Sebagai orang tua, Moms ingin si Kecil mandiri. Namun, tidak selalu mudah bagi mereka untuk menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab. Beberapa di antaranya karena insting Moms sebagai orang tua seringkali membuat segalanya lebih mudah bagi mereka. Misalnya menyelamatkan si Kecil dari kesalahannya, dan membatasi pengalaman si Kecil dari pengalaman merasakan kegagalan.

Dibutuhkan waktu dan upaya untuk membuat si Kecil lebih mandiri, Moms. Tetapi imbalannya akan sangat berharga. Berikut adalah beberapa hal sederhana yang dapat Moms lakukan setiap hari untuk membantu si kecil menjadi lebih mandiri.

Biarkan anak melakukan kesalahan

Insting orang tua selalu ingin menjaga anaknya jangan sampai melakukan kesalahan. Mungkin Moms juga begitu.  Tetapi membiarkan anak-anak membuat kesalahan akan mengajari mereka cara untuk berhasil dalam hidup.

Ketika si Kecil membuat kesalahan, beri tahu dirinya bahwa itu tidak apa-apa melakukan kesalahan. Dan selanjutnya, bantu ia melakukan evaluasi untuk  melakukannya dengan benak dan  lebih baik di lain waktu.

Biarkan si Kecil misalnya, melakukan kesalahan kecil, seperti memilih untuk tidak membawa payung saat cuaca mendung, hingga akhirnya kehujanan. Sesekali, biarkan anak belajar dengan sistem kebut semalam. Ini termasuk kesalahan besar. Tapi, sesekali biarkan dia menikmati nilai jeblok dan panik saat ujian karena cara belajarnya itu. 

Memang sulit untuk melihat perjuangan anak. Tetapi jika Moms fokus mengajari si Kecil bahwa dalam hidup terkadang ada kegagalan, itu akan membantu mengembangkan pola pikir anak. Dengan pola pikir itu, ia akan mampu mengatasi perjuangan apa pun dengan rasa percaya diri.

Libatkan anak dalam tugas rumah tangga sungguhan

Cobalah untuk mendorong si Kecil untuk melakukan tugas-tugas kecil di rumah, seperti membereskan mainan setelah waktu bermain selesai, membantu menyingkirkan sampah makanannya, dan membereskan kamarnya. Biasanya anak-anak jauh lebih bersedia membantu ketika mereka merasa berperan pada kerapihan rumah secara sungguhan.

Pastikan Moms memberi anak tugas yang sesuai dengan usianya.  Tugas tidak harus besar, hanya sesuatu yang mengharuskan si Kecil untuk berpikir melakukannya. Misalnya, jika ada cucian yang menumpuk, tanyakan:  cucian baju yang  manumpuk ini, harus diapakan ya? 

Jika mereka menjawab mencuci, maka dorong anak untuk membantu membawakan cucian ini ke mesin cuci. Contohkan memasukkan baju, ajak anak untuk memasukkan pakaian ke dalam mesin. Mungkin si Kecil ingin membantu menekan tombol mesin cuci. Itu sudah luar biasa! 

Dari tugas kecil dan belajar pekerjaan rumah sederhana, si Kecil  akan merasa diberdayakan. Dan akhirnya, si Kecil akan sampai pada titik di mana ia  bisa mencuci pakaian!

Tawarkan pilihan dan kebebasan 

Cara ini juga bagus untuk memberdayakan anak.  Ini membangun kepercayaan  dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan rasa tanggung jawab. Ketika si Kecil dapat membuat pilihan  sendiri, ada peluang baginya untuk mengalami konsekuensi alami.

Memberi banyak kesempatan kepada si Kecil untuk membuat pilihan sendiri juga cara orang tua untuk menunjukkan kepada si Kecil bahwa hal yang ia lebih suka, inginkan atau dibutuhkan itu, dapat dihargai. Semakin anak-anak dilatih membuat pilihan sendiri, itu semakin baik.

Namun, jangan berikan si Kecil terlalu banyak pilihan, karena ia malah akan kewalahan Jadi, alih-alih mengatakan: “Apa yang ingin anak lakukan hari ini”, coba tanyakan: “Apakah mereka lebih suka pergi ke taman bermain atau mendaki bukit hari ini? 

Jadi cukup tawarkan dua atau tiga opsi yang rasanya nyaman dan membantu Moms mengatakan "ya" untuk apa pun pilihan si Kecil.

Beri ruang

Si Kecil Moms membutuhkan ruang untuk belajar dan berkembang. Mereka tidak mungkin menjadi lebih mandiri jika  tidak pernah memiliki kesempatan untuk benar-benar mandiri. 

Dorong kemandirian dengan banyak kesempatan untuk mengeksplorasi tanpa terlalu diawasi. Jika si Kecil bermain di ruangan lain, biarkan ia  bermain tanpa Moms bolak balik mencek. Jika ingin cek. lakukan tanpa terlihat olehnya. Contoh lain: Biarkan ia berjalan sedikit di depan Moms saat berada di trotoar taman. Atau saat di kafe,  suruh si Kecil memesan dan membayar makan siang sambil Moms mengawasi dari jarak yang aman. Cobalah untuk menemukan setidaknya satu cara setiap hari di mana anak  dapat mencapai sesuatu secara "sendiri" tanpa Moms selalu berada di sisinya.

Jangan mengoreksi anak secara berlebihan

Malah sebisa mungkin hindari mengoreksi, terutama di saat  si Kecil mencoba melakukan sesuatu secara mandiri.  Misalnya, ia diminta Moms untuk merapikan tempat tidurnya, tapi  hasil pekerjaannya tidak sempurna. Tahan keinginan untuk memperbaikinya. 

Selalu berusaha untuk mengingat bahwa kesempurnaan bukanlah tujuan. Tujuannya adalah untuk memungkinkan si Kecil mengambil tanggung jawab. Si Kecil tidak akan mau terus mencoba jika setiap kali melakukan sesuatu selalu dikoreksi oleh Moms.

Rancang ruang rumah yang mendorong kemandirian

Bila ingin anak mandiri, tentu rumah dan perangkatnya pun perlu didesain untuk meningkatkan peluang kemandiria anak. Misalnya, Moms bisa menggunakan rak bawah untuk pakaian si Kecil, sehingga ia mudah mengambil pakaian dan berganti bagju. Tambahkan pengait setinggi mata si Kecil agar ia dapat menggantung ranselnya sepulang sekolah. Simpan bangku kecil di dekat dapur untuk mengambil makanan ringan dari lemari es atau mengambil sendok, gelas atau piring di dapur tanpa bantuan. Buat ketingggian wastasfel untuk memudah anak mencuci tangan dan menggosok gigi. 

Ingatlah bahwa semakin banyak yang Moms lakukan untuk si Kecil, semakin sedikit yang harus Kecil lakukan untuk dirinya  sendiri. Jadi, batasi dan usahakan berhenti  terlalu banyak membantu anak. Kunci untuk membantu anakmenjadi lebih mandiri adalah Moms secara aktif dan percaya diri membiarkan si kecil mandiri. Silakan mencoba, Moms.

Baca Juga : Cara Melatih Anak Mandiri