang tertutup. Sistem pertukaran udara melalui ventilasi yang baik, misalnya menggunakan filter High Efficiency Particulate (HEPA) yang telah menunjukkan efektivitasnya menyaring partikel ukuran virus SARS-CoV-2 (70 – 120 nm), dan digunakan oleh pesawat terbang dalam pengaturan perawatan kesehatan.

- Durasi

Durasi waktu orang berada di dalam ruangan tertutup juga diasosiasikan dengan tingginya risiko terpapar, Moms. Salah satu kasus di Amerika Serikat, pada sebuah latihan paduan suara selama 2,5 jam, sebanyak 32 dari 61 orang peserta dikonfirmasi positif Covid-19 (85,2%). Sementara kasus di lantai 9 gedung perkantoran di Korea Selatan, sebanyak 43,5% dari 216 pekerja dikonfirmasi positif Covid-19. Durasi kontak yang lama menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka tersebut. 

- Jarak

Jarak juga menyumbang pada tingginya risiko tertular, Moms. Sama halnya dengan protokol physical distancing, menjaga jarak lebih dari dua meter setidaknya dapat Moms lakukan sebagai langkah pencegahan. Ditambah fakta bahwa virus dapat tersebar melalui aerosol atau partikel kecil udara/gas dan terbang cukup jauh dan bertahan lama di udara.