Perbedaan pengasuhan anak antara orang tua dengan kakek nenek kerap memicu perdebatan dan pertengkaran. Sebuah survei nasional yang dilakukan di AS menunjukkan, hampir 50 persen orang tua berdebat dengan kakek-nenek tentang cara membesarkan anak/cucu. Meski di sini tidak ada survei seperti itu, sepertinya hasilnya akan tidak jauh berbeda. 

Nah, bagaimana cara mengatasi bentrok antara orang tua vs kakek nenek ini agar tidak berbuntut panjang?

Dari soal disiplin hingga waktu tidur

Persoalan pendisiplinan anak menjadi masalah yang paling sering jadi biang keributan orang tua dengan kakek dan neneknya.  Sikap kakek nenek yang ‘terlalu lembut’ alias terlalu memberikan toleransi terhadap disiplin merupakan penyebab terbanyak pertengakaran. Hanya sedikit yang mengatakan bermasalah dengan  kakek nenek karena disiplin mereka yang terlalu keras.

Selain soal cara pendisiplinan, para orang tua itu mengungkapkan hal-hal di bawah ini sebagai penyebab perselisihan yang membawa pada adu argumen panas: 

Bila terjadi bentrok

Kakek nenek bisa jadi memiliki ide yang berbeda tentang cara terbaik untuk membesarkan anak. Mereka juga merasa sudah berpengalaman dalam membesarkan anak. Jadi, Moms dan Dads perlu memahami ini dulu. Meski sangat dipahami kekesalan hati Moms atau Dads saat otoritas sebagai orang tua diganggu mereka.

Nah, bila perdebatan sengit orang tua VS kakek nenek soal membesarkan anak ini terlanjur terjadi, maka berikut yang perlu Moms atau Dads  harus lakukan untuk  memperbaiki hubungan ini: 

Moms atau Dads yang tidak terlibat pertengkaran langsung,  harus segera  membawa kedua belah pihak yang beradu argumentasi ini pergi ke ruangan yang berbeda. Biarkan masing-masing dulu untuk menenangkan diri.  Ini penting,  untuk menghindarkan adu mulut yang pada akhirnya semakin merusak hubungan.

Lebih baik kakek dan nenek berdiskusi dengan putra/putri mereka sendiri untuk menyelesaikan masalah.  Atau, berkonsultasilah dengan orang tua dihargai kedua belah pihak dalam keluarga.

Adu debat, pertengkaran atau bersikap mendiamkan,  tidak boleh berlarut-larut. Menunggu pihak lain untuk menyadari kesalahannya atau meminta maaf terlebih dahulu dapat mengakibatkan frustrasi. Dalam hal ini, Moms dan Dads  tak ada salahnya menurunkan ego dan mencari rekonsiliasi demi keutuhan keluarga. Pasangan harus memberikan dukungan yang diperlukan kepada pasangan yang terluka.

Jika semuanya gagal, konsultasikan dengan terapis keluarga untuk membantu keluarga berdamai. Komunikasi yang baik dan terbuka sangat penting dalam hubungan apa pun, termasuk hubungan orang tua-kakek.

Kedua belah pihak perlu saling menghormati dan memahami, mengakui peran masing-masing dalam membesarkan anak, dan menghindari melampaui batas.

Moms dan Dads pun perlu menyadari bagaimanapun Kakek-nenek memainkan peran khusus dalam kehidupan anak-anak dan dapat menjadi sumber penting bagi orang tua melalui dukungan, nasihat dan pengasuhan. Jadi, yuk berdamai…

Baca Juga :Cara Hadapi Aksi Anak Mengamuk