Semua orang membutuhkan sentuhan dan kehangatan fisik di dalam kehidupan mereka, tidak terkecuali anak-anak. Kenapa kita mendambakan perhatian dan intimasi dalam kehidupan kita? Karena ketika kita menyentuh dan disentuh dengan penuh kasih sayang, tubuh kita mengeluarkan hormon oksitosin, yang membuat kita merasa relaks dan lebih sosial. 

Sebaliknya, jika kita kekurangan sentuhan cinta, bisa menyebabkan kondisi yang disebut dengan skin-hunger, suatu gangguan yang juga bisa dialami si Kecil. Apabila Moms jarang membelai si Kecil dengan penuh kasih,  si Kecil bisa menderita gejala-gejala psikosomatis seperti sakit kepala, sakit perut, kecemasan, kesedihan, dan lain sebagainya. Tentunya Moms tidak mau bukan jika si Kecil menderita gangguan kesehatan seperti ini? 

Efek pelukan 

Salah satu jenis sentuhan yang disenangi anak-anak adalah pelukan orangtua mereka. Bahkan menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada awal tahun 2020 dalam jurnal iScience, ditemukan bahwa dibandingkan pelukan orang yang asing, bayi yang bahkan masih berumur 4 bulan sekalipun memiliki detak jantung yang jauh lebih melambat ketika dipeluk orangtuanya. Hal yang sama pun terjadi pada orangtua yang memeluk anaknya--mereka ikut merasa relaks. Penelitian ini menunjukkan bukti bahwa pelukan memainkan peran awal dalam membangun ikatan yang erat antara orangtua dan anak. 

Baik untuk perkembangan mental anak 

Tidak hanya itu Moms, kontak kulit-ke-kulit seperti memeluk si Kecil juga bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan otak anak.  Dalam sebuah review yang dirilis Scientific American, disebutkan bahwa anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan seperti panti asuhan memiliki kadar kortisol--hormon stres--yang lebih tinggi ketimbang anak-anak yang tinggal dengan orangtuanya. Hal ini dihubungkan dengan kurangnya kontak fisik yang diterima anak-anak di panti asuhan. 

Dalam penelitian yang lain tahun 2010 di Duke University Medical School, ditemukan bahwa bayi-bayi yang tumbuh dari ibu yang pengasih dan perhatian cenderung tumbuh menjadi orang dewasa yang resilien atau ulet, lebih bahagia, dan tidak pencemas. 

Moms bisa membangun kebiasaan memeluk si kecil ini dengan memasukkannya ke dalam rutinitas harian, misalnya sebelum tidur atau ketika anak akan bepergian. Meskipun memeluk si Kecil punya banyak manfaat, tetapi seiring ia bertambah besar mungkin dia akan semakin enggan dipeluk erat oleh orangtuanya. Nah, saat ini terjadi Moms tetap harus menghormati level kenyamanan anak ya.