Baru-baru ini Influencer media sosial Rachel Vennya ramai diperbincangkan warganet setelah ia berani mengungkapkan bullying yang ia terima dari para pengguna detik forum. Melalui akun Twitter-nya, Rachel Vennya mengaku ia dirundung para pengguna situs forum itu sejak 2018.

"Detik forum tuh yg bikin siapa sih? Pengen bikin video deh ngasihtau semua org orang2 di forum ini ngomongin aku apa aja dari 2018 sampe kena baby blues krn blg bayi aku dekil & sampe skrg ternyata aku masi aja trending topic," tulis @rachelvennya23, Sabtu (4/9/2021).

Rachel Venya tidak sendiri. Beberapa infulencer dan YouTuber belakangan juga mengaku menjadi target ‘rujakan’ (bahan omongan ramai-ramai) di forum daring.  Menjadi target gosip sungguh tidak menyenangkan, apalagi terjadi di media online, seperti forum daring. 

Kebanyakan pelaku memberikan postingan kata-kata atau foto atau meme sinis, menghina hingga mengungkapkan kebencian itu berlindung di balik  nama anonim, sehingga sulit  untuk melabrak atau melaporkan. Sementara, bila didiamkan eskalasi gangguan maupun pelecehannya bisa jadi makin meningkat yang membuat korbannya benar-benar tersudut. 

Sebenarnya, bukan hanya  mereka yang berstatus selebritas, figur publik, YouTuber atau influencer yang menjadi korban pelecehan di online. Moms yang menjadi pengurus rumah tangga pun bisa tak luput dari pelecehan di dunia siber. 

Pandemi makin banyak 

Bukan hanya  bisa menjadi korban. Moms mungkin saja secara sengaja atau tidak sengaja bisa menjadi pelaku haters, perundung  di online

Lucy Howard, aktivis pada the Charity Bullies Out, dan merupakan pakar dalam cyberbullying and digital footprints mengatakan telah terjadi peningkatan tajam dalam penyalahgunaan online selama pandemi virus corona. Ini terjadi karena jumlah korban lockdown dan menghabiskan lebih banyak waktu online, memuncak.

"Kita semua mengalami tahun yang sulit, dan orang-orang telah menghabiskan lebih banyak waktu online dan memiliki lebih banyak waktu untuk melihat, menanggapi yang ada di dunia maya," katanya.

Ragam gangguan atau pelecehan di online

Ada bentuk lain pelecehan atau gangguan di online, bukan hanya perubahan perundungan (cyberbullying). Akhir-akhir ini ramai juga dikenal istilah trolling dan cyberstalking. Penting untuk memahami perbedaannya. Karena masing-masing memiliki niat dan perilaku yang berbeda, sehingga cara terbaik untuk meresponnya akan berbeda pula. Ini penjelasannya: 

Trolling

Orang yang melakukan troll biasanya tidak menargetkan orang tertentu. Meskipun komentar mereka mungkin membuat Moms marah atau kesal, mereka biasanya tidak bermaksud menyakiti karena alasan pribadi.  

Banyak orang merasa terhibur dengan trolling, dan bagi mereka, membuat orang lain kesal adalah hal yang lucu. Semakin banyak perhatian yang didapat dari komentar negatif mereka, semakin menarik bagi mereka. 

Tetapi mereka mungkin tidak memahami dampak nyata dari postingan negatif mereka terhadap kenyamanan diri orang-orang yang mereka ‘bicarakan’. Apalagi, saat melakukan trolling ini seringnya anonim secara online. Ini yang membuat orang jadi lebih berani  mengatakan hal-hal yang biasanya tidak mereka katakan bila di dunia nyata.

Cyberbullying

adalah bentuk pelecehan online, menargetkan orang tertentu. Maksud dari pelaku melakukan perundungan siber adalah untuk menyebabkan kerugian atau intimidasi sosial, psikologis atau bahkan fisik. 

Misalnya, mereka mungkin terus-menerus memposting komentar negatif pada foto Moms, memberi julukan tertentu untuk nama Moms dan teman Moms, atau mengecualikan Moms dari obrolan grup.

Baca Juga :Stop Bullying, Ajari Anak Cara Melindungi Diri

Cyberstalking

Seperti perundungan siber, cyberstalking umumnya ditargetkan pada satu orang atau sekelompok orang. Seseorang yang melakukan cyberstalks berniat melecehkan Moms dan menciptakan kesusahan dan ketakutan dalam hidup Moms. 

Mereka mungkin melakukan kontak yang tidak diinginkan dengan Moms, berbagi atau mengancam untuk memposting video atau foto yang dapat mengejek atau mempermalukan Moms, atau memantau dan melacak gerakan Moms.

Trolling, cyberbullying, atau cyberstalking adalah tiga risiko pelecehan atau gangguan paling umum yang harus diwaspadai saat Moms aktif online. Penting untuk memahami masing-masing perilaku tersebut, sehingga Moms dapat mempraktikkan keamanan siber yang baik dan menjaga pikiran Moms tetap fokus pada perilaku berinternet yang baik. 

Hindarkan berselencar di online dengan mood buruk

Penelitian menunjukkan bahwa siapa pun dapat menjadi pelaku pelecehan siber dalam keadaan tertentu, termasuk Moms terhadap teman Moms sendiri. Berada dalam suasana hati yang buruk akan menggiring menanggapi posting melecehkan dengan posting melecehkan lainnya.