Hampir 1,5 tahun pandemi COVID-19 belum berakhir. Yang menyedihkan, ada kecenderungan meningkat dengan varian virus lebih ganas. Seperti kota Jakarta dan Bandung beberapa minggu ini angka kejadiannya melesat tinggi. 

Untuk mempersentajai diri Moms dan keluarga dari keganasan COVID-19, Moms harus tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, rajin mencuci tangan atau memakai hand sanitizer, dan menghindari kerumunan. Satu hal lagi, Moms, senjata yang harus Moms miliki, yaitu vaksin COVID-19. Vaksin COVID 19 sedang digalakkan pemerintah sebagai upaya bersama untuk memerangi pandemi COVID 19. Sayangnya, masih ada kekhawatiran  terhadap efek samping vaksin ini. Khawatir terhadap efek pegal-pegal, demam,  hingga dihantui berita kematian setelah vaksinasi.

Untuk Moms ketahui, proporsi efek samping serius dari vaksin COVID 19 ini hanya  42 per 1.000.000, sedangkan non serius 5 per 10.000. Kecil sekali bukan, Moms?  Umumnya, menurut  tim Riset Uji Klinik Vaksin COVID-19 Universitas Padjajaran, efek samping yang ditimbulkan dari vaksinasi ini hanya bersifat ringat dan mudah diatasi.  Seperti reaksi lokal berupa nyeri, kemerahan atau gatal-gatal. 

Nah, untuk mengurangi efek samping dari vaksin dan meraih kekebalan tubuh yang optimal terhadap virus COVID-19,  Moms bisa melakukan beberapa hal ini sebelum dan sesudah vaksin: 

Konsumsi makanan anti inflamasi sejak jauh-jauh hari

“Belum ada yang sangat valid untuk  penelitian yang menyatakan bahwa makanan atau suplemen anti-inflamasi, seperti yang mengandung vitamin C, akan membuat vaksin COVID lebih efektif. Tapi secara umum, makan makanan bergizi tinggi dan mengonsumsi vitamin C memang membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih efektif, Moms. 

Moms tidak perlu takut atau khawatir karena semua vaksin COVID  diuji coba kepada orang yang mengonsumsi makanan sehari-hari, tanpa persiapan nutrisi khusus. Namun, tak ada salahnya Moms memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran dan kurangi konsumsi makanan olahan.  Dengan cara ini kerja sistem kekebalan tubuh akan meningkat, Moms karena risiko peradangan dalam tubuh lebih sedikit. 

"Pola makan sehat semacam itu dapat meningkatkan respons imun yang membantu melawan infeksi, dan bisa jadi meningkatkan respons imun terhadap vaksinasi. Tapi ini bila dilakukan jauh-jauh hari sebelum vaksin ya, Moms. Kalau konsumsi makanan sehat hanya saat akan pergi vaksin, sepertinya tidak memberikan dampak. 

Jadi, bila Moms masih menunggu giliran untuk vaksin, gunakan kesempatan untuk menerapkan pola makan sehat dengan gizi seimbang. Bukan sehari sebelum vaksinasi atau hanya saat sarapan di hari vaksinasi. Lagi pula pola makan sehat baik bagi kesehatan sepanjang tahun, Moms, tidak hanya saat untuk suntik vaksin. 

Apa yang harus diperhatikan dalam pola makan sehat? Salah satunya dengan menghindari makanan olahan, makan cepat saji atau snack kemasan. Selain soal kandungan gizinya yang kurang, juga umumnya mengandung banyak minyak nabati seperti minyak jagung, minyak kedelai, minyak sayur dan sebagainya yang kurang baik untuk kesehatan. Sebaliknya, Moms sebaiknya memilih makanan yang kaya nutrisi, seperti: 

Mengingat Moms mungkin mengalami reaksi akibat vaksinasi COVID-19, buatlah persiapan makanan bernutrisi beberapa hari sebelumnya. Sehingga, setelah vaksin COVID-19, Moms tinggal memanaskan makanan tersebut. 

Jangan vaksinasi dengan perut kosong

Tidak perlu berpuasa malam sebelum vaksin COVID-19. Ini bisa membuat Moms merasa pusing, mual atau bisa jadi pingsan dan lebih mungkin pingsan. Sarapan di rumah adalah wajib dilakukan. Buat saja sarapan sederhana, seperti nasi goreng telur atau roti gandum dengan omelet telur. Tambahkan yogurt dan buah.  

Setelah vaksin, Moms mungkin mengalami efek samping seperti nyeri pada lengan yang disuntik, demam ringan, atau nyeri tubuh. Jangan panik. Ini berarti sistem kekebalan Moms  sedang bekerja. Usai vaksin biasanya Moms akan dibekali obat pereda nyeri atau penurun panas oleh dokter. Gunakan obat ini jika timbul gejala. 

Minum banyak cairan

Tubuh terhidrasi atau cukup cairan penting untuk sebelum dan sesudah mendapatkan vaksin COVID-19. Metabolisme atau apapun proses di dalam tubuh akan bekerja lebih baik dalam keadaan terhidrasi dengan baik. Malah, menurut Dr. Malinow, kecukupan cairan ini faktor pendukung penting untuk mereka yang fobia dengan jarum suntik atau mudah pingsan. Tubuh terhidrasi membuat mereka lebih memiliki siap divaksinasi. 

Jadi, pastikan Moms banyak minum air putih sebelum dan sesudah vaksinasi. Konsumsi juga buah-buahan yang mengandung banyak air, sayuran dan sup dengan kaldu buatan sendiri. 

Bagaimana dengan minuman beralkohol? Hindarkan minuman ini karena alkohol dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan dapat membuat  dehidrasi. Centers for Disease Control (CDC) Amerika memaparkan penggunaan alkohol dapat meningkatkan risiko sindrom gangguan pernapasan akut dan pneumonia, yang kadang-kadang dikaitkan dengan COVID-19. 

Secara umum, minum alkohol juga tidak baik bagi tubuh, Moms, karena melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, meningkatkan risiko komplikasi dan membuat sulit untuk segera sembuh jika terkena sakit. 

Cobalah untuk tidur nyenyak

Moms, jangan begadang di malam sebelum vaksinasi, ya. Tidurlah yang cukup 8-9 jam,  Tubuh membutuhkan tidur untuk membangun kembali pertahanan yang terpakai di sepanjang hari. Kekurangan atau kualitas tidur yang buruk di malam hari dapat meningkatkan stres. Dan stress ini dapat menekan sistem kekebalan tubuh Moms. 

Haruskah berolahraga?

Jika Moms mengalami gejala kurang nyaman di badan usai vaksinasi, lebih baik beristirahat saja. Tapi bila masih sanggup untuk berolahraga, maka lakukanlah. Karena olahraga membuat sirkulasi darah berjalan lancar. Tapi sebaiknya lakukan olahraga yang ringan saja ya, Moms.