Indonesia termasuk negara rawan terjadi penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD. Menurut catatan Kementerian Kesehatan RI pada akhir tahun lalu, kasus  DBD terjadi di  472 kabupaten/kota yang meliputi 34 Provinsi. Artinya, tidak ada satupun provinsi di Indonesia yang bebas dari kajadian DBD. Kematian Akibat DBD terjadi di 219 kabupaten/kota.

Hingga awal Desember tahun lalu, terjadi sebanyak 95.893 kasus, sementara jumlah kematian akibat DBD mencapai 661 jiwa. Angka kejadian yang cukup tinggi. 

Nyamuk aedes aegypti yang merupakan vektor Demam Berdarah Dengue (DBD). Akibat gigitan nyamuk ini penyakit DBD tersebar luas. Karena itu, untuk mencegah DBD, Moms harus membasmi sarang tempat nyamuk ini berkembang biak. 

Senang air bersih

Jangan dikira nyamuk Aedes aegypti lebih senang bersarang di tempat kotor atau tak terawat. Nyamuk ini  justru lebih menyukai berada di air bersih yang dibiarkan tergenang. Di air semacam ini nyamuk akan membiakkan jentiknya. 

Di mana genangan air bersih favorit nyamuk penyebab DBD bersarang? Moms waspadai dan selalu cek kemungkinan ada jentik nyamuk area di bawah ini: 

Basmi dengan 3M Plus

“Kebanyakan tanaman, sih, makanya jadi banyak nyamuk penyebab DBD,” itu anggapan yang salah. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bukan memotong pohon, menghilangkan rumput atau meniadakan atau mengurangi tanaman di rumah. Ini anggapan yang salah. Nyamuk tidak bersarang di rerumputan atau tanaman. , dan lain-lain, karena jentik tidak bersarang di rerumputan.

Lantas bagaimana melenyapkan nyamuk Aedes Aegypti ini? Fogging bisa menjadi salah satu cara. Fogging adalah tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk secara luas. Tetapi fogging hanya efektif dalam membunuh nyamuk dewasa tidak untuk  telur maupun larva atau  jentik nyamuk.

Untuk Moms ketahui, satu jentik betina, dalam 12 hingga 14 hari ke depan akan berubah jadi nyamuk dewasa. Dan satu nyamuk betina dewasa itu sekali bertelur menghasilkan 100-150 butir telur nyamuk! 

Untuk memberantas nyamuk penyebab DBD, Moms harus melakukan 3M plus, yaitu : 

Menguras

Moms harus menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampungan air lemari es dan lain-lain. 

Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang mungkin menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

Menutup

Ini adalah kegiatan untuk menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya.

Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

Mendaur ulang

Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (mendaur ulang). Moms juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Itu untuk cara 3M. Untuk Plus-nya, Moms lakukan kegiatan pencegahan DBD lainnya, seperti :

Aktivitas nyamuk penyebab DBD biasanya di pagi hari pada pukul 09.00 – 10.00 dan di sore hari pada pukul 15.00 – 16.00. Pada waktu nyamuk aktif berkeliaran ini, Moms bisa mengolesi tubuh si Kecil dengan lotion anti nyamuk, seperti saat akan anak bermain atau sekolah. 

Persoalan DBD adalah persoalan lingkungan. Karena itu jalinlah kerja sama denga para tetangga untuk memberantas sarang nyamuk di lingkungan Moms. Jangan enggan bila diajak bekerja bakti membersihkan lingkungan, karena untuk kebaikan Moms dan keluarga juga.