Kebanyakan orang tua memang jarang mengenakan baju yang ‘pantas’ sewaktu mengantar pagi-pagi ke sekolah. Anak-anak terlihat diantar orang tua yang rapi ke sekolah itu, jika memang pergi bersamaan dengan waktu Moms dan Dads berangkat bekerja. Selebihnya, pakaian rumah, daster dan piyama, yang lebih banyak dipakai orang tua saat mengantar anaknya.

Aturan berpakaian bagi orang tua sewaktu mengantar anak ke sekolah memang belum ada di Indonesia. Tapi, tak ada salahnya Moms dan Dads mengikutinya. Mengapa?

Baca Juga :Penyebab Anak Malas dan Cara Mengatasinya

Menunjukkan kemalasan

Orang tua adalah panutan pertama dari seorang anak. Dari mulai pendapat, keyakinan orang tua hingga cara orangtua berperilaku, menjadi teladan bagi anak. Sehingga orang tua memiliki kewajiban untuk memberi contoh sebaiknya-baiknya. 

Nah, bagaimana dengan  mengantar anak-anak ke sekolah dengan pakaian tidur, entah daster atau piyama? Atau memakai baju rumah yang maaf mungkin celana super lusuh, atau kaos yang bolong sana sini? Apakah ini bisa menjadi contoh yang baik? Ehmmm… rasanya tidak ya, Moms. 

Memakai pakaian rumah, piyama atau daster ke luar rumah, apalagi mengantar anak ke sekolah rasanya tidak pantas. Bayangkan si Kecil pergi ke sekolah dengan semangat, tapi pagi-pagi sudah dihadapkan pada penampilan Moms atau Dads yang layaknya orang bangun tidur. Ini akan mengalirkan hawa malas, Moms.

Tampilan vs kerepotan pagi hari

“Maunya sih berbaju rapi dan sekalian pula dandan cantik. Tapi mana sempat. Banyak urusan di pagi hari,” keluh Moms.

Saat weekday memang waktu berjalan cepat. Membangunkan anak dan suami untuk mandi dan bersiap sekolah atau bekerja. Memastikan persiapan sekolah anak beres, seperti mandi, berpakaian, cek buku-buku pelajaran, kaos kaki. Maklumlah anak kecil. Ada saja yang terlupa. Di saat yang sama, suami pun menuntut perhatian. Soal pakaiannya, sepatunya, dan sebagainya. 

Pagi hari pun semua orang harus sarapan. Sarapan adalah energi penting untuk persiapan sepanjang hari. Bagi si Kecil ini, Moms harus memastikan ia menghabiskan sarapannya dan  menyiapkan bekal ke sekolah. Terbayang memang bagaimana keriuhan di pagi hari. 

Tak mengherankan, begitu waktu untuk pergi sekolah tiba,  sangat mungkin, Moms hanya mengenakan busana melekat di badan. “Saya hanya mengenakan daster. Saya ambil jaket terdekat untuk menutupinya. Bahkan jilbab pun saya hanya mengenakan pashmina. Pernah juga saking panik karena telat bangun, jilbab ketinggalan. Akhirnya memakai mukena yang ada di mobil untuk menutupnya,” ujar Moms Diani sambil tertawa. “Toh saya keluar mobil hanya sebentar. Hanya dari parkir mobil hingga ke gerbang sekolah,” lanjut Moms Diani, berdalih.

Lain lagi pada Moms Arinta. Karena, lokasi sekolah anaknya melewati jalan yang padat kendaraan, ia menyuruh suaminya mengantar anak ke sekolah. “Masalahnya, suami selalu tidur tengah malam bahkan  hingga dini hari karena pekerjaannya. Karena itu, ia baru dibangunkan sewaktu anak memang sudah waktunya ke sekolah. Tentu saja mana sempat rapi-rapi. Dia mengantar anak dengan memakai celana pendek dan kaos rumahan plus sendal jepit. Mau ditegur untuk memakai pakaian rapi ya tidak enak. Dia kan baru bangun,” kata Moms Arinta menjelaskan 

Pakaian sebagai harga diri

Berpakaian sebenarnya salah satu bentuk paling dasar untuk menunjukkan harga diri kepada diri sendiri, Moms. Gagal melakukannya bisa mengajarkan anak bahwa harga diri tidak penting.

Siapa yang ingin anaknya tumbuh tanpa rasa hormat pada dirinya sendiri? Dan, jika mereka tidak menghargai diri mereka sendiri, mengapa mereka harus menghormati siapa pun atau apa pun?

Jadi, meskipun Moms kerepotan mengurus si kecil dan saudaranya, cobalah jika mengantar anak ke sekolah tetap memakai pakaian yang pantas.

Sekolah bagaimanapun merupakan institusi yang resmi, Moms. Sangat pantas didatangi dengan baju yang layak. Tidak perlu benar-benar rapi bak peragaan busana atau pakaian formal untuk kantor. Tapi setidaknya memenuhi standar baju yang pantas jika dipakai ke luar rumah. Kebiasaan ini pun akan mengajarkan kepada anak bahwa ada standar tertentu untuk berpakaian ke luar rumah. 

Anak-anak tidak pergi ke sekolah dengan pakaian rumahnya. Jadi, Moms pun harus menahan mengayunkan langkah ke sekolah dengan pakaian seadanya. Jika kerepotan di pagi hari menjadi masalah, cobalah bangun beberapa menit lebih awal untuk membereskan segala kesibukan di pagi hari.