Ucapkan selamat tinggal pada rasa bersalah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menjadi orangtua yang bekerja, terutama Moms, memiliki manfaat untuk anak-anak. The Harvard Business School mengamati 50.000 orang dewasa di 25 negara, dan menemukan dampak positif terbesar bagi anak perempuan adalah mereka yang ibunya merupakan working mom. Artikel ini bukan berarti mengecilkan para Moms yang memilih menjadi ibu rumah tangga, semua sama-sama memiliki beban dan tanggung jawab tersendiri, dan merupakan pilihan.

Selain memiliki tingkat pekerjaan yang lebih tinggi secara umum, perempuan yang lahir dari seorang working mom juga cenderung memiliki pendapat 23% lebih tinggi, serta cenderung menduduki posisi sebagai supervisor. 

Menurut peneliti Kathleen L. McGinn, sebagian besar Moms merasa bersalah karena menurut mereka anak-anak akan tumbuh lebih baik jika Moms berada di rumah, namun hasil studi menunjukkan, anak-anak para working mom juga tumbuh sama baiknya. 

Begitu pula American Psychological Association, menganalisa dan menemukan,  bahwa anak-anak yang lahir dari working mom tidak memiliki masalah perilaku, sosial, atau kesulitan belajar yang signifikan. Prestasi di sekolah pun tidak tertinggal. Para working mom tidak hanya membantu keluarga secara ekonomi, tetapi juga membantu diri sendiri secara profesional dan emosional jika melakukan pekerjaan yang disukai, serta membantu anak-anak.

Jika Moms senang mendapat apresiasi, produktif, atau membutuhkan koneksi dengan “dunia luar”, mungkin menjadi working mom adalah jalan yang tepat. Terutama, setelah ditemukan bukti bahwa Moms bekerja tidak berdampak buruk pada keluarga, malah sebaliknya, berdampak positif bagi anak-anak. Moms yang bahagia akan menghasilkan keluarga yang bahagia, sehingga tidak perlu khawatir. Untuk lebih jelasnya, berikut dampak positif working mom pada anak:

Memberi contoh positif

Anak-anak perlu menyadari sejak dini bahwa perempuan dan Moms,  bukan semata-mata bertugas sebagai “pekerja” rumah tangga. Sebagai perempuan, Moms juga dapat memiliki kehidupan profesional juga seperti ayahnya. Anak-anak perempuan juga akan belajar terbuka dan tidak membatasi diri karena gender. Anak laki-laki juga menyadari bahwa pekerjaan domestik bukan hanya tugas perempuan, namun juga tugas laki-laki,  dan anggota keluarga lain. Ini adalah bekal penting di saat anak-anak dewasa.

Menjadikan anak lebih mandiri dan tanggung jawab

Moms yang tidak selalu berada di rumah,  secara tidak langsung mengajarkan anak untuk bersikap mandiri. Melakukan semua hal sendiri, tanpa tergantung pada orang lain. Sifat mandiri ini berguna untuknya saat dewasa. Anak yang terbiasa menyiapkan sendiri keperluan sekolah, sepatu, hingga tugas-tugas ringan yang menjadi tanggung jawabnya, akan mengasah keterampilan hidupnya,  hingga akan terbawa sampai dewasa.

Quality time lebih banyak

Jurnal Marriage and Family pada 2015 menunjukkan bahwa, Moms bekerja atau tidak, jumlah waktu yang dihabiskan anak dan Moms tetap sama. Perbedaannya adalah kualitas waktu tersebut. Pada Moms bekerja, cenderung memberikan perhatian yang lebih pada anak, dan menghargai setiap waktu bersama. Ketika akhir pekan, misalnya Moms akan berusaha memberikan waktu tersebut untuk keluarga, termasuk si Kecil.