Munculnya pandemi Covid-19 membuat semua kalangan kalang-kabut. Tidak hanya menyerang rasa takut di ranah kesehatan, tapi juga ikut mengancam perekonomian. Tak sedikit para Moms yang mulanya menjalani keseharian jadi wanita karir, pergi ke kantor setiap hari atau menjalani bisnis sehingga memiliki penghasilan sendiri, kini harus mengandalkan gaji dari suami saja. Atau justru sebaliknya, suami yang kehilangan pekerjaan lalu Moms yang menjadi tulang punggung keluarga. Awalnya double blower, kini jadi single. Tentu saja keuangan keluarga jadi tak seimbang. 

Namun, hal itu tak berarti Moms harus berkecil hati dan pasrah dengan keadaan. Dengan penghasilan yang seadanya, Moms masih bisa mengatur keuangan agar tetap dapat bertahan hidup sampai keadaan kembali normal. Bahkan nantinya bisa terus digunakan agar keuangan di dalam keluarga dapat digunakan dengan baik. 

Pengusaha dan investor asal Hong Kong, Li Ka Shing mengenalkan cara mengatur keuangan yang mudah. Dalam artikel dari Asian Money Guide, dibeberkan bahwa Li Ka Shing membagi keuangannya menjadi 5 bagian. Li Ka Shing menyebutkan bahwa tak peduli berapa pun penghasilan yang diperoleh setiap bulannya, tapi bagilah menjadi 5 bagian yang proporsional. Mungkin awalnya akan terdengar sulit, tapi sebelum Moms mencobanya langsung, berikut ini 5 bagian yang dimaksud oleh Li Ka Shing: 

Pos Biaya Hidup 

Begitu gaji diterima, langsung sisihkan untuk keperluan biaya hidup selama sebulan. Untuk pembagian persentasenya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan Moms dengan suami. Sebagai contoh, untuk pos biaya hidup bisa 30% dari gaji. 

Pos Pengembangan Diri 

Sesekali bekali diri Moms dan suami untuk memperbaharui kemampuan diri dan keterampilan, contohnya dengan membeli buku, ikut kelas atau seminar/workshop, dan sejenisnya. Pengeluaran pada pos ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan produktivitas keluarga Moms dalam berkarir atau berbisnis. Misalnya saja pembelian alat-alat penunjang bisnis, upgrade kamera untuk keperluan foto dan lainnya yang ada kaitannya dengan peningkatan penghasilan keluarga. Perhitungan persentase untuk pos ini juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya saja 15% dari gaji. 

Pos Sosial 

Moms bisa menyisihkan 20% dari setiap gaji yang diterima untuk pos ini. Pos sosial yang disarankan Li Ka Shing ini bukan melulu soal sedekah atau memberi kepada orangtua dan kerabat. Sahabat-sahabat Moms dan partner di kantor juga bisa sesekali ditraktir menggunakan pos ini. Fungsi dari pos sosial ini adalah untuk berbagi dan menjaga sosialisasi bersama teman-teman Moms. 

Pos Liburan 

Setelah lelah bekerja, tentu Moms dan keluarga perlu juga untuk liburan. Nah, Moms bisa menyisihkan 10% dari gaji untuk tabungan liburan nanti. Atau jika Moms mendapatkan promo tiket untuk liburan, Moms bisa menaikkan persentase pos liburan agar dana yang diinginkan cepat terkumpul. 

Pos Investasi 

Sejak gaji pertama diterima, langsung sisihkan untuk investasi. Semakin disiplin dan konsisten menjalaninya, Moms akan terbiasa untuk berinvestasi. Bukankah lebih baik menyisihkan uang untuk investasi daripada utang? Nah, untuk pos investasi bisa menyisihkan 25% dari gaji setiap bulannya. 

Kelima bagian yang telah disebutkan di atas memang bukan suatu hal yang baku. Moms bisa menyesuaikan lagi dan mengganti nama posnya sesuai kebutuhan keluarga. Namun yang terpenting, pos biaya dan investasi harus tetap ada. Jangan sampai, pos investasi diganti namanya jadi pos utang ya, Moms.