Usia yang terpaut cukup jauh antara kakak beradik, terkadang menimbulkan masalah tersendiri ya, Moms. Tapi, moms bisa menyusun strategi untuk menjembatani perbedaan usia ini agar anak-anak Moms bisa akur. Simak caranya.

Persiapkan si Kakak

Sebagian besar pasangan sering merasa khawatir  jika si Kecil yang sudah lama menjadi satu-satunya tumpuan kasih sayang orang tua tiba-tiba diberi seorang adik. Para orang tua ini khawatir terhadap reaksi cemburu dan penolakan si Kakak terhadap adiknya. 

Nah, jika Moms memang bakal memiliki seorang anak lagi yang usianya terpaut jauh dari kakaknya, cobalah jangan mengkhawatirkan hal tersebut. Lebih baik mencari cara agar si Kecil yang sudah lama menjadi anak tunggal ini bisa menerima kehadiran adiknya dengan baik. Untuk itu Moms dan Dads justru melibatkan si Kakak untuk menyambut adik justru sejak sebelum ia lahir. 

Biarkan Kakak yang sudah menghabiskan waktu lama sebagai anak tunggal ini mengalami keajaiban kehamilan dan kelahiran adiknya. Moms misalnya mengajak kakak untuk membuat bersama jus sehat, baik untuk kakak dan Moms sendiri. Katakan Moms memperbanyak sayuran atau buah berwarna merah  karena kandungannya baik untuk zat besi Moms dan calon adiknya. 

Moms juga bisa mengajak si Kakak saat memilih baju untuk adiknya yang akan lahir. Biarkan anak sulung Moms untuk terlibat dalam menentukan nama untuk bayi yang akan lahir. Ia dapat memilihkan beberapa nama yang cocok untuk calon adiknya.

Jalin ikatan persaudaraan sejak dini

Kesalahan yang sering dilakukan orang tua adalah menjadikan kakak harus mengalah dengan adik. Apalagi bila kakak ini usianya terpaut jauh dengan adik. Anak yang sudah mau meningkat remaja sering dianggap para orang tua akan otomatis mau mengasuh dan menyayangi adik kecilnya. Padahal, belum tentu. Moms. 

Anak tetap anak lah anak. Meski usianya sudah besar, bahkan remaja tetap saja butuh perhatian dan dukungan orang tua. Jadi, jangan pernah mengabaikan atau memprioritaskan salah satunya. Apalagi dikait-kaitkan dengan kesenjangan usia mereka. Hal tersebut justru akan membuat celah dalam ikatan mereka. Moms justru perlu membantu agar anak-anak ini belajar tentang satu sama lain, saling mendukung, dan saling membantu untuk tumbuh. Misalnya, Moms mengajak adik hadir ke sekolah atau acara kakaknya dan sebaliknya.  

Buat momen spesial

Atur beberapa acara indoor atau outdoor hanya untuk kakak dan adik ini  berdua. Ini akan membantu dalam menciptakan komunikasi yang lebih baik. Karena yang satu jauh lebih tua dari yang lain, ia mungkin memiliki gaya hidup yang berbeda, Jadi bantulah mereka bergaul satu sama lain untuk menikmati kebersamaan satu sama lain, dan momen-momen yang dibuat khusus untuk mereka.

Cara paling mudah, sih, Moms mengajak mereka ke tempat, wahana atau wisata yang bisa dinikmati oleh semua kalangan usia agar mereka bisa bersenang-senang bersama. Misalnya, bermain di pantai, aquarium raksasa seperti seaworld, menonton film anak anak di Imax atau piknik ke kebun raya. 

Biarkan saling merawat diri dan menolong

Jika rambut adik yang ikal itu kusut masai, biarkan si Kakak merawat dan menata rambut adiknya layaknya boneka miliknya dulu.  Berikan pilihan sisir dan aksesoris rambut unutk menarik minat Kakak mau menata rambut sang adik. Atau, jika kakaknya sedang bermain bola, biarkan adiknya ikut nimbrung di pinggir lapangan untuk mengambil bola seperti anak gawang. 

Kakak boleh, lho, ikut menasihati adiknya. Tapi perhatikan penggunaan kata dan intonasi ya Moms… jangan sampai menggunakan kata-kata kasar, menakuti atau menghardik adiknya. Jika ia tak sengaja melakukannya, jangan Moms langsung marah kepada si Kakak. Tapi, nasihati dia di belakang sang adik. Bagaimana pun Moms perlu menjaga wibawa kakak di hadapan adiknya. 

Apabila anak Moms yang lebih sulung ini masuk sekolah berasrama atau menempuh pendidikan di kota yang berbeda, Moms harus jaga kedekatan mereka. Ajak anak yang lebih kecil saat waktunya mengunjungi anak yang sulung.  Jangan biarkan kesenjangan tumbuh dalam ikatan mereka.

^IK