Si Kecil masih tidur bersama Moms? Tidur seranjang dengan anak disebut juga co-sleeping. Lebih tepatnya, menurut dokter anak Dr. William Sears, co-sleeping tidak hanya praktik tidur bersama antara orangtua dan anak, tetapi tidur sejauh jangkauan lengan. 

Di beberapa negara barat, co-sleeping dengan anak adalah sesuatu yang tidak biasa. Dalam hal ini, para antropolog mencatat perbedaan dalam penerimaan praktik co-sleeping berdasarkan sikap umum masyarakat.

Pada budaya kolektif yang menempatkan kepentingan kelompok di atas individu, cenderung terbiasa co-sleep dengan anak dibanding masyarakat dengan budaya individual. Merujuk pada perbedaan budaya inilah, kebiasaan co-sleeping tidak selalu ditemukan di semua masyarakat.

Sebelum tidur dengan si Kecil, perhatikan kondisi dan situasi Moms, misalnya jangan tidur dengan si Kecil jika Moms mengonsumsi obat dan terlalu lelah, serta seorang perokok aktif. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi yang terpapar asap rokok berisiko mengalami Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). 

Di sisi lain, tidur bersama si Kecil juga memiliki manfaat, Moms:

Efektif ketika menyusui si kecil

Moms dapat tetap beristirahat sambil menyusui dan menenangkan bayi yang menangis lapar di tengah malam. Co-sleeping memunginkan Moms untuk mencukupi kebutuhan nutrisi si Kecil selama ia tumbuh

Melindungi bayi

Menurut peneliti tidur, James McKenna, co-sleeping meningkatkan kesiapan orangtua sewaktu-waktu terjadi sesuatu pada si Kecil. Jika Moms berada di dekat bayi, Moms dapat merespons dengan cepat pada kondisi tertentu, serta dapat menurunkan risiko SIDS pada bayi di mana SIDS berhubungan dengan frekuensi dan durasi pemberian ASI.

Meningkatkan kualitas kerja jantung

Penelitian pada orang dewasa yang mengalami koma menunjukkan bahwa kehadiran orang lain di dalam ruangan dapat meningkatkan denyut jantung, irama jantung, dan tekanan darah secara signifikan. Hal yang sama diasumsikan juga berlaku bagi si Kecil, Moms.

Menguatkan ikatan emosional

Cinta dan rasa percaya muncul di antara saudara yang tidur berdekatan, sekaligus mengurangi persaingan antara mereka. Adik, kakak, dan Moms yang sering terpisah di siang hari karena aktivitas masing-masing, misalnya bekerja dan sekolah dapat menggantinya dengan menghabiskan waktu bersama untuk membangun ikatan emosional di malam hari, dalam hal ini co-sleeping. 

Mencegah kekerasan pada anak

Co-sleeping secara tidak langsung dapat mencegah tindakan mengabaikan bagi si Kecil. Sebab, Moms dan bayi mendapatkan istirahat yang dibutuhkan. Si kecil tidak perlu terlalu lama menangis di malam hari karena Moms selalu berada di dekatnya.

Membuat pola pernapasan sehat 

Bayi di usia awal bulan sering mengalami jeda di antara proses bernapasnya. Jika Moms berada di dekatnya, jumlah CO2 yang dikeluarkan Moms dapat menjadi tanda bagi si Kecil untuk terus menarik dan menghembuskan napas dengan pola yang konstan karena area hidung bayi merespons keberadaan CO2 di sekitar mereka.