Bagi Moms yang bekerja, selesainya masa cuti melahirkan tentu menimbulkan dilema mengenai pengasuhan anak. Moms yang tidak memiliki keluarga atau pun kerabat dekat untuk dititipkan si Kecil saat kembali bekerja,  biasanya akan mempertimbangkan untuk mencari pengasuh atau membawa si Kecil untuk dititipkan di daycare. Nah, sebelum Moms memutuskan, ada baiknya Moms mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini. 

Biaya 

Biaya daycare umumnya terbagi atas biaya pendaftaran yang berkisar antara Rp1 juta hingga Rp5 juta. Biaya bulanan rata-rata penitipan anak di kota besar sendiri berkisar antara Rp3 juta hingga Rp6 juta. Biaya tersebut tentu akan lebih mahal jika Moms memilih daycare berfasilitas premium. Beberapa daycare juga memberlakukan biaya keanggotaan tahunan dan biaya kegiatan. 

Sementara itu, biaya pengasuh anak profesional dan terlatih di kota-kota besar berkisar antara Rp2 juta hingga Rp4 juta. Biaya tersebut belum termasuk biaya administrasi yang harus Moms bayarkan kepada yayasan penyalur sekitar Rp1 juta sampai Rp3 juta. Selain itu, Moms juga perlu menghitung biaya lain di luar gaji seperti makan, seragam, serta keperluan pengasuh lainnya selama tinggal bersama Moms. 

Fleksibilitas 

Berbeda dengan pengasuh yang siaga menemani si kecil di rumah tanpa batasan waktu, daycare memiliki jam operasional. Umumnya daycare beroperasi hingga pukul enam sore. Jika Moms terlambat menjemput si Kecil ada kemungkinan Moms perlu membayar tambahan biaya. 

Fasilitas 

Biaya yang Moms bayarkan untuk daycare sudah termasuk biaya makan dan kudapan. Selain itu, daycare juga menyediakan berbagai fasilitas penunjang dan kegiatan untuk anak di antaranya, mainan-mainan edukatif, buku-buku, kegiatan seni dan kegiatan yang mengasah motorik anak. Jenis kegiatan dan fasilitas bervariasi di masing-masing daycare. Kegiatan umumnya juga telah terjadwal untuk dilakukan oleh anak-anak. Di rumah, Moms perlu menyediakan dana tambahan untuk menyediakan fasilitas tersebut. Pastikan pula Moms mendiskusikannya dengan pengasuh agar pengasuh aktif menggunakan fasilitas yang disediakan agar si Kecil mendapatkan manfaatnya secara maksimal. 

Keamanan dan Kesehatan 

Faktor keamanan dan kesehatan si kecil tentu adalah hal yang penting. Daycare saat ini banyak menyediakan fasilitas CCTV yang dapat Moms akses langsung melalui ponsel. Namun, Moms juga perlu mempertimbangkan rasio jumlah anak dibandingkan jumlah pengasuh demi optimalnya keamanan si Kecil, ya! Semakin banyak jumlah anak pada daycare juga rentan menimbulkan masalah kesehatan pada anak seperti flu yang mudah sekali menular. Beberapa daycare bahkan memiliki kebijakan untuk tidak menerima anak dalam kondisi tak sehat. Lain halnya dengan pengasuh di rumah. Risiko terpapar penyakit jauh lebih rendah. Pengasuh pun dapat fokus dalam mengurus si Kecil. Namun, demi keamanan dan kenyamanan Moms, akan lebih baik jika Moms juga memasang CCTV di rumah. 

Kesiapan anak 

Tidak ada usia pasti kapan anak siap untuk diasuh orang lain selain orangtuanya. Sebagian besar daycare mulai menerima anak di usia tiga bulan. Jika masa cuti Moms berakhir sebelum itu,  maka Moms perlu mempertimbangkan untuk mencari pengasuh. Namun, harus pastikan bahwa Moms dan pengasuh di rumah memiliki kesamaan visi dan misi dalam pola asuh si Kecil untuk menghindari konflik pengasuhan yang mungkin terjadi. 

Itulah sedikit ulasan mengenai kelebihan dan kekurangan daycare dan nanny. Apa pun keputusan yang Moms ambil tentu merupakan yang terbaik bagi si kecil. Pada akhirnya, pengasuhan Moms dan Dads tetaplah yang utama dalam memengaruhi perkembangan si Kecil.