Seperti pepatah, “every cloud has a silver lining”, di setiap situasi sulit, ada hikmah yang bisa diambil. Tanpa mengesampingkan dampak yang terjadi pada tiap orang, mengambil hikmah dari kejadian ini adalah salah satu hal yang dapat dilakukan demi ketenangan dan kesehatan mental. Menurut prinsip stoikisme, sebuah peristiwa tidak dapat dikendalikan, namun kita dapat mengendalikan pikiran dan perilaku.

Dalam hal ini, mengendalikan pikiran dan perilaku dapat dilakukan dengan menyikapi pandemi dari sudut pandang yang positif serta mempertahankan diri dan orang-orang tercinta dari efek negatifnya. Rutinitas yang berubah, terutama karantina di rumah membuat anggota keluarga berkumpul sehingga dapat menghabiskan waktu lebih banyak bersama. Berikut ini adalah konsep psikologi dan hikmah untuk menyemangati Moms dan keluarga secara mental dan emosional agar tetap #DiRumahAja

Komunitas 

Walau tak ada pelukan hangat dan genggaman tangan demi mencegah penyebaran virus, kita tetap berjuang bersama-sama, Moms. Pembatasan fisik dan karantina telah menjadi bahasa manusia selama pandemi Covid-19. Pada tingkat terkecil, komunitas adalah keluarga di mana tiap anggota keluarga kembali ke rumah karena sekolah diliburkan dan pekerjaan kantor dikerjakan jarak jauh. Kondisi ini menyebabkan kita lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan keluarga. Kegiatan bersama pun semakin mudah dilakukan, seperti menyiapkan dan makan bersama, hingga mengikuti kelas Zumba virtual bersama. Masa-masa ini dapat memperdalam hubungan dan meningkatkan komunikasi.

Keseimbangan

Ketika energi kolektif manusia menjadi kacau, kita perlu membatasi diri, baik internal maupun eksternal untuk tetap ‘membumi’ dan menjaga kedamaian hati. Di saat-saat ini kita butuh mendukung satu sama lain. Banyak yang hubungan kekeluargaannya semakin erat, kerabat yang tadinya jarang atau bahkan tidak pernah menghubungi, kini menelepon untuk menanyakan kabar dan mendoakan keselamatan. Keseimbangan ini dicapai dengan membatasi diri dan keluarga dari negativisme, namun tetap mempraktikkan pencegahan dan gaya hidup sehat. Begitu pula melalui dukungan keluarga dan kerabat untuk menghindari kegelisahan dan depresi. Tubuh dan pikiran dapat beristirahat sejenak, Moms.

Ketahanan

Manusia ditempa untuk bertahan di situasi yang tak terhindarkan. Kemalangan global Covid-19 ini dapat memperkuat karakter dan menyadarkan manusia betapa pentingnya hidup seimbang dalam segala aspek. Ketahanan ini juga berkaitan dengan coping mechanism manusia dalam menghadapi kejadian tak menyenangkan. Setelah badai ini berlalu, nilai-nilai akan berubah, sikap tamak dan egois tidak lagi disuburkan.

Kebersihan lingkungan

Berkurangnya aktivitas manusia di luar, salah satunya tampak pada berkurangnya lalu lintas kendaraan bermotor harus diakui mengurangi polusi dan emisi gas rumah kaca. Kanal-kanal di Venice, Italia atau bahkan langit di Jakarta misalnya menjadi lebih jernih dan bersih sejak ditinggalkan manusia mengisolasi diri di rumah masing-masing. Setidaknya alam dapat beristirahat sejenak hingga Covid-19 berhasil ditangani.

Stay healthy, stay positive, and stay home, Moms.