Anak usia 3-7 tahun tidak terkenal akan kontrol emosi dan perilakunya. Sehingga, acapkali insiden perilaku agresif atau pemukulan terjadi di sekolah ketika anak-anak pertama kali berinteraksi dan mengalami konflik dengan sebayanya. 

Meski tahu hal tersebut, ketika Moms mendapat laporan bahwa si kecil menjadi korban dari keagresifan temannya di sekolah, insting melindungi Moms pasti memantik kemarahan. Ambil jeda, dan jangan lupa untuk menarik napas dalam, Moms. Wajar kok merasa marah ketika anak kita dilukai temannya. Setelah menenangkan diri, tetapi apa ya yang harus kita lakukan ketika anak dipukul teman di sekolah? 

Tanyakan detail pada guru 

Karena kejadiannya di sekolah, maka yang seharusnya paling paham detail kejadian pemukulan tersebut adalah guru. Hubungi guru yang bertanggung jawab atas kelas si Kecil dan tanyakan detail kejadian dan bagaimana pihak sekolah meresponsnya. Usahakan untuk mendiskusikan hal ini dengan kepala dingin ya, Moms. Bukan dengan tujuan mencari siapa yang salah, tetapi untuk mendapatkan gambaran lengkap apa yang terjadi. 

Ajak si Kecil bicara 

Setelah mendapatkan informasi lengkap dari guru, Moms bisa mengajak anak untuk bicara. Tanyakan dengan lembut tentang apa yang terjadi di sekolah dan bagaimana perasaan si Kecil. Validasi emosi apa pun yang ia rasakan dari insiden tersebut. Sampaikan bahwa tindakan temannya tidak benar dan ia adalah anak berharga yang tidak pantas dipukuli oleh siapa pun. Sampaikan bahwa mengekspresikan emosi itu sah-sah saja tapi harus dengan cara yang aman, dan perilaku temannya adalah sesuatu yang tidak baik. 

Ajarkan si Kecil melindungi diri 

Setelah si Kecil tenang, ajak si Kecil melakukan simulasi jika hal tersebut terjadi di kemudian hari. Ajarkan anak untuk menghindari temannya yang berperilaku tidak aman ini, berteriak “Berhenti!”, dan mencari bantuan orang dewasa terdekat jika anak tersebut masih berusaha menyakitinya. 

Jika masih terjadi lagi 

Jika keagresifan seorang anak di sekolah terjadi berulang kali dan si Kecil terus-terusan menjadi korban, saatnya Moms menyampaikan kekhawatiran pada pihak sekolah dan mempertanyakan bagaimana langkah dan kebijakan yang mereka lakukan untuk mengatasi gangguan perilaku di sekolah. Setiap anak berhak merasakan keamanan saat mereka berada di sekolah. Sekolah bertanggung jawab pada keamanan fisik dan psikis anak saat mereka kita titipkan pada jam sekolah. Jika, pihak sekolah tampak tidak solutif, mungkin sudah saatnya Moms memilih mengamankan si kecil dan mencarikan lingkungan lain yang lebih kondusif untuk anak. 

Itu dia beberapa hal yang bisa dilakukan ketika anak dipukul teman di sekolah. Semoga bermanfaat, Moms. 

^IK