Ibu adalah sekolah pertama bagi putra putrinya. Walau tidak mudah, seorang ibu haruslah bisa mengasuh, mendidik, bersabar, termasuk belajar agar bisa mengajari anak berbagai hal tentang dunianya. Karena anak bagaikan kertas putih, dan ibu adalah penanya. Apa yang ibu goreskan, itu yang akan diingat oleh si anak hingga ia besar nanti.

Namun, terkadang menjaga kesabaran kita tidaklah mudah. Ada kalanya kita merasa lelah dengan segala rutinitas yang ada, terlebih bagi seorang full time mom yang setiap hari berkutat dengan rutinitas yang sama. Hal ini memicu seorang ibu untuk melampiaskan kekesalan pada anak saat ia berbuat kesalahan.

Banyak ibu memarahi anaknya dengan cara berteriak. Tapi tahukah Moms, berteriak akan memberikan efek buruk bagi si anak?

1. Anak akan jauh lebih emosional, karena dia mencontoh ibunya dan berpikir bahwa berteriak adalah bahasa verbal yang tepat.

2. Cenderung menjadi penakut, cengeng, tidak percaya diri dan memiliki masalah dalam bersosialisasi. Karena teriakan Moms membuat si anak memiliki trauma dan membuatnya selalu merasa tidak aman.

3. Anak justru lebih sulit untuk didisiplinkan dan cenderung nakal serta menjadi pembangkang. Dengan selalu berteriak, anak justru tidak takut lagi pada Moms karena sudah merasa terbiasa. Hal ini tentunya akan menurunkan rasa kepatuhan anak.

4. Psikologis anak akan terganggu karena ia merasa dirinya tidak dihargai.

5. Perkembangan otak anak akan terganggu.

Jika hal ini diteruskan, maka ikatan batin antara ibu dan anak akan semakin terganggu, akibatnya anak akan lebih sulit lagi untuk didisiplinkan. Mulai sekarang, cobalah gunakan kata-kata yang lebih menyenangkan untuk didengar oleh anak. Kata-kata baik dari Moms akan dia ingat dan dia terapkan juga nantinya. Sikap dan kebiasaan yang Moms lakukan akan sangat mudah dicontoh oleh si anak, maka dari itu bersikap dan berkata yang baiklah di depan anak kita.

Mendisiplinkan anak tidak harus selalu dengan berteriak. Jika anak berbuat salah, nasehatilah lalu berikan sedikit punishment agar anak memiliki efek jera. Hal ini justru lebih efektif dari pada kita selalu berteriak pada anak.