Etiket yang berasal dari bahasa Prancis Etiquette, dalam kamus bahasa Indonesia itu berarti tata cara (adat sopan santun, dan sebagainya). Kita biasanya juga sering menyebutnya sebagai tatakrama.

Pelanggaran terhadap etiket ini memang tidak ada sanksi hukumnya, namun  bisa menimbulkan sanksi sosial, seperti sindiran, ejekan dan pelabelan tertentu, seperti dinilai kurang ajar, tidak sopan, sombong, dan sebagainya. 

Etiket juga penting bagi si Kecil karena mampu menempatkan dirinya di dalam pergaulan sosial. Apa saja etiket yang perlu diajarkan pada si Kecil? 

Jangan lupa katakan "Tolong" dan "Terima kasih"

Katakan “please”, “plis”, “tolong” atau “Bolehkah saya”,  setiap kali ingin meminta bantuan. Dan bila telah dibantu atau ditolong orang lain, jangan lupa mengucapkan: “terima kasih” atau “baik, terima kasih” untuk siapa pun yang telah membantunya.

Tekankan etiket ponsel

Jika si Kecil memiliki ponsel, Moms harus menegaskan tidak boleh dibawa ke meja saat makan. Biasakan pula mematikan TV, komputer dan peralatan elektronik lainnya agar fokus untuk menikmati makanan dan percakapan di meja makan. Saat di rumah ibadah, bioskop atau pertemuan sosial, biasakan si Kecil mengatur ponselnya dalam mode senyap atau getar.

Tekankan pentingnya menghargai sportivitas

Ajari si Kecil untuk tidak menertawakan saat menang dan menyemangati orang lain saat dia kalah. Sikap sportif yang baik akan menjadi keterampilan penting yang harus dimiliki anak-anak di kemudian hari ketika ia berada di dunia kerja. 

Menghargai gelar dan senioritas

Biasakan si Kecil untuk memanggil Bapak atau Ibu bagi yang usianya seperti orangtuanya. Memanggil kakak, abang, mas, mbak untuk yang beberapa tahun lebih tua darinya. Moms perlu juga mengajarkan memanggil dengan menghargai gelar. Misalnya ibu guru, dokter dan sebagainya. 

Mau menunggu giliran untuk berbicara

Ini adalah salah satu masalah yang dialami oleh banyak anak, terutama bagi anak yang lebih kecil. Itu karena seringkali, anak-anak ingin mengungkapkan pikiran mereka segera setelah sesuatu terjadi pada mereka. Di sini, Moms perlu mengingatkan bahwa si Kecil perlu menunggu sampai seseorang selesai berbicara sebelum menyela. 

Tatakrama menjawab telepon

Saat menjawab telepon, ajarkan si Kecil untuk mengatakan, "Bolehkah saya memberi tahu ibu saya siapa yang menelepon?” daripada mengatakan "Halo, siapa ini?" Dan demi keamanan, beritahu si Kecil  untuk tidak menyebutkan nama keluarga atau identitas saat menjawab telepon. Dan, untuk memberitahu Moms atau Dads untuk telepon, biasakan untuk menghampiri orangtuanya. Bukan berteriak dari jauh: “Maaaa… ada telepon!”

Tanamkan table manner

Etiket meja makan merupakan salah satu tatakrama penting untuk masa depan anak juga. Bisnis itu seringkali goal berkat suasana dan pembicaraan yang nyaman saat makan. Jadi, ajarkan si Kecil mengunyah makanan tanpa suara, tidak makan dengan mulut penuh, dan sabar dalam antre mengambil lauk pauk. Seiring bertambahnya usia, ajak si Kecil membantu mengatur dan membereskan meja dan melakukan percakapan makan yang menyenangkan.

Berlatih menyapa orang dengan benar

Menyapa itu membuka komunikasi. Ajarkan si Kecil untuk menatap mata orang, menghadap langsung, dan berjabat tangan atau memberikan salam. 

Tatakrama berbicara 

Ingatkan anak untuk berbicara dengan orang lain dengan cara dia ingin orang lain pun melakukan kepada dirinya. Itu berarti tidak menggunakan kata-kata kasar seperti “Diam,” atau berbicara dengan nada suara yang tidak ramah, bahkan ketika ia tidak setuju dengan seseorang.

Menutupi saat batuk atau bersin

Katakan bahwa itu tidak sopan dan juga penting bagi kesehatan. Karena batuk dan bersin dapat menularkan penyakit. Ia harus menutup mulut dengan punggung tangan ketika batuk dan bersin, dan setelahnya mencuci tangan. 

Mengajarkan si Kecil tatakrama ini bukan hanya meningkatkan keterampilan sosial dan kepercayaan dirinya, tetapi juga akan membantu anak membangun hubungan yang kuat dengan Moms dan Dads. 

^IK