Nyaris semua anak pernah membual ya, Moms. Pada anak kecil, membual memang tidak berbahaya, Moms. Tapi, bila terus didiamkan akan menjadi ‘penyakit’ dan membuat si Kecil lama-lama akan dijauhi di dalam pergaulan. Omongannya pun lama-lama dianggap sebagai sebuah kebohongan oleh teman atau keluarganya sendiri. 

Tentu Moms tidak ingin si Kecil mengalaminya bukan? Nah, untuk mengatasi kebiasaan si Kecil membual, Moms perlu mengetahui alasan dibalik perilakunya, karena anak-anak itu membual disebab berbagai alasan. Di antaranya menurut Dr. Gail Gross, pakar edukasi dan pengasuhan anak adalah: 

Si Kecil merasa kurang percaya diri. 

Jika si Kecil menjadikan membual sebagai kebiasaan, itu mungkin menunjukkan bahwa dia memiliki harga diri yang rendah dan kurang percaya diri, Moms. Bagi si Kecil, membual itu membantu dirinya merasa lebih baik. Ia terasa lebih berharga, lebih keren, lebih oke di mata teman-temannya. 

Di kemudian hari, bukan sekadar membual. Ia mungkin mencoba berbagai cara agar terlihat ‘lebih’ dalam pergaulannya. Kalau dilakukan dengan cara yang positif masih aman ya, Moms, bagaimana jika si Kecil kelak mencari jalan singkat yang salah? Di samping itu, ia pun mungkin memandang rendah temannnya (biasanya kurang secara ekonomi atau fisik), karena untuk menunjukkan status dirinya. 

Merasa tidak dianggap

Si Kecil mungkin membual untuk ‘memantapkan posisinya’ dalam keluarga dan dunia luar. Misalnya, anak tengah yang merasa kehilangan perhatian orang tuanya mungkin menyombongkan diri untuk mendapatkan kesempatan untuk merasa istimewa. 

Jika anak-anak merasa kesepian atau tidak dianggap, ia mungkin berada di bawah asumsi yang salah bahwa dengan membual  itu orang akan lebih menyukainya dan  akan mendapatkan lebih banyak teman atau perhatian.

Semua anak ingin diterima dan dicintai.  Dan, terkadang membual adalah upaya mereka untuk mencapai perasaan diterima dan dicintai.

Kurang perhatian

Bukan cuma orang dewasa, anak yang masih kecil pun sudah memiliki keinginan untuk dianggap penting dan mendapatkan perhatian lho, MOms. Masalahnya, anak-anak belum memiliki keterampilan seperti orang dewasa untuk membuat dirinya diperhatikan atau dianggap penting. 

Nah, di sinilah si Kecil menggunakan cara membual atau menyombongkan diri untuk menemukan dirinya dan menjalin persahabatan. Padahal bisa jadi semu, Moms. Begitu teman-temannya mengetahui kebenaran sesungguhnya, justru sikapnya itu akan menempatkan si Kecil Moms dalam rasa tidak aman dan kesepian.

Menjadi peniru

Sebelum merasa perilaku si Kecil ini sebagai perilaku anomali dalam keluarga, mungkin terlebih dulu Moms melakukan introspeksi, baik terhadap diri Moms, Dads, dan anggota keluarga lainnya yang dekat dengan si Kecil. 

Anak adalah peniru terbaik, Moms. Anak-anak sering meniru apa yang ia lihat di sekitarnya dan apa yang tampaknya berhasil bagi orang lain. Jadi, si Kecil suka membual bisa jadi ya Moms… ya karena meniru Moms, Dads, atau tingkah saudara laki-laki atau saudara perempuannya di rumah. Perilaku yang secara sengaja atau tidak sengaja memberikan ‘inspirasi’ bagi si Kecil untuk bersikap membual. 

^IK