Melihat anak memiliki rasa empati kepada orang lain merupakan kebanggaan tersendiri bagi orangtua. Empati berarti kemampuan untuk memahami situasi dan perasaan orang lain. Perasaan tersebut sejatinya memang harus dilatih sejak dini. Berikut ini adalah beberapa kiat yang bisa Moms coba untuk menanamkan empati anak. 

Berikan contoh pada anak 

Seperti yang kita ketahui bahwa anak adalah peniru ulung. Apa pun yang kita ucapkan atau lakukan, anak selalu memerhatikan dan kelak akan meniru. Oleh karena itu, ada baiknya  anak memahami konsep empati.  Orangtua bisa memberikan contoh apa yang harus dilakukan anak dalam kondisi tertentu. Misalnya, saat melihat anak terjatuh, daripada  memarahi anak,  maka sebaiknya Moms tanyakan terlebih dahulu perasaan anak, seperti, “Sakit ya? Tidak apa-apa kok, kalau mau menangis, karena ibu tau pasti sakit, kan? Sini ibu bantu bangun.” Dengan begitu, harapannya saat ada temannya yang terjatuh, maka ia akan segera menolong. 

Pahami kebutuhan emosi anak 

Salah satu cara yang paling efektif dalam mengajarkan pengelolaan emosi pada anak adalah penuhi terlebih dahulu tangki kebutuhan emosi anak. Sebagai contoh, jika anak terlihat murung atau sedih sesaat setelah bermain dengan temannya, maka ,Moms sebagai orangtua harus segera menghampiri anak dan bertanya, “Kamu sedih ya, habis main sama X? Yuk, ibu temani kamu main puzzle supaya kamu ceria lagi. Ibu senang kalau lihat kamu ceria kayak biasa.” Anak akan merasa lega karena ada yang memahami perasaannya, sehingga anak akan bisa memahami perasaan orang lain juga. 

Ajari anak dalam mengelola emosi negatif 

Anak yang kurang diperhatikan orangtua cenderung menjadi anak yang sulit dalam mengelola emosi, terutama emosi negatif. Bagaimana kita sebagai orangtua mengajarkan cara mengelola emosi negatif pada anak? Contohnya, jika anak kita tiba-tiba memukul temannya saat bermain, sehingga teman tersebut menangis kencang. Terkadang, karena kita kaget terhadap suara tangisan, maka kita refleks memarahi anak tanpa cari tahu dulu kebenarannya. Namun, Moms bisa melatih diri untuk terlebih dahulu membiarkan suasana tersebut sampai reda dengan sendirinya. Jika sudah agak tenang, maka Moms bisa berbicara pada anak dengan terlebih dahulu mendengarkan penjelasannya. Setelah itu, Moms juga harus memberikan nasihat yang solutif bagi anak agar ia merasa tenang kembali. 

Kira-kira itu kiat yang bisa Moms coba. Jangan lupa untuk selalu sabar dan konsisten dalam mengajarkan empati pada anak. Tetap semangat, Moms!